312
Tabel 2. Nilai Hasil Belajar Siklus 1 Data Statistik
Pretest Postest
Nilai rata-rata kelas 60,58
64,39 Nilai Tertinggi
81 100
Nilai Terendah 38
38 Median
63,00 68,75
Modus 69,00
68,75 Standar Deviasi
13,05 14,47
Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa setelah dilakukan proses pembelajaran nilai rata-rata meningkat dari 60,58 menjadi
64,39, namun belum mencapai sesuai harapan yaitu ketuntasannya masih di bawah 75.
Data perhitungan N-gain pada siklus I rata-rata keseluruhan hasil perhitungan dengan jumlah responden 33 orang adalah 0,21. Pesentase
hasil perhitungan N-gain dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 3. Persentase Peningkatan Hasil Belajar N-gain No.
Kategori Jumlah Siswa
Frekuensi Persentase
Tinggi 1
3,03 Sedang
9 30,30
Rendah 23
66,67 N-gain Kelas 0,21
e. Releksi
Pada siklus I terdiri dari dua pertemuan yang dilakukan secara keseluruhan siswa telah berperan aktif selama proses pembelajaran.
Akan tetapi ada sedikit siswa yang kelihatan pasif khususnya pada saat berdiskusi dalam proses menemukan konsep berkaitan
dengan membuat kesimpulan materi gaya dan gerak. Pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual pada materi gaya
dan gerak masih terdapat kekurangan. Sehingga perlu dilakukan perbaikan. Adapun kekurangan dan perbaikan yang terdapat pada
siklus I dapat diuraikan pada Tabel 3.
313
Tabel 4. Perbaikan Hasil Belajar Siklus 1 No.
Tindakan Kekurangan
Perbaikan
1. Orientasi siswa
pada materi Terkadang terlihat ada
beberapa siswa yang tidak serius dalam
pembelajaran bercanda dan ngobrol ketika
proses pembelajaran berlangsung sehingga
siswa tidak fokus dalam menangkap pelajaran.
Siswa belum terbiasa belajar mandiri dengan
belajar menemukan konsep sendiri
Guru harus lebih aktif memantau siswa agar
tidak ada kesempatan siswa untuk
beraktivitas lain selama proses belajar
Mengarahkan dan membimbing siswa
untuk bisa belajar dengan menemukan
sendiri konsep pengetahuannya
2. Mengorganisasi
siswa untuk belajar
Masih sangat sedikit siswa yang
berani bertanya, m e n g u n g k a p k a n
pendapatnya dalam proses pembelajaran.
Rendahnya tingkat
berikir kritis Memotivasi siswa
agar terbentuk sikap percaya diri
dalam bertanya dan berpendapat. Selalu
memotivasi siswa
untuk berikir dengan berbagai pertanyaan.
3. M e m b i m b i n g
m e n e m u k a n k o n s e p
pengetahuan
Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya Siswa merasa kesulitan
memahami langkah- langkah diskusi pada
LKS. Siswa mengalami kesulitan dalam
membuat kesimpulan dari diskusi kelompok
mengenai materi gaya dan gerak. Kurangnya
tingkat kreativitas siswa dalam menemukan
idea tau kemampuan merancang sesuatu
yang baru Guru membimbing
siswa yang mengalami kesulitan
dalam memahami l a n g k a h - l a n g k a h
diskusi. Membimbing siswa untuk membuat
kesimpulan. Guru harus lebih menggali
lagi pengetahuan siswa dengan
berbagai sumber informasi agar siswa
lebih kreatif dan inovatif
314
5. Menganalisis dan
m e n g e v a l u a s i p
r o
s e
s pembuatan hasil
karya Kurangnya waktu
yang tersedia dalam menerapkan model
pendekatan CTL Guru harus berusaha
mengatur waktu yang tersedia sehingga
efektif selama proses pembelajaran
Berdasarkan Tabel 4 terlihat bahwa dalam komponen CTL masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki . Hal ini menunjukkan
kegiatan siswa pada siklus I ini kurang optimal dalam melaksanakan komponen-komponen CTL. Proses perbaikan akan dilaksanakan pada
siklus II guna mengoptimalkan kegiatan siswa pada setiap komponen CTL.
f. Keputusan