Guru Efektif dan Pembelajar. Tantangan Guru Profesional Menuju Indoneisa Emas.

622 Peserta sertiikasi yang lulus uji tulis nasional dan uji kinerja akan memperoleh sertikat pendidik, sedangkan peserta yang belum lulus, diberi kesempatan dua kali untuk mengulang bagi peserta yang belum memenuhi syarata kelulusan. Bagi peserta yang tidak lulus pada ujian ke dua peserta dikembalikan ke dinas provinsi,kab,kota untuk memperoleh pembinaan dn dapat diusulkan mengikuti PKM tahun berikutnya.

b. Guru Efektif dan Pembelajar.

Guru Efektif. Bransfor, dkk dalam buku How People Learn: Brain, Mind, Experience and School 2000, 19–21 menjelaskan bahwa guru yang efektif dan profesional akan melakukan tiga elemen penting pengajaran, yaitu: Guru yang efektif akan memanfaatkan dan memberdayakan pengetahuan dan pemahaman yang sudah dimiliki siswa sebelumnya. Guru yang efektif akan mengajarkan materi pelajaran secara mendalam, memberikan beragam contohsebagai bentuk penguatan terhadap konsep yang diajarkan, dan memberikandasar yang kuatterhadap pengetahuan siswa melalui pengungkapan hal-hal faktual. Guru yang efektif akan berfokus pada pengajaran keterampilan metakognitif, yaitu mengintegrasikan berbagai keterampilan ke dalam kurikulum dalam berbagai bidang studi. Guru sebagai pembelajar yang professional Mempunyai beberapa indikator diantaranya memahami arah pembelajaran profesional, memahami tantangan-tantangan implementasi professional learning, strategi membangun komunitas belajar yang produktif , memahami pembelajaran integratif berbasis soft skill dan hard skill , memahami perkembangan model pembelajaran dari masa ke masa, memahami professional learning based on character , dan memahami standar keunggulan kompetensi guru.

c. Tantangan Guru Profesional Menuju Indoneisa Emas.

Masalah dan tantangan Indonesia menuju Indonesia Emas dalam bidang pendidikan dilihat dari segi Akses, mutu dan relevansi yang selama ini di programkan oleh Pemerintah dalam hal ini Kementrian Pendidikan Nasionl adalah adanya perbedaan yang besar antar daerah, baik ekonomi,sosial dan kependudukan. Daya tampung dan layanan yang terbatas, peningkatan layanan sarana prasarana pendidikan serta kualitas dan distribusi guru. Kualitas dan Distribusi Guru saat ini sangat mentukan mutu pendidikan dalam menuju Indonesia Emas. Peraturan perundang 623 undangan menyebutkan guru profesional adalah guru yang sesuai dengan kualiikasai dan mempunyai sertiikat pendidik. Kualiikasi dan sertiikasi belum lah cukup untuk menjadikan guru itu profesional manakala kualitas dan distribusi guru masih belum tertata benar. Kualitas dan distribusi guru bisa dilihat dari masalah masalah sekitar guru yang ada sekarang seperti belum optimalnya penyelenggaraan lembaga pendidikan tenaga kependidikan LPTK, seleksi guru, data guru, kekurangan guru dan guru honorer. Masalah - masalah guru seperti dikemukakan diatas bisa jadi merupakan tantangan dunia pendidikan dalam mewujudkan Indonesia Emas. Apabila dalam lima tahun kedepan masalah kualitas dan distribusi serta masalah guru lainnya tidak diselesaikan maka ditakutkan apa yang menjadi impian bangsa Indonesia di tahun 2045 disaat bangsa ini merayakan ulang tahun 100 kemerdekaannya hanya lah tinggal sebuah mimpi. Untuk itu perlu diadakan perombakan yang serius disegala hal yang menyangkut dunia Pendidikan, perlu paradigma baru dunia pendidikan untuk menuju Indonesia Emas, diperlukan arah yang jelas dalam hal keterjangkauan dan ketersediaan akses pendidikan, perlu arah dan kebijakan yang terencana dalam peningkatan kualitas dan distribusi guru serta perlu tata kelola yang efesien dan efektif.

C. Penutup

Menuju Indonesi Emas merupakan cita cita bersama bangsa Indonesia, Indonesia Emas di tahun 2045 dimana Indonesia Emas adalah Indonesia yang menjadi Negara maju, Negara kekuatan besar menjadi Negara kekuatan 8 besar Dunia. Negara yang mempunyai pendapatan GDP lebih 5 triliyun dolar Amerika, Negara yang pendapatan perkapitanya melebihi 20 000 dolar Amerika. Indonesia ditahun 2045 akan menjadi Negara yng unggul dalam perdagangan Dunia setelah China,Rusia, India dan Brazilia. Indonesia yang bangkit dari segala ketertinggalan, melesat jauh melebihi negara lain. Indonesia emas memiliki kepribadian bangsa yang unggul, berdasarkan penerapan syariat Islam secara menyeluruh. Indonesia emas memiliki pancaran cahaya yang akan menerangi dunia dengan keindahan Islam dan keunikan khas Indonesia. Indonesia emas akan menjadi pusat peradaban dunia dan sebagai panutan bagi negara lain. Indonesia Emas yang kita impikan bersama dimana tahun itu tepat 100 tahun umur Indonesia Merdeka. Impian bersama itu bisa terwujud 624 bisa juga hanya sekedar impian. Impian tersebut bisa terwujud salah satu penentunya adalah Kualitas Pendidikan, Pendidikan di Indonesia masih belum bisa dikatakan sesuai harapan manakala persoalan persoalan Kurikulum, Guru dan Sarana masih jauh dari standar sesuai dengan aturan. Untuk itu perlu paradigma baru dunia pendidikan untuk menuju Indonesia Emas, diperlukan arah yang jelas dalam hal keterjangkauan dan ketersediaan akses pendidikan, perlu arah dan kebijakan yang terencana dalam peningkatan kualitas dan distribusi guru serta perlu tata kelola yang efesien dan efektif. Daftar Pustaka BPMSDM dan PMP, 2015 ,Pedoman Sertiikasi Guru melalul Pendidikan Profesi Guru dalam Jabatan, Kemndikbud Harefa, Andreas 2000. Menjadi Makhluk Pembelajar. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. Koesoema, Doni A. 2009. Pendidikan Karakter di Zaman Keblinger: Mengembangkan Visi Guru sebagai Pelaku Perubahan dan Pendidik Karakter. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. ……………….., 2014 Republika on line 20 Mei 2014. Sulistiyo, 2015 Bahan Paparan PB PGRI di Kemendikbud Undang Undang R I Tahun 2005 nomor 14, tentang Guru dan Dosen. 625 PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN MEMBANGUN KOMUNITAS BELAJAR MELALUI STRATEGI SCAFFOLDING Neli Rahmaniah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Email : nelirahmaniahyahoo.com Abstract : This paper discusses about the application of scaffolding strategy in learning process which is aimed in realizing a productive learning community so that it will improve the quality of education. Learning community becomes a place that the learning process will be more optimal for each of its members. Thus, the vision of Golden Country can be supported through the implementation of professional learning. Absolute condition of success in building a professional learning community is teachers educators. A good teacher becomes an important variable in achieving good quality of education. The indication of the capability of learning management is the qualities of a teacher in the ield. One of them is the ability to use the variation of teaching methods and strategies including scaffolding . Scaffolding strategy can be deined as a technique of providing support in a structured learning which is carried out at an early stage to encourage students to study independently. However, it cannot be done continuously, but it is done in line with the increasing of students’ ability. Teachers gradually have to reduce and let students study independently. The appropriate implementation of Scaffolding strategy can improve the ability of students’ thought so that it will improve learning outcomes. Furthermore, this strategy can be used as an alternative for teachers to use in learning process. The implementation of Scaffolding strategy needs support from leadership and all elements of the institute, so the learning community that has formed will improve the quality of education. Keywords: Scaffolding Strategy, Learning Community, Quality Improvement in Education. 626 Pendahuluan Pendidikan nasional yang merupakan salah satu sektor pembangunan nasional dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, pendidikan nasional harus berfungsi secara optimal sebagai wahana utama dalam pembangunan bangsa yang berkarakter. Berdasarkan hal itu perlu dipikirkan dan dirancang suatu paradigma pendidikan yang dapat membekali generasi emas menghadapi masa depan. Banyak paradigma pendidikan telah dilontarkan oleh beberapa ahli, namun paradigma mana yang relevan untuk masa depan pendidikan di Indonesia pada umumnya, perlu sebuah analisis spekulatif berdasarkan keadaan obyektif masyarakat kita masa depan, yakni masyarakat madani kedudukannya ditengah masyarakat global. Dalam merancang perubahan pendidikan, tidak hanya memikirkan kebutuhan generasi sekarang, tetapi melihat jauh ke depan, memikirkan apa yang akan dihadapi anak dan cucu kita di masa depan. Antisipasi jauh ke depan sangat penting mengingat bahwa dalam zaman modern ini perubahan kehidupan ekonomi, sosial, dan politik terjadi dengan sangat cepat. Ini adalah akibat dari cepatnya perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan antisipatif sangat tepat untuk diterapkan pada masa sekarang ini dalam rangka membekali peserta didik sebagai generasi emas untuk menghadapi masa depan yang penuh tantangan dan kompetitif. Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Agar proses interaksi ini dapat berjalan secara optimal dalam pencapaian tujuan pembelajaran, maka kegiatan pembelajaran harus dikelola dengan baik. Pengelolaan pembelajaran dimaksudkan sebagai suatu seni dalam mengoptimalkan segala sumber-sumber daya kelas demi terciptanya proses pembelajaran yang efektif dan eisien. Pengelolaan pembelajaran juga diartikan sebagai upaya pendidik untuk menciptakan dan mengendalikan kondisi belajar serta memperbaikinya apabila terjadi gangguan maupun penyimpangan, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung sesuai harapan. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang 627 cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan isik serta psikologis peserta didik. Pendidikan diselenggarakan dengan memberikan keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran UU Sisdiknas no.202003 pasal 4, ayat 4. Berdasarkan hal tersebuat diatas, maka diperlukan upaya pengembangan kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran banyak tergantung pada bagaimana pembelajaran itu dirancang. Rancangan pembelajaran biasanya dibuat berdasarkan pendekatan rancangannya sesuai dengan teori yang dikembangkan mengenai belajar, misalnya teori konstruktivisme yang menekankan pembelajaran “student- centered”. Bentuk pelaksanaan pembelajaran berdasarkan teori ini dilaksanakan melalui belajar aktif, belajar mandiri, belajar kooperatif dan kolaboratif, generative learning dan problem-based learning. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan mutu pendidikan kita rendah terletak pada unsur-unsur dari sistem pendidikan itu sendiri, yakni paling tidak pada faktor kurikulum, sumber daya ketenagaan, sarana dan fasilitas, manajemen sekolah, pembiayaan pendidikan, dan kepemimpinan merupakan faktor yang perlu dicermati. Disamping itu, faktor eksternal berupa partisipasi politik rendah, ekonomi tak berpihak terhadap pendidikan, sosial budaya, rendahnya pemanfaatan sains dan teknologi, juga mempengaruhi mutu pendidikan Syafaruddin, 2002:14. Proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah selama ini masih dirasa sangat membosankan. Bagi siswa ruang kelas laksana penjara saja yang mengerangkeng kebebasan berekspresi dan berkreativitas. Guru hanya menyuguhkan segudang teori tanpa mau peduli pada kondisi psikologi mereka. Akibatnya, potensi-potensi anak tidak secara utuh tersentuh. Dampaknya, hanya sedikit dari output lembaga- lembaga pendidikan yang mampu bersaing di level internasional. Fenomena ini tentu sangat memilukan dan mendorong banyak pihak yang berkecimpung dalam dunia pendidikan untuk melakukan terobosan-terobosan guna menyelesaikan masalah ini. Lalu upaya bagaimanakah yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan cita-cita menjadi Indonesia Emas? Salah satunya adalah dengan membangun komunitas belajar. Sebuah konsep yang dirasa efektif dan solutif inilah yang merupakan pokok pembahasan tulisan ini. 628 Pembahasan a. Peningkatan Mutu Pendidikan Peningkatan berarti penciptaan suatu perubahan yang bermanfaat secara terorganisasi; pencapaian suatu tingkat kinerja yang tak pernah terjadi di masa lalu. Sinonimnya adalah Terobosan Juran, 1995:31. Sedangkan mutu, banyak ahli yang mengemukakan tentang mutukualitas, seperti yang dikemukakan oleh Crosby ; “Kualitas adalah kesesuaian dengan kebutuhan yang yang telah distandarkan conformance to requirement meliputi availability, delivery, maintainability, dan cost effectiveness” Crosby,1979:58. Menurut Juran: “Kualitas adalah kesesuaian dengan tujuan atau manfaatnya itness for use”, sedangkan menurut Deming : “Kualitas adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau konsumen” dalam Tumiwa,2006:1-2. Mutu adalah Sebuah ilsosois dan metodologis yang membantu institusi untuk merencanakan perubahan dan mengatur agenda dalam menghadapi tekanan-tekanan eksternal yang berlebihan Sallis,2006:33. Sedangkan menurut Vincent G : Kualitas diartikan sebagai segala sesuatu yang menentukan kepuasan pelanggan dan upaya perubahan kearah perbaikan terus menerus sehingga dikenal dengan istilah Q-MATCH Quality = Meets Agreed Terms and Changes Vincent,2003:3. Menurut Sudarwan Danim; mutu mengandung makna derajat keunggulan suatu poduk atau hasil kerja, baik berupa barang dan jasa Sudarwan,2007:53. Sedangkan dalam dunia pendidikan barang dan jasa itu bermakna dapat dilihat dan tidak dapat dilihat, tetapi dan dapat dirasakan. Sedangkan Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan Mutu adalah ukuran , baik buruk suatu benda, taraf atau derajat kepandaian, kecerdasan, dsb kualitas. Selanjutnya Lalu Sumayang menyatakan quality mutu adalah tingkat dimana rancangan spesiikasi sebuah produk barang dan jasa sesuai dengan fungsi dan penggunannya, disamping itu quality adalah tingkat di mana sebuah produk barang dan jasa sesuai dengan rancangan spesiikasinya Sumayang,2003:322. Menurut kamus terminologi bahasa, kualitas adalah tingkat kesempurnaan yang sifatnya relative, bukan absolute. Oleh karenanya, kualitas memiliki arti yang berbeda untuk orang-orang yang berbeda, tetapi deinisi secara garis besar dapat dibaca “Kualitas adalah keseluruhan ciri atau karakteristik yang berkaitan dengan kemampuan memuaskan kebutuhan tertentu” Dorothea, 2003:124. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan 629 bahwa mutu quality adalah sebuah ilsosoi dan metodologi, tentang ukuran dan tingkat baik buruk suatu benda, yang membantu institusi untuk merencanakan perubahan dan mengatur agenda rancangan spesiikasi sebuah produk barang dan jasa sesuai dengan fungsi dan penggunannya dengan menggunakan seluruh kemampuan sumber daya manajemen sehingga menghasilkan nilai tambah bagi segenap stakeholder . Mutu pendidikan adalah satu faktor kunci dalam kompetisi antarnegara di era globalisasi ini. Mutu produk dan pelayanan yang dihasilkan berbagai lembaga pendidikan ditentukan oleh kompetensi manajerial, kepemimpinan, visi dan integritas kepribadian para manajer, tenaga pendidik dan kependidikan dalam mengelola pendidikan. Dengan pengelolaan mutu yang sistematis, diharapkan hasil yang dicapai akan lebih efektif dan eisien. Pengelolaan mutu dilakukan melalui penggunaan tiga proses manajemen yang sama; Perencanaan Mutu, Pengendalian Mutu, dan Peningkatan Mutu. Tiga proses ini disebut sebagai Trilogi Juran. Dalam konsep peningkatan mutu, terdapat metodologi yang terdiri atas serangkaian langkah universal sebagai berikut: Juran, :23-24 1. Membangun prasarana yang diperlukan untuk menjamin peningkatan mutu tahunan. 2. Mengenali kebutuhan khusus untuk proyek peningkatan. 3. Untuk setiap proyek, bentuklah satu tim proyek dengan tanggung jawab yang jelas untuk membawa proyek meraih keberhasilan. 4. Memberikan sumber daya, motivasi, dan pelatihan yang dibutuhkan oleh tim untuk; mendiagnosa, menetapkan cara penanganannya, dan memppertahankan perolehannya. Peningkatan mutu sekolah adalah suatu proses yang sistematis yang terus menerus meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dan faktor-faktor yang berkaitan dengan itu, dengan tujuan agar menjadi target sekolah dapat dicapai dengan lebih efektif dan eisien. Peningkatan mutu berkaitan dengan target yang harus dicapai, proses untuk mencapai dan faktor-faktor yang terkait. Dalam peningkatan mutu ada dua aspek yang perlu mendapat perhatian, yakni aspek kualitas hasil dan aspek proses mencapai hasil tersebut. Salah satu upaya yang bisa dilakukan dalam setiap proses peningkatan mutu pendidikan yang dimaksud adalah dengan membentuk komunitas belajar. Komunitas belajar saat sekarang dirasa 630 penting, sebab di samping dapat mempercepat proses pematangan keilmuan, ia juga bisa membangkitkan semangat berbagi dan menumbuhkan kesetiakawanan sosial pada peserta didik. Selain itu ia akan mendorong keniscayaan terjadinya perubahan-perubahan yang mengedepankan relevansi dengan tuntutan perkembangan terkini.

b. Komunitas Belajar Learning Community