Menurut Praktisi Bank Panin Syariah Hasil Keseluruhan Responden
                                                                                saham. Dalam risiko finansial juga diperoleh prioritas risiko sebagai berikut : 1 risiko  fluktuasi  mata  uang  40,  2  risiko  return  32,18,  dan  3  risiko
likuiditas  27,82.  Selanjutnya  dalam  risiko  manajemen  operasional ditemukan  prioritas  risiko  sebagai  berikut  :  1  risiko  tidak  mampu  bersaing
dalam  inovasi  produk  47,97,  2  risiko  tidak  mampu  bersaing  dalam pengendalian  operasional  26,38,  dan  3  risiko  adanya  kontrol  dan  presure
dari pihak eksternal 25,65.
Dengan  demikian  dapat  disimpulkan  bahwa  nilai  prioritas  tertinggi untuk masing-masing risiko go public, yaitu :
1. Risiko saham tidak likuid 54,32 dari sisi risiko pasar.
0,1 0,2
0,3 0,4
FINANCIAL MANAGEMENT
MARKET
36,01 25,84
38,16
Gambar 4.16 Aspek Risiko Go Public
0,4 0,45
0,5 0,55
FLUKTUASI HARGA SAHAM
SAHAM TIDAK LIKUID
45,68 54,32
Gambar 4.17 Aspek Risiko Pasar
0,1 0,2
0,3 0,4
FLUKTUASI MATA
UANG LIKUIDITAS
RETURN 40,00
27,82 32,18
Gambar 4.18 Aspek Risiko Finansial
0,1 0,2
0,3 0,4
0,5
INOVASI PRODUK
KONTROL DAN PRESURE
PENGENDALIAN OPERASIONAL
47,97 25,65
26,38
Gambar 4.19 Aspek Risiko Manajemen
Hal  ini membuktikan bahwa risiko  tidak likuidnya  saham  yang ditawarkan pada penawaran umum perlu mendapat perhatian agar dapat meminimalkan
potensi  risiko  tersebut,  karena  tidak  ada  jaminan  bahwa  saham  peerseroan yang akan diperdagangkan akan aktif atau likuid.
2. Risiko fluktuasi mata uang 40 dari sisi risiko finansial.
Adanya  fluktuasi  nilai  tukar  yang  berada  diposisi  depresiasi  akan menciptakan ekspektasi inflasi di masa mendatang. Inflasi merupakan berita
negatif  dalam  dunia  pasar  modal  karena  akan  cederung  membatasi pengeluaran investor dan mengurangi pendapatan perusahaan.
3. Risiko tidak mampu bersaing dalam inovasi produk 47,97 dari sisi risiko
manajemen operasional. Hal ini membuktikan bahwa  semakin besar suatu perseroan maka semakin
besar  pula  persaingannya.  Sehingga  diperlukan  inovasi  produk  yang  harus terus  berkembang.  Ketika  perseroan  tidak  mampu  bersaing  dalam  inovasi
produk tentu akan mempengaruhi kinerja perseroan tersebut.
                