Tindakan Pengamatan Professional Learning Untuk Indonesia Emas

310 meja, menghapus papan tulis, menggunting kertas, dan lain-lain. Dilakukan diskusi dari gambar-gambar yang telah diamati, dilakukan percobaan demontrasi yang berhubungan dengan materi pelajaran seperti membuka dan menutup pintu menarik dan mendorong meja, kemudian dilaporkan hasil pengamatan dan diskusi kelompoknya. Begitu pula pada pertemuan ke 2, telah dilakukan hal sebagimana halnya pada siklus 1 dengan pengembangan materi yang berbeda telah dilakukan pengamatan terhadap gambar-gambar, orang bermain layang-layang, bermain bola, bermain perosotan, bermain lompat tali skiping, dan lain-lain. Indikator pembelajaran dari konsep gaya dan gerak adalah : 1 menyebutkan macam-macam gaya yang dapat menggerakkan benda, 2 Menyebutkan penyebab perubahan benda akibat adanya pengaruh gaya, 3 Menjelaskan tentang hubungan antara gaya dan gerak dalam kehidupan sehari-hari, 4 Menyebutkan contoh manfaat gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari, 5 Menyebutkan contoh manfaat dan kerugian gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari, 6 Menjelaskan cara memperbesar dan memperkecil gaya gesek.

b. Tindakan

Pada tahap ini, guru berusaha menerapkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL yang telah disusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Langkah-langkah tindakan pada siklus I dapat disajikan pertemuan 1 dan 2. Pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dimuat dalam catatan lapangan. Hasil dari catatan lapangan pada siklus I tertampil pada Tabel 1. Tabel 1. Catatan Lapangan Siklus 1 No Indikator Uraian 1. Kegiatan guru Guru berperan aktif sebagai fasilitator dalam kegiatan diskusi dengan cara berkeliling kelas selama pembelajaran berlangsung untuk membantu, membimbing, dan mengarahkan siswa dalam belajar. 2. Kegiatan siswa Sebagian siswa sudah aktif dalam kegiatan pembelajaran, namun masih kurang memahami dalam menjelaskan pesepsi tentang suatu masalah. 311 3. Interaksi antar siswa Pada saat berdiskusi secara kelompok masih ada siswa yang kurang aktif sehingga kurang terlihat interaksi antar siswa. 4. Interaksi siswa dengan guru Siswa menjawab pertanyaan guru dengan perasaan antusias. 5. Sumber belajar Sumber belajar yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran adalah Buku Guru, Buku Siswa, LKS, Modul kerja tematik, dan Buku Tematik Bupena. Berdasarkan catatan lapangan pada indikator kegiatan siswa, didapatkan hasil yang kurang maksimal. Hal ini terjadi karena siswa merasa baru mengenal model pembelajaran CTL. Sedangkan pada indikator kegiatan guru, interaksi antar siswa, interaksi guru dengan siswa belum oftimal, dan sumber belajar didapatkan hasil yang cukup baik dan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh model pembelajaran kontektual CTL.

c. Pengamatan

Selama proses dilakukannya tindakan pembelajaran dengan CTL telah dilakukan observasi. Observasi ini bertujuan untuk menggali kegiatan mengajar guru dan aktiitas belajar siswa. Hasil obsevasi yang dilaksanakan selama tindakan pembelajaran gaya dan gerak dengan menerapkan model pendekatan kontekstual CTL, diperoleh data bahwa ada kesesuaian cara mengajar guru dalam menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP tetapi siswa belum terbiasa dengan pembelajran model pendekatan kontekstual CTL. Pada tahap pendahuluan dalam hal menggali ide awal siswa, pada tahap proses pembelajran guru berinteraksi dengan baik dan memfasilitasi siswa dalam melakukan diskusi. Peran guru pada saat pembelajaran tidak mendonegeriasi kelas, tetapi memberikan banyak waktu untuk siswa terlibat langsung. Pada bagian penutup guru membantu siswa dalam menyimpulkan materi yang dipelajarinya. Pembelajaran yang telah teramati, selanjutnya diujikan dengan pemberian tes. Adapun hasil tes belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada Tabel 2. 312 Tabel 2. Nilai Hasil Belajar Siklus 1 Data Statistik Pretest Postest Nilai rata-rata kelas 60,58 64,39 Nilai Tertinggi 81 100 Nilai Terendah 38 38 Median 63,00 68,75 Modus 69,00 68,75 Standar Deviasi 13,05 14,47 Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa setelah dilakukan proses pembelajaran nilai rata-rata meningkat dari 60,58 menjadi 64,39, namun belum mencapai sesuai harapan yaitu ketuntasannya masih di bawah 75. Data perhitungan N-gain pada siklus I rata-rata keseluruhan hasil perhitungan dengan jumlah responden 33 orang adalah 0,21. Pesentase hasil perhitungan N-gain dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 3. Persentase Peningkatan Hasil Belajar N-gain No. Kategori Jumlah Siswa Frekuensi Persentase Tinggi 1 3,03 Sedang 9 30,30 Rendah 23 66,67 N-gain Kelas 0,21

e. Releksi