65
metode analytic network process, yakni : prinsip dekomposisi, prinsip penilaian komparasi, dan prinsip komposisi hierarkies.
4. Konsistensi Dalam ANP
Dalam menentukan prioritas dalam analisis jaringan pada ANP adalah dengan melalui pembandingan pasangan antara satu kriteria dengan kriteria lain.
Semakin banyak kriteria yang dibandingkan maka akan semakin besar kemungkinan terjadinya inkonsistensi tidak konsisten dalam melakukan
perbandingan, sedangkan syarat yang harus dipenuhi adalah memenuhi transitivitas. Contoh transitivitas adalah sebagai berikut :
Jika memiliki 3 kriteria X
1
, X
2
, X
3
yang akan dibandingkan satu sama lain, maka
73
: Jika X
1
X
2
dan X
2
X
3
, maka X
1
X
3
sehingga jika X1 = 2X
2
dan X
1
4X
3
, maka 2X
2
4X
3
Ketika membandingkan satu kriteria, pasti tidak akan mengharapkan adanya hubungan intransitif. Namun dalam membandingkan masalah yang
memiliki banyak kriteria, hampir tidak mungkin untuk tidak mendapatkan adanya hubungan intransitif
74
. Sebagai contoh sederhana dari persamaan diatas misalnya, jika seorang guru private diberi pilihan beberapa penawaran insentif
di Lembaga Private dimana ada penawaran insentif yang berbeda di masing- masing lembaga, maka insentif menjadi faktor penentu. Dan faktor lain seperti
73
Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, h. 224.
74
Ascarya, “Analytic Network Process ANP : Pendekatan Baru Studi Kualiltatif”,
Jakarta: Pusat Pendidikan dan Kebanksentralan Bank Indonesia, h. 10.
66
prestise dari lembaga tersebut menjadi pertimbangan. Pada akhirnya guru private tersebut menerima tiga penawaran sebagai berikut :
Tabel 3.3 Contoh Struktur Masalah Sederhana Intransitivitas
LEMBAGA PRIVATE GAJI
PRESTISE A
Rp 2.000.000bulan Tinggi
B
Rp 1.750.000bulan Sedang
C
Rp 1.500.000bulan Rendah
Berdasarkan ketiga pilihan tersebut, maka guru private berkesimpulan bahwa lembaga A B, B C, dan A C. Dimana jika lembaga A dibandingkan
dengan lembaga B, mana yang lebih rendah prestisenya dan lebih besar dari sisi gajinya?, begitupun seterusnya. Lalu, penawaran dari lembaga yang manakah
yang akan diambil oleh guru private tersebut ? Konsistensi sempurna akan terjadi apabila semua pertimbangan
berkaitan dengan yang lainnya secara sempurna. Jika guru private sebelumnya mengatakan bahwa lembaga A tiga kali lebih baik dibandingkan lembaga B, dan
lembaga B dua kali lebih baik dibandingkan lembaga A, maka pertimbangan guru private tersebut terhadap lembaga A dan C haruslah enam kali lebih baik,
dan bukan yang lain. Semakin besar guru private menyimpang dari enam, maka semakin besar terjadinya inkonsistensi.
Oleh karena itu untuk mencapai konsistensi cukup sulit maka dalam teori ANP diperkenalkan konsep deviasi. Dimana tingkat inkonsistensi
preference atau pengaruh perbandingan pasangan tidak lebih dari 10 persen atau
67
0,1
75
. Artinya, jika perbandingan pasangan memiliki tingkat inkonsistensi lebih dari 0,1 atau 10 persen, berarti pembandingan pasangan yang dilakukan tidak
konsisten dan akan berpengaruh terhadap hasil prioritas yang kurang dapat dipercaya
76
.
5. Fungsi Utama ANP
ANP memiliki tiga fungsi utama, yaitu sebagai berikut
77
: a. Menstruktur kompleksitas
ANP mampu menstruktur kompleksitas permasalahan secara hierarkis kedalam cluster-cluster yang homogen dari faktor-faktor.
b. Pengumpulan dalam skala rasio Dalam metodologi ANP menggunakan pengukuran skala rasio yang diyakini
paling akurat dalam mengukur faktor-faktor yang membentuk hierarki. Level pengukuran dari terendah ke tertinggi adalah nominal, ordinal, interval dan
rasio. Pengukuran rasio diperlukan untuk mencerminkan proporsi.. c. Sintesis
Sintesis merupakan kebalikan dari analisis. Jika analisis berarti mengurai entitas material atau abstrak ke dalam elemen-elemennya, maka sintesis
berarti menyatukan semua bagian menjadi satu kesatuan. Berdasarkan penjabaran diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa
metode analytic network process memiliki lima fungsi utama, yaitu : mestruktur
75
Ascarya, “Analytic Network Process ANP : Pendekatan Baru Studi Kualiltatif”,
Jakarta: Pusat Pendidikan dan Kebanksentralan Bank Indonesia, h. 10
76
Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, h. 225.
77
Ascarya, “Analytic Network Process ANP : Pendekatan Baru Studi Kualiltatif”,
Jakarta: Pusat Pendidikan dan Kebanksentralan Bank Indonesia, h.8.