2. Sejarah Masuknya Kristen
Elly Talaperu dari Gereja Bethel Injil Sepenuh Cirebon pada tahun 1958 mengajak orang-orang Tionghoa untuk menyelenggarakan
Persekutuan Doa dari rumah ke rumah, yang dihadiri oleh dua keluarga yakni Gan Bun Hong dan Nie Ang See. Setelah dua tahun persekutuan doa
tersebut menjadi Gereja dan diteruskan mertua Elly Talaperu yakni Paulus. Dalam penggembalaan jemaat dan setelah meletus G 30 S PKI semakin
banyak etnis Tionghoa berpindah ke Kristen dan jumlah jemaat semakin bertambah yaitu 26 jiwa. Tahun 1996 Paulus wafat diteruskan oleh Alim
Prabowo kemudian 19 september 1971 di teruskan oleh Steve Mardianto. Steve Mardianto ditahbiskan menjadi gembala jemaat di Gereja
Bethel Indonesia pada tahun 1973. Karena sebelumnya pada tahun 1972 terjadi masalah pada Gereja Bethel Sepenuh sehingga bergabung dengan
Gereja Bethel Indonesia. Pada tahun 1974 Gereja yang masih berbentuk rumah kemudian di beli pada tahun 1976 dan dibangun dengan IMB dan
sertifikat tanah atas nama Gereja Bethel Indonesia, pertambahan jemaat khususnya etnis Tionghoa, pendatang dari Batak, Kopeng yang beragama
Kristen membuat jumlah jemaat lebih banyak hingga pada tahun 2002 Gereja di perbesar.
4
Keterangan di atas sependapat dengan Ahsin Sakho Muhammad yang menyatakan bahwa
“Orang Tionghoa yang sudah lama hidup di negara Indonesia berpindah ke agama Kristen, hal ini untuk
4
Dokumen Gereja yang di perkuat wawancara pribadi dengan pendeta Steve Mardianto, 11 Maret 2016.
menyelamatkan diri ketika terjadinya G 30 S PKI, orang Tionghoa pada waktu itu dicap sebagai PKI dan dianggap sebagai ancaman negara
.”
5
3. Kerukunan antara umat Islam dan Kristen di Perbatasan Desa
Jungjang dengan Desa Arjawinangun
Menurut Steve
Mardianto pada
tahun 1976
terjadi ketidakharmonisan Di perbatasan Desa Jungjang dan Desa Arjawinangun,
ketidakharmonisan tersebut disebabkan oleh tidak adanya komunikasi antara tokoh agama Islam yang pada saat itu dipimpin oleh Inu Ubaidillah
Syatori dan Mukhlisin Muzari dengan tokoh Kristen setempat. Kemudian pimpinan jemaat Gereja Bethel Indonesia yaitu Steve Mardianto
berinisiatif melakukan silaturahmi kepada pimpinan agama Desa Jungjang dan Desa Arjawinangun dan mendapat tanggapan positif dari tokoh agama
Islam, dan Pertemuan tersebut menjadi awal terbentuknya hubungan harmonis antara umat Islam dan Kristen yang berlangsung hingga saat ini.
Hal ini terbukti bahwa tidak adanya konflik yang mengatasnamakan agama di perbatasan tersebut bahkan penganut Islam dan Kristen saling hidup
menghormati.
6
Dari beberapa keterangan para tokoh, pejabat desa serta warga masyarakat di perbatasan Desa Jungjang dengan Desa Arjawinangun dapat
penulis simpulkan bahwa kerukunan tersebut merupakan miniatur dari kebinekaan Indonesia, karena kemajemukan suku dan agama ada di
wilayah tersebut. Kemudian terlaksananya sebuah kerukunan dikarenakan
5
Wawancara Pribadi dengan KH. Ahsin Sakho Muhammad, Jakarta, 2 September 2016.
6
Wawancara Pribadi dengan Steve Mardianto, Jungjang, 24 Agustus 2016.
kesigapan dari tokoh agama, pejabat daerah serta mengedepankan dialog dan musyawarah antar agama jika terjadi gesekan.
Pernyataan tersebut senada dengan keterangan dari sekretaris FKUB Kab. Cirebon yaitu Mursana, ia menjelaskan para tokoh agama
mengatakan di perbatasan ini merupakan miniatur Indonesia, karena terdapat Masjid yang merupakan simbol Agama Islam, Gereja simbol
Agama Kristen, dan Vihara simbol Budha .”
7
B. Hubungan Keagamaan di Perbatasan Desa Jungjang dengan
Arjawinangun
Dalam kehidupan beragama penting kiranya untuk menjelaskan tentang kerukunan, cara untuk mengetahui hubungan itu bisa terjadi dengan
mewujudkan terciptanya kerukunan, hal ini akan di jelaskan dengan berbagai interaksi yang terjadi di masyarakat. Penjelasan tentang interaksi dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia yang berarti, saling mempengaruhi.
8
Sedangkan masyarakat ialah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama.
9
Menurut Soerjono Soekanto mengatakan bahwa pengertian masyarakat adalah proses terjadinya
interaksi sosial, suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak
7
Wawancara Pribadi dengan Mursana perwakilan dari Lembaga FKUB, Kab. Cirebon, 11 Maret 2016.
8
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta, Balai Pustaka, 1990, h. 335.
9
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta, Balai Pustaka, 1990, h. 564.