Suasana Berbasis Nilai Stimulasi Nilai

449 Dalam mengimplementasikan living values education di sekolah, program kegiatan sekolah dikembangkan sesuai dengan prinsip- prinsip pemelajaran aktif, karena dengan proses pembelajaran aktif tersebut kedua belas nilai yang menjadi konsen living values education program dapat berkembang di lingkungan sekolah. Beberapa kegiatan belajar tersebut antara lain :

1. Suasana Berbasis Nilai

Menciptakan suasana berbasis nilai dalam proses belajar-mengajar amatlah penting untuk eksplorasi optimal dan pengembangan nilai- nilai oleh anak-anak dan generasi muda. Sebuah lingkungan belajar yang berlandaskan kepercayaan, kepedulian dan saling menghargai, secara alami akan meningkatkan motivasi, kreativitas, dan pengembangan afeksi serta kognitif. Teladan dari pendidik, aturan yang jelas dan penguatan serta dorongan adalah beberapa faktor positif yang dibutuhkan. Tillman : 1998

2. Stimulasi Nilai

Pelajaran tentang nilai secara mudah dapat diintegrasikan dalam berbagai situasi belajar. Kerapkali diskusi tentang pelajaran yang tengah dibahas di kelas mengarah pada diskusi tentang nilai. Pelajaran tentang nilai dapat pula diselipkan ketika terjadi konlik antar siswa. Situasi-situasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengeksplorasi nilai-nilai lebih lanjut. Meskipun demikian, kita harus berhati-hati bila melakukan berbagai kegiatan tentang nilai yang hanya bertaraf pada kesadaran. Maka, Pendidikan Menghidupkan Nilai sangat menyokong penggunaan berbagai aktivitas yang tersedia dalam buku-buku Aktivitas Pendidikan Nilai. Para peserta didik cenderung gemar mengembangkan berbagai nilai jika mereka dapat mengeksplorasi dan mengaplikasikannya dalam berbagai situasi serta merasakan manfaat dari pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari- hari mereka. Stimulasi nilai yang tercantum dalam skema adalah Releksi Internal, Eksplorasi Nilai-Nilai dalam Kehidupan Nyata dan Penerimaan Informasi. Setiap aktivitas dalam Pendidikan Menghidupkan Nilai dimulai dengan salah satu dari stimulasi nilai tersebut. Dan setiap jenis stimulasi nilai biasanya digunakan hampir dalam setiap unit aktivitas Pendidikan Menghidupkan Nilai. Berikut adalah macam-macam aktivitas dari masing-masing kategori : Releksi Internal- aktivitas membayangkan dan mereleksikan, dimana siswa diajak untuk menciptakan ide atau gagasan mereka 450 sendiri. Misalnya, peserta didik diminta untuk membayangkan sebuah dunia yang penuh kedamaian. Melakukan visualisasi terhadap nilai yang ingin digali, menjadikannya lebih sesuai bagi para peserta didik karena peserta didik memiliki kesempatan untuk menciptakan pengalaman mereka sendiri, memikirkan ide dan gagasan mereka sendiri. Aktivitas releksi mengajak mereka untuk berpikir dan merenungkan berbagai pengalaman mereka yang berkaitan dengan nilai-nilai. Eksplorasi Nilai-Nilai dalam Kehidupan Nyata - Sebagian besar kegiatan dalam Pendidikan Menghidupkan Nilai menggunakan permainan, situasi nyata, berita atau persoalan tertentu dalam kegiatan belajarnya. Misalnya, unit Kejujuran dimulai dengan cerita sebagai stimulus atau pembuka. Aktivitas berikut adalah meminta para peserta didik menyusun sebuah drama bertema kejujuran dan korupsi dari bahan pelajaran sejarah masa lampau yang telah dipelajari sebelumnya. Pada sesi ini, akibat dari perbuatan tidak jujur secara umum dapat dieksplorasi lebih dahulu sebelum mengarah lebih dalam ke area kejujuran masing-masing individu atau personal. Tillman: 1998

3. Eksplorasi Ide dan Gagasan