Fungsi dan Tujuan Perbankan Syariah

17 3. Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran, bank syariah dapat melakukan kegiatan-kegiatan jasa-jasa layanan perbankan sebagaimana lazaimnya. 4. Pelaksanaan kegiatan sosial, sebagai ciri yang melekat pada entitas keuangan syariah bank Islam juga wajib memiliki kewajiban untuk mengeluarkan dan mengelola menghimpun, mengadministrasikan, dan mendistribusikan zakat, serta dana- dana sosial lainnya. b. Tujuan Perbankan Syariah Bank Syariah memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah : 1. Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk ber-muamalat secara islami, khususnya muamalat yang berhubungan dengan perbankan agar terhindar dari praktik-praktik riba atau jenis- jenis usaha atau perdagangan lain yang mengandung unsur gharar, dimana jenis-jenis usaha tersebut selain dilarang dalam Islam, juga telah menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan ekonomi rakyat. 2. Untuk menciptakansuatu keadilan di bidang ekonomi dengan cara meratakan melalui kegiatan investasi agar tidak terjadi kesenjangan yang lebar antara pemiliki modal shahibul maal dengan pihak yang membutuhkan dana mudharib. 3. Untuk meningkatkan kualitas hidup umat dengan jalan membuka peluang usaha yang lebih besar terutama kelompok 18 miskin yang diarahkan pada kegiatan usaha yang produktif menuju terciptanya kemandirian usaha. 4. Untuk menanggulangi masalah kemiskinan yang pada umumnya merupakan program utama dari negara-negara yang sedang berkembang. Upaya bank syariah dalam memberantas kemiskinan berupa pembinaan nasabah yang lebih menonjol pada sifat kebersamaan dari siklus usaha yang lengkap, seperti program pembinaan pengusaha perodusen, pembinaan pedagang perantara, pembinaan konsumen, pengembangan modal kerja, dan pengembangan usaha bersama. 5. Untuk menjaga stabilitas ekonomi dan moneter. Dengan aktivitas bank syariah, maka akan mampun menghindari pemanasan ekonomi akibat adanya inflasi, menghindari persaingan yang tidak sehat antar lembaga keuangan. 6. Untuk menyelamatkan ketergantungan umat Islam terhadap bank konvensional yang masih menerapkan sistem bunga.

B. Tinjauan Teori Profitabilitas

Salah satu ukuran kinerja perusahaan adalah dengan melihat tingkat keuntungan atau laba yang diperoleh. Profitabilitas sebagai salah satu acuan dalam mengukur besarnya laba menjadi begitu penting untuk mengukur kinerja suatu bank. 13 Hal ini disebabkan pentingnya profit usaha karena bagaimanapun 13 Tatik Maiyanti dan Mayang Sari, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Syariah: Pendekatan Statistik Deskriptif”, Republika, diakses dari http:www.republika.co.id pada tanggal 26 Agustus 2016 pukul 12.43 WIB 19 juga bank adalah perusahaan yang berorientasi pada laba atau profit. Pofitabilitas bank merupakan suatu kemampuan bank dalam menghasilkan laba. Kemampuan ini dilakukan dalam suatu periode. Bank yang sehat adalah bank yang diukur secara profitabilitas atau rentabilitas yang terus meningkat di atas standar yang diterapkan. 14 Menurut Dermawan dan Djahotman 15 , rasio profitabilitas merupakan pengukuran kemampuan dalam memperoleh laba dengan menggunakan aset atau modal perusahaan. Menurut Riyanto 16 , profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Profitabilitas menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Menurut Chen dalam Hermuningsih 17 , profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dan mengukur tingkat efisiensi operasional dan efisiensi dalam menggunakan harta yang dimilikinya. Rasio profitabilitas digolongkan menjadi dua, yaitu: 1 Return on Equity ROE adalah rasio profitabilitas yang menunjukkan perbandingan antara laba setelah pajak dengan modal inti bank; 2 Return on Asset ROA adalah rasio profitabilitas yang menunjukkan perbandingan antara laba sebelum pajak 14 Suryani, “Analisis Pengauh Financing to Deposit atio FDR Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia”, Jurnal Walisongo, Vol.19 1, Mei 2011, h. 47-74 15 Dermawan dan Djahotman, Analisis Rasio Keuangan, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013, h. 40 16 Bambang Riyanto, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Yogyakata: BPFE, 2001, h. 35 17 Sri Hermuningsih, “Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Publik di Indonesia”, Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Oktober 2013, h. 131