428
hipotesis yaitu peneliti membimbing siswa untuk merumuskan hipotesis membuat hipotesis berdasarkan rumusan masalah yang
dibuat oleh guru. Fase ketiga mengumpulkan data yaitu peneliti
membimbing siswa dalam melakukan eksperimen percobaan. Fase keempat menguji hipotesis yaitu peneliti membimbing siswa
dalam menganalisis data menentukan jawaban berdasarkan pengumpulan data yang telah diperolehnya dalam percobaan atau
eksperimen.Fase kelima merumuskan kesimpulan yaitu peneliti membimbing siswa dalam menyimpulkan data hasil percobaan
yang telah didapatnya.
Selama proses pembelajaran berlangsung peneliti atau guru berkeliling kepada setiap kelompok untuk memberikan
bimbingan serta penilaian kepada masing-masing kelompok. Peneliti memberikan batas waktu untuk menyelesaikan LKS
tersebut.Setelah batas waktu yang ditentukan telah habis, maka setiap kelompok mengumpulkan hasil kerjanya. Hasil LKS yang
telah dikerjakan dan di diskusikan oleh kelompoknya yang sudah dikumpulkan maka peneliti meminta 1 perwakilan setiap kelompok
untuk maju mempersentasikan hasilnya, siswa yang lain pun memperhatikannya. Peneliti dan siswa menyimpulkan bersama-
sama. Kemudian peneliti melakukan evaluasi berupa tanya jawab seputar materi yang diajarkan dan peneliti menugaskan siswa
untuk mempelajari materi berikutnya.
Sebelum pembelajaran ditutup peneliti memberikan soal posttest kepada siswa, dimana soal posttest digunakan
untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diterapkannya model pembelajaran inkuiri. Pembelajaran ditutup dengan
mengucaphamdallah dan diiringi dengan salam penutup.
b. Pengamatan 1 Hasil Pretest dan Posttest
Berdasarkan hasil tes pretest dan posttest yang diperoleh pada siklus I, mengenai sub konsep gaya dapat mempengaruhi gerak
suatu benda dengan jumlah siswa sebanyak 27 orang dalam satu kelas dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri. Data
nilai pretest diperoleh dari hasil tes sebelum siswa mempelajari materi tersebut dan belum diterapkannya model pembelajaran
inkuiri, serta nilai posttest diperoleh dari hasil belajar siswa setelah diterapkannya model pembelajaran inkuiri. Data statistik pretest
dan posttest dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini:
429
Tabel 1 Data Statistik Prettest dan Posttest Siklus I Data Statistik
Pretest Posttest
Nilai Minimum 27
47 Nilai Maximum
87 93
Rata-rata 61,22
71,63 Modus
60 73
Median 60
87 Varians
239,03 178,78
Standar Deviasi 15,46
13,37
2 Data Perhitungan N-Gain
Data siklus I rata-rata keseluruhan hasil perhitungan N-gain dengan jumlah responden sebanyak 27 siswa dapat dilihat pada
Tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2 Persentase Peningkatan Hasil Belajar N-Gain Siklus I
No Kategori
Frekuensi persentase 1.
N-gain terkategori tinggi 2.
N-Gain terkategori sedang 40,74
3. N-gain terkategori rendah
59,26 4.
Rata-rata N-Gain 0,27
5. Siswa yang belum mencapai KKM
44,44 6.
Siswa yang mencapai KKM 55,56
Berdasarkan Tabel 2 di atas, dapat dilihat bahwa hasil belajar pada siklus I, N-gain terkategori tinggi pada siklus I sebanyak
0, N-gain terkategori sedang sebanyak 40,74 11 orang dan N-gain terkategori rendah sebanyak 59,26 16 orang. Siswa
yang belum mencapai KKM adalah 44,44 12 orang dan siswa yang mencapai KKM adalah 55,56 15 orang. Nilai rata-rata
keseluruhan N-gain kelas mencapai 0,27 dengan demikian nilai N-gain kelas masih tergolong ke dalam kategori rendah.
3 Hasil Observasi Kegiatan Siswa dan Guru Siklus I
Hasil observasi yang dilihat dari lembar aktivitas guru dan siswa. Proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru sudah
baik, artinya apa yang ada dalam tahapan aktivitas guru sudah terpenuhi. Pada siklus I siswa dibagi menjadi4kelompok masing-
430
masing kelompok terdiri dari 6 atau 7 orang.Hasil observasi yang dilakukan pada siklus I ini pada pertemuan pertama dan kedua
masih ada kelompok yang mendapat nilai rendah. Hasil observasi pertemuan pertama dan kedua tiap-tiap kelompok pada siklus I,
rata-rata indikator dengan kategori cukup yaitu pada indikator nomor 3 dan 8 sedangkan indikator pada kategori baik ada di nomor
1, 2, 4, 5, 6, dan 7. Rata-rata persentase siklus sebesar 74,22 dengan kategori baik. Hasil observasi aktivitas guru diperoleh kesesuaian
cara mengajar guru dalam menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP berkategori sangat baik 87,5 dalam hal
membimbing siswa untuk membuat hipotesis dan membimbing siswa melakukan percobaan menggunakan alat dan bahan dengan
panduan LKS pada indikator 4 dan 5. Berkategori baik 75,0 pada indikator 1, 2, 6 dan 7. Sedangkan berkategori cukup 62,5 pada
tahap membimbing siswa untuk mengumpulkan data. Persentase siklus I pada aktivitas guru mencapai 76,78 dengan kategori baik.
c. Releksi Siklus I