Siklus II Analisis Data

Tabel 4.10 Catatan Lapangan Siklus I No KendalaKesulitan SolusiSaran Perbaikan 1 Masih terdapat siswa yang berbicara pada saat pembelajaran berlangsung. Sebaiknya guru bersikap tegas lagi agar tercipta kedisiplinan dalam kelas. 2 Masih terdapat siswa yang belum mampu mencapai nilai KKM. Diperlukan bimbingan yang khusus bagi siswa yang lambat. 3 Pada saat maju siswa berebut ingin bersama-sama nenyusun kartu kata. Memberikan arahan agar siswa bergantian untuk menyusun kartu kata. 4 Guru masih terlihat kaku ketika menggunakan kartu kata. Sebaiknya diatur kembali cara penggunaan kartu kata. 5 Pembentukan kelompok masih belum maksimal. Pada setiap kelompok kurang beragam, baik dari jenis kelamin maupun dari jenis kelamin maupun tingkat kecerdasan. Sebaiknya dalam setiap kelompok terdiri dari siswa yang terendah, tertinggi, perempuan, dan laki-laki. Dari uraian di atas, maka yang perlu diperhatikan adalah bagaimana caranya agar siswa lebih termotivasi lagi untuk belajar membaca, sehingga kemampuan membaca siswa menjadi lebih baik lagi dan kondisi kelas menjadi lebih kondusif lagi. Berdasarkan hambatan dan perbaikan yang ada peneliti merasa perlu dilanjutkan ke siklus II sebagai perbaikan dari siklus I.

2. Siklus II

Siklus II ini merupakan perbaikan dari siklus I. Pada siklus II ini, RPP yang digunakan sama dengan yang digunakan pada siklus I. Hanya ada perbaikan pada tahap inti pembelajaran. Pada siklus I, pembagian kelompok terkesan tidak mempertimbangkan tingkat kemampuan setiap siswa dan jenis kelamin. Di siklus II ini, pembentukan kelompok mempertimbangkan dua hal tersebut. a. Perencanaan Pada tahap perencanaan guru menyiapkan RPP, media pembelajaran berupa kartu kata, lembar observasi terhadap kegiatan siswa, lembaran observasi terhadap kegiatan guru, lembar penilaian kemampuan membaca siswa, dan teks yang digunakan untuk tes kinerja siswa. Jumlah pertemuan yang dibutuhkan yaitu dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit setiap pertemuannya. Sedangkan waktunya yaitu pada hari Senin, tanggal 6 Oktober 2015 dan hari Senin, tanggal 13 Oktober 2015. b. Tindakan Pada tahap tindakan ini, seperti yang sudah direncanakan pelaksanaan siklus II dilakukan sebanyak dua kali pertemuan, yaitu pada tanggal 6 oktober 2015 dan tanggal 13 oktober 2015. Dilakukan pada jam pertama dan kedua pelajaran. Hal ini dilakukan agar kondisi siswa masih fresh untuk mengikuti pembelajaran, sehingga diharapkan materi pembelajaran dapat terserap dengan baik. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober 2015, pada pukul 07.00 WIB – 08.10 WIB. Di awal pembelajaran guru mengucapkan salam, menanyakan kabar siswa,membaca do’a hendak belajar bersama- sama, mengecek kehadiran siswa, dan melakukan apersepsi dan tak lupa guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Hal ini penting agar siswa termotivasi untuk belajar membaca, dan menjadi tahu tujuan dari pembelajaran membaca ini. Pada tahap inti pembelajaran, guru memperlihatkan satu persatu kartu suku kata yang terdapat pada kartupada siswa dan meminta siswa untuk menirukan bacaan guru. Siswa menirukan dengan baik. Kemudian dilanjutkan dengan menulis beberapa kata sederhana di papan tulis, lalu membacanya bersama-sama, Setelah melakukan eksplorasi, guru membagi siswa menjadi 5 kelompok yang terdiri dari 5 – 6 orangkelompok. Setiap kelompok mendapat tugas dari guru dan harus dikerjakanbersama-sama dengan kelompoknya. Setelah menjelaskan aturan main dalam permainan kartu ini, guru membagikan kartu-kartu tersebut kepada setiap kelompok. Siswa terlihat sangat antusias ketika mendapatkan kartu-kartu kata tersebut. Mereka terlihat berebut untuk dapat memegang kartu. Supaya tidak rebutan guru mengatasinya dengan tidak boleh menyentuh kartu sebelum ada aba-aba dari guru. Mereka mengikuti perintah guru. Kemudian guru membacakan 3 buah kata dan meminta siswa untuk mengulanginya. Setelah itu, guru mempersilahkan siswa untuk mulai menyusun kartu sesuai dengan yang telah diucapkan bersama-sama. Bagi kelompok yang sudah selesai dipersilahkan untuk mempresentasikannya. Dan bagi siswa yang lain diminta untuk memberikan penilaian terhadap kelompok yang maju dengan bimbingan guru. Mereka memberikan pernyataan benar atau salah. Diakhir pembelajaran guru melakukan tes kinerja dengan cara memanggil siswa satu persatu ke depan. Siswa yang lain menyalin tulisanyang ada di papan tulis, agar tidak gaduh. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2015 pukul 07.00 WIB – 08.10 WIB. Pada pertemuan kedua ini materi nya pun masih sama yaitu membaca nyaring suku kata dan kata. Langkah-langkah hampir sama dengan pertemuan pertama. Guru memerintahkan siswa untuk duduk berkelompok seperti pada pertemuan pertama, kemudian membagikan kartu-kartu yang akan disusun menjadi sebuah kata sederhana. Kata-kata tersebut sudah dipersiapkan sebelumnya oleh guru. Kali ini, setiap kelompok menyusunnya di depan kelas. Guru ingin mengetahui seberapa cepat mereka dapat menyusun kartu-kartu tersebut. Guru dan siswa memberikan tepuk tangan kepada setiap kelompok yang maju. Siswa terlihat cukup aktif. Mereka bekerja sama dengan teman kelompoknya. Untuk lebih memotivasi siswa, pada pertemuan ini guru memberikan hadiah bagi kelompok yang cepat dan benar dalam menyusun kartu suku kata. Kemudian guru mengajak siswa untuk membaca bersama-sama kata yang telah tersususn di papan tulis. Selanjutnya diakhir pembelajaran guru mengecek kemampuan membaca siswa dengan melakukan tes kinerja. Siswa membaca secara individu di hadapan guru. Guru menanyakan perasaan siswa selama mengikuti proses pembelajaran kali ini. Mereka menjawab dengan rasa senang. Pembelajaran seperti ini tidak membuat siswa jenuh, karena mereka dibuat aktif dengan metode yang dibuat oleh guru. Nilai hasil tes membaca nyaring siswa pada pertemuan I siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini, yaitu: Tabel 4.11 Nilai Tes Membaca Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siklus II No Nama Siswa Keterampilan Membaca Nyaring Keterangan Total Skor 100 Pelafalan 30 Kelancaran 40 Intonasi 30 1 A 30 30 25 85 Tuntas 2 B 30 30 25 85 Tuntas 3 C 25 30 25 80 Tuntas 4 D 20 30 30 80 Tuntas 5 E 30 30 25 85 Tuntas 6 F 25 25 25 75 Tuntas 7 G 25 30 30 85 Tuntas 8 H 25 30 25 80 Tuntas 9 I 25 25 25 75 Tuntas 10 J 20 20 20 60 Belum Tuntas 11 K 25 25 25 75 Tuntas 12 L 30 30 20 80 Tuntas 13 M 30 35 20 85 Tuntas 14 N 30 35 25 90 Tuntas 15 O 30 35 25 90 Tuntas 16 P 30 30 25 85 Tuntas 17 Q 25 25 25 75 Tuntas 18 R 25 25 25 75 Tuntas 19 S 20 25 20 65 BelumTuntas 20 T 25 30 25 75 Tuntas 21 U 25 30 25 80 Tuntas 22 V 25 25 25 75 Tuntas 23 W 30 35 30 95 Tuntas 24 X 25 25 25 75 Tuntas 25 Y 30 30 25 85 Tuntas 26 Z 25 30 25 80 Tuntas 27 AI 30 30 30 90 Tuntas Jumlah 2165 Rata-rata 80,2 c. Observasi Pengamatan Nilai hasil tes membaca nyaring siswa pada siklus II didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 4.12 Data Hasil Nilai pada Siklus II No Uraian Nilai Siklus II 1. Nilai rata-rata kelas 80,2 2. Jumlah siswa yang tuntas belajar 25 3 Persentase ketuntasan belajar membaca 92,6 Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan media kartu kata pada pembelajaran membaca nyaring siawa kelas I MI Al- Hikmah diperoleh nilai rata-ratanya sebesar 80,2 dan persentase ketuntasan belajar 92,6 pada siklus II. Maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus II ini tuntas karena persentase ketuntasan belajar membaca siswa pada siklus I 63 menjadi 92,6 pada siklus II ini. Dan jumlah persentase ini lebih besar dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 80. Oleh karena itu peneliti tidak perlu dilanjutkan lagi ke siklus berikutnya. Tahap observasi dilakukan bersamaan dengan tahap tindakan. Observasi dilakukan oleh peneliti yang bertindak sebagai guru dan dibantu oleh observer. Lembar hasil pengamatan terhadap aktifitas guru dan siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.13 Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa Siklus II No Kegiatan Siswa Ya Tidak 1 Siswa memperhatikan guru yang sedang menyiapkan kartu-kartu kata. √ 2 Siswa menerima kartu-kartu kata yang dibagikan oleh guru. √ 3 Siswa memperhatikan penjelasan guru dan mencari kartu-kartu kata sesuai perintah. √ 4 Siswa yang sudah mendapatkannya menyusun dan membacakan suku kata yang diperolehnya. √ Jumlah 4 Presentasi 100 Berdasarkan tabel di atas, Skor lembar aktivitas siswa adalah 4 dengan persentase 100 . Hal ini menunjukkan bahwa aktifitas siswa pada siklus II sangat baik berdasarkan pengamatan. Siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran dan termotivasi dalam membaca nyaring dengan menggunakan media kartu kata ini. Tabel 4.14 Hasil Observasi terhadap Aktivitas Guru Siklus II No Kegiatan Guru Ya Tidak 1 Guru menyiapkan potongan kertas atau kartu kata yang berisi bacaan suku kata di dalam kotak. √ 2 Guru membagikan kartu-kartu kata tersebut, secara acak pada siswa. √ 3 Guru menjelaskan tentang cara menggunakan media kartu kata flashcard yakni mencari kartu kata yang di acak dengan cara mencarinya sesuai perintah. √ 4 Setelah semua siswa menemukan kartu kata yang sesuai dengan perintah, siswa diminta untuk menyusun dan membacakan suku kata yang telah diperolehnya. √ Jumlah 4 Presentasi 100 Dari tabel diatas dapat dilihat tingkat keaktifan guru dalam pembelajaran.Total skor yang diperoleh adalah sebesar 4 dengan persentase 100. Ini menandakan bahwa kegiatan guru berada pada prestasi sangat baik. d. Refleksi Setelah melihat lembar nilai siklus II, lembar observasi terhadap aktifitas guru, lembar observasi terhadap aktifitas siswa, dan catatan lapangan banyak peningkatan yang sudah dicapai. Dalam proses pembelajaran membaca nyaring dengan menggunakan media kartu kata telah berhasil membuat siswa termotivasi dalam membaca. Rancangan pembelajaran yang dipersiapkan pada siklus II ini dapat meningkatkan semangat siswa dalam proses pembelajaran dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Nilai tinggi siswa pada siklus II adalah 95, sedangkan terendahnya adalah 60. Dengan demikian pembelajaran yang telah dilaksanakan menunjukkan adanya peningkatan dan mencapai hasil yang diharapkan.

C. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Nyaring Dengan Penggunaan Media Gambar Pada Siswa Kelas II Madrasah Ibtidaiyah Assa’adiyah Attahiriyah VII Tahun Ajaran 2015/2016

1 29 112

Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring dengan Media Komik pada Siswa Kelas III MI Hidayatul Mubtadi'aat Tahun Ajaran 2013-2014

1 39 83

Upaya meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas I melalui media kartu huruf di MI Al Huda Sakti Ciputat Tangerang Selatan

0 8 131

Peningkatan keterampilan membaca melalui penerapan metode SQ3R pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V MI Al-Khairiyah Mampang Prapatan Jakarta Selatan Tahun pelajaran 2013-2014

0 18 111

Pengaruh Media Komik Terhadap Keterampilan Membaca Intensif Siswa Kelas Iii Sd Islam Al Amanah Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016

1 8 132

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA NYARING MELALUI MEDIA PIAS PIAS KATA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KEDEN I KECAMATAN KALIJAMBE KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 4 54

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA MELALUI MEDIA KARTU HURUF DAN CERITA BERGAMBARTERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA MELALUI MEDIA KARTU HURUF DENGAN CERITA BERGAMBAR TERHADAP SISWA KELAS I SD NEGERI 3

0 3 10

PENDAHULUAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA MELALUI MEDIA KARTU HURUF DENGAN CERITA BERGAMBAR TERHADAP SISWA KELAS I SD NEGERI 3 MUNGGUNG TAHUN AJARAN 2015 / 2016.

0 2 8

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG MELALUI MEDIA KARTU MAGIC PADA SISWA KELAS II SDN I DOLOGAN, KARANGGEDE, BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 23

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA NYARING MELALUI MEDIA PIAS-PIAS KATA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI PURWOREJO I NGUNUT TAHUN PELAJARAN 20152016 RAHMAD SETYO JADMIKO

1 3 8