24
d Surat Berharga Pasar Uang SBPU
Adalah surat berharga dimana pihak bank menerbitkan SBPU kemudian diperjualbelikan kepada pihak yang berminat, baik
perusahaan keuangan maupun non keuangan. 3
Dana yang bersumber dari masyarakat Dana Pihak Ketiga Adalah dana yang berasal dari masyarakat. Sumber dana dari
masyarakat ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai
operasiya dari sumber dana tersebut. Untuk memperoleh dana dari masyarakat luas, bank dapat menggunakan tiga jenis simpanan dimana
setiap jenis simpanan ini memiliki keunggulannya masing-masing, yaitu: a
Simpanan giro Giro Wadiah Adalah produk pendanaan bank syariah berupa simpanan dari
nasabah dalam bentuk rekening giro current account untuk keamanan dan kemudahan pemakaianya. Karakteristik giro wadiah
mirip dengan giro pada bank konvensional, yaitu nasabah penyimpan diberi garansi untuk dapat menarik dananya sewaktu-
waktu dengan menggunakan berbagai fasilitas yang disediakan bank, seperti cek, bilyet giro, kartu ATM atau dengan sarana
perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan tanpa biaya.
25
b Simpanan tabungan
Adalah simpanan atau titipan murni dari suatu pihak. c
Simpanan deposito Adalah simpanan berjangka waktu jatuh tempo lebih panjang dan
biasanya deposito Mudharabah berjangka waktu 1,3,6 dan 12 bulan. Dan pada umumnya, semakin panjang jangka waktu maka semakin
besar nisbah bagi hasil bagi nasabah. Berdasarkan jangka waktunya, deposito mudharabah dapat dijadikan sebagai sarana intrumen
jangka pendek. Berdasarkan penjabaran diatas, maka penulis beranggapan bahwa
dana yang diperoleh dari hasil go public masuk dalam kelompok dana pihak pertama karena masyarakat yang membeli saham akan menjadi investor
perusahaan tersebut. Menurut Adler Manurung sumber pendanaan perusahaan dikelompokkan kedalam dua kelompok besar yaitu, pendanaan dari internal
perusahaan yaitu laba ditahan dan sumber eksternal perusahaan yaitu hutang kepada publik dan Bank serta penerbitan saham baru yang ditawarkan kepada
pemegang saham lama atau kepada publik. Pendanaan pada saham merupakan pendanaan yang memiliki risiko yang kecil dibandingkan dengan pendanaan
melalui penerbitan surat hutang atau mendapatkan kredit dari bank.
18
18
Adler Haymans Manurung, Initial Public Offering IPO : Konsep, Teori, Proses, Jakarta : Adler Manurung Press, 2013, h. 3.
26
3. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan merupakan suatu bagian penting dalam kegiatan manajemen, sehingga sangatlah perlu untuk mengetahui apa dan
bagaimana proses dalam pengambilan keputusan. Keputusan desicion adalah sebuah pilihan choice, yakni pilihan dari dua atau lebih
kemungkinan. Menurut McGrew dan Wilson mengatakan bahwa keputusan berkaitan dengan suatu proses, dimana suatu keputusan adalah keadaan
akhir dari suatu proses yang lebih dinamis
19
. Sehingga pengambilan keputusan adalah proses dimana adanya pemilihan alternatif terbaik dari
beberapa alternatif secara sistematis untuk ditindaklanjuti sebagai suatu cara pemecahan masalah
20
. Pengambilan keputusan sebagai suatu kelanjutan dari cara
pemecahan masalah memiliki fungsi
21
sebagai berikut : a.
Sebagai pangkal permulaan dari semua aktivitas manusia yang sadar dan terarah, baik secara individual maupun secara kelompok ataupun secara
institusional maupun secara organisasional. b.
Sesuatu yang bersifat futuristik, artinya bersangkutan dengan masa depan, masa yang akan datang dimana efeknya atau pengaruhnya akan
berlangsung lama.
19
Salusu, Pengambilan Keputusan Stratejik, Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2015, h. 35.
20
Nugroho J. Setiadi, Business Economic And Managerial Decision Making, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008, h. 17.
21
Nugroho J. Setiadi, Business Economic And Managerial Decision Making, h. 18.
27
Selain itu dalam pengambilan keputusan juga memiliki tujuan yang dibedakan menjadi dua jenis
22
, yakni : a.
Tujuan yang bersifat tunggal
Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal terjadi apabila keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah, artinya
bahwa sekali diputuskan, tidak akan ada kaitannya dengan masalah lain. b.
Tujuan yang bersifat ganda
Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal terjadi apabila keputusan yang dihasilkan itu menyangkut lebih dari satu masalah,
artinya bahwa satu keputusan yang diambil tersebut sekaligus dapat memecahkan dua masalah atau lebih, yang bersifat kontrakdiktif ataupun
tidak. Dalam pengambilan keputusan sebenarnya didasarkan atas fakta
fact dan nilai value. Namun, diantara keduanya yang lebih mendominasi adalah fakta dibanding dengan nilai-nilai dalam menyehatkan keputusan
suatu perusahaan. Sehingga diperlukan untuk mengetahui unsur-unsur apa saja dalam pengambilan keputusan tersebut agar keputusan dapat lebih
terarah. Unsur-unsur pengambilan keputusan
23
, adalah sebagai berikut : a.
Tujuan dari pengambilan keputusan b.
Identifikasi alternatif-altenatif keputusan untuk memecahkan masalah
22
Nugroho J. Setiadi, Business Economic And Managerial Decision Making, h. 18.
23
Nugroho J. Setiadi, Business Economic And Managerial Decision Making, h. 19.
28
c. Perhitungan mengenai faktor-faktor yang tidak dapat diketahui
sebelumnya d.
Sarana atau alat untuk mengevaluasi atau mengukur hasil dari suatu pengambilan keputusan.
Ada beberapa hal yang menjadi faktor-faktor yang memengaruhi pengambilan keputusan. Menurut George R. Terry, faktor-faktor yang
berpengaruh dalam pengambilan keputusan
24
adalah : a.
Tujuan perusahaan Setiap keputusan nantinya harus dijadikan bahan dalam pencapaian
tujuan dari perusahaan b.
Orientasi Keputusan yang diambil tidak boleh memiliki orientasi kepada diri
pribadi, tetapi harus lebih berorientasi kepada kepentingan perusahaan c.
Alternatif-alternatif tandingan Jarang sekali ada satu pilihan yang betul-betul memuaskan, karenanya
harus dibuatkan altetrnatif-alternatif tandingan d.
Tindakan Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental, karenanya harus
diubah menjadi tindakan fisik e.
Waktu Pengambilan keputusan yang efektif memerlukan waktu dan proses yang
lama
24
Nugroho J. Setiadi, Business Economic And Managerial Decision Making, h. 25.
29
f. Kepraktisan
Dalam pengambilan keputusan diperlukan pengambil keputusan yang praktis untuk memperoleh hasil yang optimal
g. Kegiatan berikutnya
Setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian mata rantai kegiatan berikutnya.
Proses dasar dalam pembuatan keputusan secara rasional hampir sama dengan proses perencanaan startegis formal
25
, yakni sebagai berikut : 1
Pemahaman dan perumusah masalah melalui identifikasi dan diagnosis masalah
2 Pengumpulan dan analisis data yang relevan
3 Pengembangan alternatif-alternatif. Hebert Simon mengemukakan
konsep pemuasan satisfying, yang berarti bahwa pembuat keputusan memilih suatu alternatif yang cukup baik, walaupun bukan yang ideal
4 Evaluasi alternatif-alternatif melalui penilaian berbagai alternatif
penyelesaian 5
Pemilihan alternatif terbaik 6
Implementasi keputusan. Setelah alternatif terbaik terpilih maka harus segera membuat rencana-rencana tindakan untuk mengatasi berbagai
persyaratan dan masalah yang mungkin dijumpai dalam penerapan keputusan
7 Evaluasi hasil-hasil keputusan
25
Nugroho J. Setiadi, Business Economic And Managerial Decision Making, h. 28.