6 Fungsi religius; Membaca dapat digunakan untuk membina dan
meningkatkan keimanan, memperluas budi, dan meningkatkan diri kepada Tuhan.
7 Fungsi sosial; Kegiatan membaca memiliki fungsi sosial yang
tinggi manakala dilaksanakan secara lisan atau nyaring. Dengan demikian kegiatan membaca tersebut langsung dapat dimanfaatkan
oleh orang lain mengarahkan sikap berucap, berbuat, dan berpikir. Contohnya pembacaan berita, karya sastra, pengumuman dan lain-
lain. 8
Fungsi pembunuh sepi; kegiatan membaca dapat juga dilakukan untuk sekadar merintang-rintang waktu, mengisi waktu luang.
Contohnya membaca majalah, surat kabar, dan lain-lain.
9
d. Manfaat membaca
Selain fungsi di atas, kegiatan mendatangkan berbagai manfaat, antara lain:
1 Memperoleh banyak pengalaman hidup.
2 Memperoleh pengetahuan umum dan berbagai informasi tertentu
yang sangat berguna bagi kehidupan. 3
Mengetahui berbagai peristiwa besar dalam peradaban dan kebudayaan suatu bangsa.
4 Dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
mutakhir di dunia. 5
Dapat mengayakan batin, memperluas cakrawala pandang dan pikir, meningkatkan tarap hidup dan budaya keluarga, masyarakat,
nusa, dan bangsa. 6
Dapat memecahkan berbagai masalah kehidupan, dapat mengantarkan seseorang menjadi cerdik pandai.
9
Kundharu Saddhono-St.Y. Slamet, Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia, Bandung: CV Karya Putra Darwati, 2012, Cet.Ke-1, h. 65
7 Dapat memperkaya perbendaharaan kata, ungkapan, istilah, dan
lain-lain yang sangat menunjang keterampilan menyimak, berbicara, dan menulis.
8 Mempertinggi potensialitas setiap pribadi dan mempermantap
eksestensi dan lain-lain.
10
e. Aspek-aspek Membaca
Membaca merupakan suatu keterampilan yang kompleks yang melibatkan serangkaian keterampilan yang lebih kecil lainnya. Sebagai
garis besarnya, terdapat dua aspek penting dalam membaca, yaitu: 1
Keterampilan yang bersifat mekanis mechanical skills yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih rendah lower order.
Aspek ini mencakup: a
Pengenalan bentuk huruf; b
Pengenalan unsur-unsur linguistik fonemgrafem, kata, frase, pola klausa, kalimat dan lain-lain;
c Pengenalan hubungankorespodensi pola ejaan dan bunyi
kemampuan menyuarakan bahan tertulis atau “to bark at
pri nt”;
d Kecepatan membaca ketaraf lambat.
2 Keterampilan yang bersifat pemahaman comprehension skills
yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi higher order.
Aspek ini mencakup: a
Memahami pengertian sederhana leksikal, gramatikal, retorikal;
b Memahami signifikansi atau makna a.l. maksud dan tujuan
pengarang, relevansikeadaan
kebudayaan, dan
reaksi pembaca;
10
Ibid, h. 66
c Evaluasi atau penilaian isi, bentuk;
d Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan
dengan keadaan.
11
f. Strategi Meningkatkan Kemampuan Membaca