Finance to Deposit Ratio FDR

29

H. Kaitan Pemisahan dengan Kinerja Bank

Siswantoro 33 dalam artikelnya yang menganalisis tentang kinerja bank syariah dan strategi setelah pemisahan sebagai bank syariah yang mandiri di Indonesia, menjelaskan bahwa suntikan permodalan dari bank induk konvensional seharusnya dapat dimanfaatkan secara optimal untuk dapat meningkatkan pertumbuhan bank syariah hasil pemisahan. Namun, tetap harus didukung dengan manajemen yang efektif pada bank umum syariah hasil pemisahan. Hamid 34 pada hasil penelitiannya tekait dampak pemisahan terhadap profitabilitas pada industri perbankan syariah di Indonesia, memaparkan bahwa kebijakan pemisahan yang diterapkan untuk industri perbankan syariah di Indoensia mempunyai efek yang baik untuk meningkatkan profitabilitas yang diukur dengan rasio Return On Asset ROA. Sama halnya pada penelitian yang dilakukan Al Arif 35 terkait pemisahan dan dampaknya terhadap dana pihak ketiga pada industri perbankan syariah di Indonesia, hasilnya menerangkan bahwa kebijakan pemisahan memiliki dampak yang baik untuk meningkatkan dana pihak ketiga industri perbankan syariah di Indonesia. 33 Dodik Siswantoro, Analysis of Islamis bank’s performance and strategy after spin-off as Islamic full-fledged scheme in Indonesia, Procedia – Social and Behavioral Sciences, Vol.164, 31 December 2014, h.41-48 34 M. Nur Rianto Al Arif, “Spin-off and Its Impact on The Third Party Funds of Indonesian Islamic Banking Industry ”, Economic Jurnal of Emerging Markets, April 2014, h. 50-55 35 Abdul Hamid, “The Impact of Spin-off Policy to the Profitability on Indonesia Islamic Banking Industry ”Al-Iqtishad, Vol.71, h. 117-126 30 Namun dari aspek efisiensi operasional Al Arif 36 menjelaskan bahwa terdapat pengaruh antara kebijakan pemisahan terhadap tingkat efisiensi operasional yang diukur dengan rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO pada bank umum syariah, dimana kebijakan pemisahan justru menurunkan tingkat efisiensi operasional pada industri perbankan syariah di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa setelah kebijakan pemisahan jsutru mengakibatkan industri perbankan syariah menjadi kurang efisien dibandingkan sebelum kebijakan pemisahan tersebut dilakukan. Berdasarkan berbagai hasil yang didapat, menunjukkan bahwa secara umum pemisahan unit usaha syariah menjadi bank umum syariah merupakan salah satu strategi yang dapat diambil untuk mengembangkan industri perbankan syariah di Indonesia. Dengan berubahnya unit usaha syariah menjadi bank umum syariah yang mandiri, maka kegiatan operasionalnya akan semakin luas dan lebih fokus pada kegiatan operasional yang berlandaskan pada prinsip syariah. Dengan kegiatan operasional yang lebih luas dan optimal dibandingkan saat menjadi unit usaha syariah diharapkan dapat memperluas investasi dan jaringan, sehingga akan meningkatkan pendapatan yang berdampak pada kenaikan kinerja bank. 36 M. Nur Rianto Al Arif, “Keterkaitan Kebijakan Pemisahan terhadap Tingkat Efisiensi pada Industri Perbankan Syariah di Indonesia”, Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.19 2, Mei 2015, h. 295-304