Sejarah Masuknya Kristen Kerukunan di Perbatasan Desa Jungjang dan Desa Arjawinangun
perencana yang terpusat digantikan oleh keputusan-keputusan dari jutaan perusahaan dan rumah tangga. Perusahaan memutuskan siapa yang akan
dipekerjakan dan barang yang akan dihasilkan. Rumah tangga menentukan akan kerja di perusahaan apa dan akan membeli barang apa dengan
pendapatan mereka. Perusahaan dan rumah tangga saling berinteraksi di pasar, di mana harga dan kepentingan pribadi memandu keputusan-
keputusan yang mereka buat.
12
Jarak yang begitu dekat dengan pasar serta daya tarik pasar yang begitu kuat, memungkinkan suatu pasar menjadi magnet menarik khalayak
untuk berkumpul dan berinteraksi satu sama lain, baik untuk bertransaksi jual beli atau sekedar bertukar info pemasaran barang. Adanya pasar juga
menarik ide para warga untuk membuka toko atau warung di sepanjang jalan menuju pasar.
Menurut pengamatan penulis yang diperkuat oleh keterangan warga setempat dan tokoh agama wilayah tersebut dapat disimpulkan bahwa,
interaksi masyarakat Jungjang dan Arjawinangun dalam bidang ekonomi tidak membedakan satu dengan lainnya, semua diperlakukan sama meski
berbeda agama, suku dan etnis. Kesimpulan tersebut berdasarkan keterangan beberapa warga di
antaranya Sukanta, seorang wiraswasta yang beragama Kristen bahwa ia mempunyai mitra bisnis dari pemeluk agama Islam yang sudah dianggap
seperti saudara sendiri, hubungan mereka sangat erat menembus sekat-
12
N. Gregory Mankiw, Principles Of Economics Pengantar ekonomi Mikro edisi 3, Jakarta:Salemba Empat, 2004, h. 11.
sekat perbedaan.
13
Selain itu pernyataan yang senada juga di katakan oleh Lahni, seorang pedagang muslim yang berasal dari Desa Jungjang,
menurutnya sebagai penjual yang baik tidak perlu membeda-bedakan pelayanan kepada pembeli, semua harus dilayani dengan baik
.”
14
Sementara itu menurut pedagang yang beragama Kristen, Ika, ia juga mengungkapkan hal yang sama terkait hal di atas. Ia berkata bahwa tidak
ada membeda-bedakan pembeli, semua harus dilayani dengan baik tanpa mempermasalahkan agama, karena antara penduduk pribumi dan orang
etnis Cina harus bersaudara dan saling menghargai .”
15