kesigapan dari tokoh agama, pejabat daerah serta mengedepankan dialog dan musyawarah antar agama jika terjadi gesekan.
Pernyataan tersebut senada dengan keterangan dari sekretaris FKUB Kab. Cirebon yaitu Mursana, ia menjelaskan para tokoh agama
mengatakan di perbatasan ini merupakan miniatur Indonesia, karena terdapat Masjid yang merupakan simbol Agama Islam, Gereja simbol
Agama Kristen, dan Vihara simbol Budha .”
7
B. Hubungan Keagamaan di Perbatasan Desa Jungjang dengan
Arjawinangun
Dalam kehidupan beragama penting kiranya untuk menjelaskan tentang kerukunan, cara untuk mengetahui hubungan itu bisa terjadi dengan
mewujudkan terciptanya kerukunan, hal ini akan di jelaskan dengan berbagai interaksi yang terjadi di masyarakat. Penjelasan tentang interaksi dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia yang berarti, saling mempengaruhi.
8
Sedangkan masyarakat ialah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama.
9
Menurut Soerjono Soekanto mengatakan bahwa pengertian masyarakat adalah proses terjadinya
interaksi sosial, suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak
7
Wawancara Pribadi dengan Mursana perwakilan dari Lembaga FKUB, Kab. Cirebon, 11 Maret 2016.
8
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta, Balai Pustaka, 1990, h. 335.
9
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta, Balai Pustaka, 1990, h. 564.
memenuhi dua syarat yaitu kontak sosial dan komunikasi.
10
Sedangkan arti masyarakat menurut ahli antropologi, yaitu R. Linton mengemukakan, bahwa,
masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir
tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.
11
Berikut ini penulis gambarkan hubungan keagamaan masyarakat Desa Jungjang dan Desa Arjawinangun dengan mengamati interaksi mereka
dari beberapa aspek di antaranya interaksi di bidang ekonomi, sosial, politik dan budaya sebagai berikut:
a. Interaksi Masyarakat dalam Bidang Ekonomi
Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup, manusia berperan sebagai makhluk ekonom, faktor pemenuhan kebutuhan ini mendorong
manusia berinteraksi satu dengan yang lain untuk mencari dan mendapatkan apa yang ia kehendaki. Dari data dan analisa yang ada,
penulis dapat menggambarkan wilayah perbatasan Desa Jungjang dengan Desa Arjawinangun dalam bidang ekonomi mayoritas penduduknya
bermata pencaharian sebagai pedagang, buruh lepas, karyawan dan petani. Menurut N. Gregory Mankiw dalam bukunya Principles Of
Economics, dia mengatakan bahwa sekarang ini banyak negara sebelumnya memiliki perekonomian yang tersentralisasi, meninggalkan sistem tersebut
dan mencoba mengembangkan perekonomian pasar. Dalam sebuah perekonomian pasar market economic, keputusan-keputusan dari suatu
10
Dwi, “Pengertian Masyarakat Secara Umum,” artikel diakses pada 4 September 2016 dari htpp:umum-pengertian.blogspot.co.id201605pengertian-masyarakat-secara-umum.html
11
Abu Ahmadi. Ilmu Sosial Dasar Jakarta :PT Rineka Cipta, 1991, h. 106.
perencana yang terpusat digantikan oleh keputusan-keputusan dari jutaan perusahaan dan rumah tangga. Perusahaan memutuskan siapa yang akan
dipekerjakan dan barang yang akan dihasilkan. Rumah tangga menentukan akan kerja di perusahaan apa dan akan membeli barang apa dengan
pendapatan mereka. Perusahaan dan rumah tangga saling berinteraksi di pasar, di mana harga dan kepentingan pribadi memandu keputusan-
keputusan yang mereka buat.
12
Jarak yang begitu dekat dengan pasar serta daya tarik pasar yang begitu kuat, memungkinkan suatu pasar menjadi magnet menarik khalayak
untuk berkumpul dan berinteraksi satu sama lain, baik untuk bertransaksi jual beli atau sekedar bertukar info pemasaran barang. Adanya pasar juga
menarik ide para warga untuk membuka toko atau warung di sepanjang jalan menuju pasar.
Menurut pengamatan penulis yang diperkuat oleh keterangan warga setempat dan tokoh agama wilayah tersebut dapat disimpulkan bahwa,
interaksi masyarakat Jungjang dan Arjawinangun dalam bidang ekonomi tidak membedakan satu dengan lainnya, semua diperlakukan sama meski
berbeda agama, suku dan etnis. Kesimpulan tersebut berdasarkan keterangan beberapa warga di
antaranya Sukanta, seorang wiraswasta yang beragama Kristen bahwa ia mempunyai mitra bisnis dari pemeluk agama Islam yang sudah dianggap
seperti saudara sendiri, hubungan mereka sangat erat menembus sekat-
12
N. Gregory Mankiw, Principles Of Economics Pengantar ekonomi Mikro edisi 3, Jakarta:Salemba Empat, 2004, h. 11.