45
BAB VII PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka berikut kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini.
1. Baik responden dengan usia 15 tahun atau lebih dari 15 tahun mayoritas terjangkit kutu kepala. Mayoritas responden terjangkit kutu kepala ±1 tahun
yang mana berdasarkan wawancara lebih lanjut para responden mulai terjangkit kutu kepala sejak tinggal di pondok pesantren. Responden yang
terjangkit kutu kepala mayoritas mempunyai rambut lurus. Untuk variabel panjang rambut, mayoritas responden yang terjangkit kutu kepala maupun
tidak terjangkit kutu kepala mempunyai rambut panjang. Kondisi kulit kepala responden yang terjangkit kutu kepala mayoritas tidak terdapat lesi kulit
kepala. Responden yang terjangkit kutu kepala mempunyai frekuensi keramas mayoritas 2 kali sehari dengan persentase 75 sedangkan responden yang
tidak terjangkit kutu kepala seluruhnya mempunyai frekuensi keramas 2 kali sehari. Untuk variabel warna konjungtiva, terdapat responden yang terjangkit
kutu kepala yang mempunyai konjungtiva pucat dengan persentase 23,4. 2. Rata-rata skor pengetahuan pretest pada kelompok ceramah menunjukkan
angka 20,07 dan saat posttest meningkat menjadi 26,13, sedangkan rata-rata skor pengetahuan pretest pada kelompok leaflet menunjukkan angka 20,93 dan
saat posttest meningkat menjadi 22,83.
3. Baik metode ceramah maupun leaflet memberikan pengaruh yang berarti dalam menentukan skor pengetahuan responden namun metode ceramah lebih
baik daripada metode leaflet dalam menentukan skor pengetahuan responden.
B. Saran
1. Bagi Santriwati
Berdasarkan hasil penelitian ini santriwati diharapkan dapat menerapkan penanganan pedikulosis kapitis berupa pencegahan dan pengobatan dengan
benar, khususnya bagi santriwati Pondok Pesantren Al-Mimbar Sambongdukuh Jombang yang telah diberikan pengetahuan tentang pedikulosis kapitis pada
penelitian ini.
2. Bagi Pondok Pesantren
Berdasarkan hasil penelitian ini pondok pesantren diharapkan semakin memperhatikan kesehatan santri didiknya terutama terkait pencegahan penyakit
menular seperti pedikulosis kapitis dengan mengoptimalkan peran petugas kesehatan setempat.
3. Bagi Puskesmas
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan puskesmas setempat dapat meningkatkan pelayanan kesehatan atau keperawatan dengan bekerjasama
dengan pihak pondok pesantren dalam memberikan pendidikan kesehatan pada para santri agar terhindar dari pedikulosis kapitis dan penyebaran penyakit
menular lainnya.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Dilakukan penelitian lain tentang faktor-faktor yang menyebabkan pedikulosis kapitis.