Hasil penelitian dan wawancara dengan Sukanta umat kristen Jungjang beserta tokoh agama lainnnya seperti Taufik Abdullah
11
, Mursana
12
, Steve Mardianto
13
, Mukhlisin Muzari
14
dapat disimpulkan pola kerukunan Desa Arjawinangun dengan Desa Jungjang masuk kedalam pola kerukunan
aktif. Hal ini menarik untuk ditelusuri dan diteliti menjadi bahan kajian
keharmonisan sebuah masyarakat yang telah terjalin begitu indah dan terjaga dari dulu hingga sekarang. Apa faktor kerukunan yang terjadi di Desa
Jungjang dan Arjawinangun sehingga tidak pernah terjadi konflik horizontal di antara mereka.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka perlu dilakukan pembatasan masalah agar penelitian lebih terarah mendetail
dan tidak menyimpang dari pokok penelitian. Oleh karena itu penulis, memfokuskan kepada pembahasan atas masalah-masalah pokok yang dibatasi
dalam konteks kerukunan umat beragama antara Islam dan Kristen di perbatasan Desa Jungjang dengan Desa Arjawinangun. Kemudian responden
yang diteliti adalah masyarakat di perbatasan Desa Jungjang dan Desa
11
Wawancara Pribadi dengan Taufiq Abdullah Imam Masjid Fadlullah. Arjawinangun, 5 Januari 2016.
12
Mursana, M.Ag., Sekretaris Forum Kerukunan Umat Beragam FKUB Kabupaten Cirebon Periode 2011-2016.
13
Pendeta Steve Mardianto, M.Th., Wakil Ketua II Forum Kerukunan Umat Beragama FKUB Kabupaten Cirebon Periode 2011-2016.
14
Dr. KH. Mukhlisin Muzari, M.Ag, Wakil Ketua I Forum Kerukunan Umat Beragam FKUB Kabupaten Cirebon Periode 2011-2016.
Arjawinangun Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon serta lembaga- lembaga terkait.
Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: 1.
Bagaimana gambaran kerukunan di perbatasan Desa Jungjang dan Arjawinangun dan apa faktor yang mempengaruhinya?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Mengetahui gambaran kerukunan yang terjadi di perbatasan Desa Jungjang dengan Desa Arjawinangun dan faktor yang mempengaruhinya.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah: 1.
Di bidang akademisi Memberikan sumbangsih hasil karya penelitian bagi UIN Syarif
Hidayatullah pada umumnya dan Fakultas Ushuluddin Jurusan Studi Agama-Agama khususnya.
2. Di bidang praktisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada pihak- pihak yang berkepentingan, dan menjadi referensi bagi penelitian-
penelitian lebih lanjut oleh mahasiswa Studi Agama-Agama tentang kerukunan umat beragama khususnya Islam dan Kristen di Perbatasan
Desa Jungjang dan Desa Arjawinangun Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon dan pada umumnya di wilayah lain di Indonesia.
E. Tinjauan Pustaka
Dari hasil penelusuran penulis, belum ditemukan studi mengenai Harmoni dalam Perbedaan Studi Kerukunan Islam dan Kristen di
Perbatasan Desa Jungjang Dengan Desa Arjawinangun Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon.
Adapun buku-buku yang menjadi rujukan skripsi ini antara lain:
1. Skripsi karya Iyus Riyan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tahun Kelulusan 2006 yang berjudul Kerukunan Umat Beragama Antara Umat Islam dan Kristen Studi kasus: di Desa Sindang Jaya kecamatan
Cirancang Kabupaten Cianjur, skripsi ini menerangkan tentang potensi sosial untuk menunjang kerukunan umat beragama. Perbedaan yang paling
fundamental yang secara garis besar membedakan antara skripsi ini dengan penelitian penulis adalah menerangkan faktor utama terjadinya
kerukunan beragama itu sendiri. Kerukunan beragama di Perbatasan antara Desa Jungjang dengan Desa Arjawinangun Kecamatan Arjawinangun
terbentuk karena faktor kedekatan secara historis, bahwa umat Islam terbiasa berinteraksi dengan etnis Tionghoa yang pada perkembangan
orang-orang Tionghoa tersebut beragama Kristen kemudian mendirikan gereja di sana. Selain itu letak tempat penelitian juga berpengaruh kepada
hasil penelitian, karena perbedaan tempat akan memungkinkan perbedaan karakter, adat dan kebiasaan penduduk.
15
2. Dari buku Membangun Kerukunan Umat Beragama Sebuah Pengantar
menjelaskan, menjabarkan dan menyebarkan gagasan besar mengenai kerukunan dan paham keagamaan yang moderat dalam menjaga
kemajemukan dan merawat keharmonisan hubungan intra dan antar penganut agama Lihat pada buku Membangun Kerukunan Umat
Beragama Sebuah Pengantar, Media Zainul Bahri, h. 3. 3.
Dari buku Fikih Hubungan antar Agama menjelaskan sebuah tafsiran
interpretasi sebagai sebuah hasil ijtihad untuk mengatur hubungan antar agama Lihat Pada buku Fikih Hubungan Antar Agama, Said Aqil Husin
Al-Munawar, h. 25. 4.
Dari buku Al-Qur’an Kerukunan Hidup Umat Beragama menjelaskan
pentingnya membangun toleransi antar umat beragama karena perbedaan agama merupakan kodrat Tuhan dan kenyataan kehidupan yang tak
terbantahkan Lihat Pada buku Al- Qur’an Kerukunan Hidup Umat
Beragama, Amirullah Syarbini, dkk., h. 11. 5.
Dari buku Jalan Hidup Sunan Gunung Jati Sejarah Faktual dan Filosofi
kepemimpinan seorang pandhita-raja memberikan penjelasan mengenai sebuah ajaran-ajaran Sunan Gunung Jati dan berhasil menghadirkan pola
kepemimpinan dengan nilai-nilai ilahi sebagai landasannya Lihat pada
15
Iyus Riyan, “Skripsi Kerukunan Umat Beragama Antara Islam dan Kristen,” Studi
Kasus: di Desa Sindang Jaya ec, Ciranjang-Cianjur Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2006, h. 6.
buku Sunan Gunung Jati Sejarah Faktual dan Filosofi Kepemimpinan
Seorang Pandhita-Raja, Eman Suryaman, h. 7.
F. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan atau studi kasus dengan tema Harmoni dalam Perbedaan Studi Kerukunan Islam dan
Kristen di Perbatasan Desa Jungjang Dengan Desa Arjawinangun Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon.
2. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
a. Data primer yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri atau
seorang atau suatu organisasi langsung dari obyeknya.
16
b. Data sekunder yaitu data sejarah yang bersumber dari hasil
rekontruksi orang lain, seperti buku dan artikel yang ditulis orang- orang yang tidak sezaman dengan peristiwa tersebut.
17
Data ini penulis mengambil dari berbagai sumber seperti; perpustakaan,
buku-buku, dokumen-dokumen, internet dan sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan.
Menurut sugiyono, data sekunder merupakan sumber data yang
16
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian Jakarta: STIA Lembaga Administrasi Negara, 1999, h. 65.
17
Sayuti Ali, Metodologi Penelitian Agama Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002, h. 21.