Jenis Pemisahan Tinjauan Teori Pemisahan
23
yang menerima peralihan dan PT yang melakukan pemisahan tetap ada atau berakhir.
Dalam konteks perbankan, ada pula bentuk pemisahan yang dikenal sebagai opsi yang diberikan oleh Bank Indonesia berdasarkan Pasal 41
Peraturan Bank Indonesia No. 1110PBI2009 pemisahan UUS dari BUK dapat dilakukan dengan cara:
a. Pemisahan UUS dengan Pendirian Bank Umum Syariah yang baru. Pendirian Bank Umum Syariah hasil pemisahan dapat dilakukan oleh satu
atau lebih Bank Umum Konvensional yang memiliki UUS. b. Pemisahan UUS dengan mengalihkan hak dan kewajiban UUS kepada BUS
yang telah ada. Pemisahan UUS dengan cara pengalihan hak dan kewajiban kepada BUS yang telah ada sebagaiman dimaksud hanya dapat dilakukan
kepada BUS yang mempunyai kepemilikan dengan BUK yang memiliki UUS.
BUS hasil pemisahan atau BUS penerima pemisahan harus memenuhi paling kurang rasio kewajiban pemenuhan modal minimum
KPMM minimal 8. Dalam hal pemisahan UUS sebagaimana dimaksud di atas mengakibatkan BUS hasil pemisahan atau BUS penerima pemisahan
memiliki rasio Non Performing Financing NPF netto lebih dari 5 danatau mengakibatkan pelampauan Batas Maksimum Penyaluran Dana,
maka BUS hasil pemisahan atau BUS penerima pemisahan tersebut wajib menyelesaikannya dalam waktu 1 satu tahun.
24
Adapun trend baru pembentukan bank syariah setelah lahirnya UU No. 21 Tahun 2008, dimana terdapat tiga metode pemisahan, yaitu:
Pertama, bank umum konvensional yang telah memiliki UUS mengakuisisi bank yang relatif kecil kemudian mengkonversinya menjadi berbasis
syariah kemudian memisahkannya serta menggabungkan UUS yang dimiliki dengan bank yang baru dikonversi tersebut menjadi Bank Umum
Syaiah BUS, contohnya: BRI Syariah dan Bank Bukopin Syariah. Kedua, bank umum konvensional yang belum memiliki UUS mengakuisisi bank
yang relatif kecil dan mengkonversinya menjadi Bank Umum Syariah BUS, contohnya: Bank Mega Syariah dan Bank Mandiri Syariah. Ketiga,
bank umum konvensional melakukan pemisahan terhadap UUS milikinya dan dijadikan Bank Umum Syariah BUS tersendiri, ini yang dikenal
sebagai pemisahan murni, yaitu BNI Syariah dan BJB Syariah.
24
Dari ketiga metode tersebut metode pertama dan ketiga diperuntukan bagi bank umum
konvensional yang telah memiliki UUS, sedangkan metode kedua diperuntukan bagi bank umum konvensional yang belum memiliki UUS.
Berikut peta konsep metode pemisahan :
24
Alfi Wijaya, Perbankan Syariah 2008 : Evaluasi, Trend, dan Proyeksi, Karim Review. Special Edition, Januari 2008, hlm 2
25