2. Peluang peningkatan pertumbuhan pasar perusahaan 79,14 dari sisi
peluang pasar. Hal ini membuktikan bahwa bank syariah yang memutuskan untuk go public
memiliki peluang yang lebih besar dalam peningkatan pertumbuhan pasar bank syariah itu sendiri, karena dengan mejadi perusahaan publik likuiditas akan
lebih meningkat dibanding dengan perusahaan tertutup.
3. Analisis Biaya
Pertimbangan biaya juga diperlukan dalam pengambilan keputusan go public, dimana bank syariah sudah mampukah secara finansial dalam memenuhi
biaya-biaya yang akan dikeluarkan selama proses go public. Dalam penelitian ini membagi biaya menjadi tiga, yaitu biaya penjaminan emisi, biaya profesi dan
lembaga penunjang dan biaya operasional penyelenggaraan. Dimana pandangan pakar dan praktisi berbeda dalam menanggapi prioritas biaya yang lebih penting
dalam keputusan go public.
a. Menurut Pakar
Berdasarkan hasil perhitungan nilai prioritas pakar, maka diperoleh hasil bahwa biaya operasional penyelenggaraan lebih penting atau lebih
menentukan dalam menyukseskan keputusan go public bank syariah. Dimana nilai prioritas biaya operasional penyelenggaraan sebesar 45, biaya jasa
penjaminan emisi sebesar 32, dan biaya profesi dan lembaga penunjang sebesar 24.
b. Menurut Praktisi Bank Panin Syariah
Bagi praktisi pertimbangan biaya go public dari tiga kriteria yang dibandingkan memiliki nilai prioritas yang sebanding, yaitu 33,33. Hal ini
menggambarkan bahwa masing-masing biaya yang dikeluarkan dalam proses go public turut menentukan kesuksesan atas keputusan go public bank syariah
tersebut.
c. Hasil Keseluruhan Responden
Berdasarkan hasil pandangan keseluruhan pakar dan praktisi, maka diperoleh hasil sebagai berikut. Dimana diperoleh hasil pengukuran rater
agreement yang menunjukkan tingkat kesesuaian persetujuan pakar dan praktisi terhadap biaya go public sebesar 0,0204 atau 2,04.
Kemudian dapat diperoleh hasil prioritas atas biaya-biaya go public yang lebih penting pengaruhnya dalam kelancaran proses go public, yaitu :
Gambar 4.13 Hasil Pengukuran Kendall’s W atas Biaya Go Public
Gambar 4.14 Aspek Biaya Go Public
0,0 0,1
0,2 0,3
0,4 0,5
BIAYA JASA PENJAMINAN EMISI
BIAYA OPERASIONAL PENYELENGGARAAN
BIAYA PROFESI DAN LEMBAGA
PENUNJANG
32,16 41,75
26,09
0,0 0,2
0,4 0,6
PAKAR PRAKTISI
MEAN
W = 0,0204
C3.3 Biaya operasional
penyelenggaraan C3.2 Biaya profesi
dan lembaga C3.1 Biaya jasa
penjaminan emisi
1. Biaya operasional penyelenggaraan 41,75
Biaya operasional penyelenggaraan IPO ini meliputi biaya percetakan, iklan, persiapan RUPSLB, dan biaya lain-lainnya. Dimana biaya tersebut
dikeluarkan sekitar 0,53. 2.
Biaya penjaminan emisi 32,16 Biaya penjaminan emisi dan penasihat keuangan yang dikeluarkan sekitar
4. 3.
Biaya profesi dan lembaga penunjang 26,09. Biaya profesi penunjang pasar modal seluruhnya dikeluarkan sebesar 0,16
yang terdiri atas akuntan, konsultan hukum, biro adminitrasi efek, dan notaris.
4. Analisis Risiko
Pertimbangan potensi risiko yang mungkin terjadi dalam pengambilan keputusan go public juga sangat diperlukan untuk diperhatikan. Dalam
penelitian ini risiko dibagi menjadi tiga fokus utama yaitu risiko pasar, finansial, dan manajemen operasional perusahaan.
a. Menurut Pakar
Berdasarkan hasil pandangan pakar terhadap potensi risiko go public, maka diperoleh nilai prioritas risiko pasar sebesar 40 lebih besar dibanding
risiko finasial sebesar 37 dan risiko manajemen sebesar 23. Hal ini menggambarkan bahwa risiko pasar memiliki potensi lebih besar yang akan
dihadapi oleh bank syaria ketika go public, sehingga diperlukan persiapan dan antisipasi dalam menimimalkan potensi risiko tersebut.
b. Menurut Praktisi Bank Panin Syariah
Lain halnya dalam pandangan praktisi ketika melihat potensi risiko go public yang akan dihadapi. Praktisi memandang bahwa tidak hanya risiko
pasar yang memiliki potensi yang lebih besar, melainkan risiko-risiko lain sepeti risiko finasial dan manajemen juga memiliki potensi yang sama
besarnya. Sehingga bank syariah juga harus mempersiapkan diri untuk dapat meminimalkan potensi dari risiko-risiko tersebut.
c. Hasil Keseluruhan Responden
Berdasarkan hasil pandangan keseluruhan pakar dan praktisi, maka diperoleh hasil sebagai berikut. Dimana berdasarkan hasil pengukuran rater
agreement yang menunjukkan tingkat kesesuaian persetujuan responden terhadap risiko go public sebesar 0,0204 atau 2,04.
Gambar 4.15 Hasil Pengukuran Kendall’s W atas Risiko Go Public
Kemudian dapat diperoleh hasil penilaian prioritas terhadap potensi risiko yang akan muncul ketika bank syariah menjadi perusahaan publik, yaitu :
1 risiko pasar 38,16, 2 risiko finansial 36,01, dan 3 risiko manajemen operasional 25,84. Untuk risiko pasar maka diperoleh prioritas risiko sebagai
berikut : 1 risiko saham tidak likuid 54,32, dan 2 risiko fluktuasi harga
0,0 0,1
0,2 0,3
0,4 0,5
PAKAR PRAKTISI
MEAN
W = 0,0204
D4.3 Management D4.2 Financial
D4.1 Market