Instrumen Penelitian Metode Pengumpulan Data

telah mencakup isicontent dari suatu konsep yang diteliti Dharma, 2011. Pada penelitian ini instrumen ditelaah oleh dua ahli parasitologi yakni Dra. Widiastuti, MS dan dr. Prastuti Waraharini.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan Notoatmodjo, 2010. Umar 2005 menyebutkan bahwa uji reliabilitas instrumen suatu penelitian dapat dilakukan dengan 30 responden. Uji reliabilitas kuesioner penelitian ini dilakukan pada 30 santriwati dari kelas X, XI dan XII Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al- Muslihuun Tlogo Kanigoro Blitar yang mana kriteria santriwatinya hampir sama dengan santriwati Pondok Pesantren Al-Mimbar Sambongdukuh Jombang. Uji reliabilitas yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus uji Spearman Brown. Hal tersebut dikarenakan pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah menggunakan skala Guttman dan jumlah pertanyaan yang ada di dalam kuesioner ini genap 30 pertanyaan. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila nilai korelasi antara belahan genap dan belahan ganjil lebih besar dari nilai r tabel Siregar, 2013. Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan bantuan program komputer dan didapatkan nilai korelasi antara belahan genap dan belahan ganjil 0,653. Nilai r tabel yang digunakan adalah 0,361 karna responden uji reliabilitas pada penelitian ini berjumlah 30 orang. Selanjutnya hasil yang didapatkan dari uji reliabilitas dibandingkan dengan nilai r tabel. Karena hasil yang didapatkan lebih besar dari r tabel maka dapat dikatakan kuesioner penelitian ini reliabel. Uji reliabilitas lembar observasi dilakukan dengan menggunakan metode interrater reliability, yakni dua atau lebih pengamat yang berbeda secara independen menelaah instrumen tersebut Patricia dan Arthur, 2002.

F. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan bulan April tahun 2015. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari kuesioner yang diisi responden dan lembar observasi sebelum dan sesudah perlakuan. Ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam pengambilan data dalam penelitian ini: 1. Tahap pertama, peneliti menentukan permasalahan, subjek penelitian, tempat penelitian, tujuan dan manfaat penelitian serta menentukan judul penelitian. Peneliti mengajukan surat izin penelitian dari Fakultas untuk diberikan kepada Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mimbar Sambongdukuh Jombang. 2. Setelah diberi perizinan penelitian oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al- Mimbar Sambongdukuh Jombang, peneliti terlebih dahulu melakukan studi pendahuluan terkait penelitian yang akan dilakukan. 3. Selanjutnya peneliti menyusun proposal skripsi dan melakukan ujian seminar proposal skripsi. 4. Selanjutnya, peneliti melakukan uji validitas dengan content validity dengan bantuan dari pakar parasitologi. Kemudian dilakukan uji reliabilitas kuesioner pengetahuan pada 30 santriwati di pondok pesantren lain dengan tingkat pedikulosis kapitis hampir sama dengan Pondok Pesantren Al-Mimbar Sambongdukuh Jombang Pondok Pesantren Al-Muslihuun Tlogo Kanigoro Blitar. 5. Setelah instrumen penelitian dinyatakan valid dan reliabel, peneliti melakukan koordinasi dengan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mimbar Sambongdukuh Jombang untuk mendapatkan calon responden santriwati kelas X, XI dan XII yang tinggalmenetap di Pondok Pesantren Al-Mimbar Sambongdukuh Jombang. 6. Setelah mendapatkan calon responden, peneliti melakukan informed consent terhadap calon responden. 7. Setelah menandatangani lembar persetujuan, responden dibagi menjadi dua kelompok kelompok ceramah dan kelompok leaflet. 8. Setelah itu, peneliti berkoordinasi dengan dengan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mimbar Sambongdukuh Jombang serta para responden terkait dengan waktu dan tempat pelaksanaan observasi dan pendidikan kesehatan tentang pedikulosis kapitis dengan metode ceramah dan metode leaflet. 9. Seluruh responden pada masing-masing kelompok akan diobservasi terkait karakteristik kesehatan kepala dengan panduan lembar observasi. 10. Pengisian kuesioner pengetahuan pertama dilakukan 30 menit sebelum pendidikan kesehatan dilakukan pada masing-masing kelompok. 11. Setelah itu, dilakukan pendidikan kesehatan tentang pedikulosis kapitis dengan metode ceramah pada kelompok ceramah dan dengan metode pemberian leaflet pada kelompok leaflet sesuai dengan kontrak waktu dan tempat yang telah disetujui sebelumnya. Pendidikan kesehatan dilakukan bersamaan untuk menghindari informasi dan pengaruh antar kelompok yang dapat mempengaruhi nilai pengetahuan responden. Pada kelompok ceramah, ceramah akan dilakukan oleh peneliti, sedangkan pada kelompok leaflet peneliti akan dibantu orang lain untuk mengawasi jalannya pendidikan kesehatan. 12. Pengisian kuesioner dilakukan kembali setelah pendidikan kesehatan selesai dilakukan. 13. Hasil observasi dan kuesioner yang telah diisi selanjutnya diolah dan dianalisis oleh peneliti.

G. Metode Analisa Data

1. Analisa Univariat

Pada penelitian ini analisis univariat dilakukan secara deskriptif, yaitu menampilkan tabel distribusi frekuensi karakteristik responden dan pengetahuan pretest dan posttest masing-masing kelompok.

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat dapat dilakukan jika telah diketahui hasil dari analisa univariat Notoatmodjo, 2010. Data yang diolah pada penelitian ini berupa data rasio yang tidak terdistribusi normal sehingga untuk mengetahui apakah terdapat perubahan skor pengetahuan yang signifikan atau tidak digunakan uji Wilcoxon, sedangkan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan skor pengetahuan yang signifikan atau tidak pada kedua kelompok digunakan uji Mann Withney Dharma, 2011. Pada uji ini tingkat kemaknaan yang digunakan adalah α=5 Riwidikdo, 2009. Dalam penghitungannya, penelitian ini menggunakan bantuan program komputer.

H. Etika Penelitian

Menurut Hidayat 2008 masalah etika yang harus diperhatikan oleh peneliti antara lain sebagai berikut:

1. Informed Consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Pada penelitian ini beberapa informasi yang terdapat dalam informed consent antara lain partisipasi klien, tujuan dilakukannya tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat serta kerahasiaan responden.

2. Anonimity tanpa nama

Sesuai etika keperawatan, pada penelitian ini peneliti memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden dalam lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang disajikan.

3. Confidentiality kerahasiaan

Peneliti memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU SEHAT DENGAN ANGKA KEJADIAN PEDIKULOSIS KAPITIS PADA SANTRIWATI PONDOK PESANTREN DARUL ‘ULUM JOMBANG

1 8 12

EFEKTIFITAS AUDIOVISUAL DENGAN CERAMAH DAN LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN Efektifitas Audiovisual Dengan Ceramah Dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Kontrasepsi Mow.

2 21 14

PERBEDAAN PENGETAHUAN PADA PENDIDIKAN KESEHATAN METODE CERAMAH DAN MEDIA LEAFLET Perbedaan Pengetahuan Pada Pendidikan Kesehatan Metode Ceramah Dan Media Leaflet Dengan Metode Ceramah Dan Media Video Tentang Bahaya Merokok Di SMK Kasatrian Solo.

0 4 15

PERBEDAAN PENGETAHUAN PADA PENDIDIKAN KESEHATANMETODE CERAMAH DAN MEDIA LEAFLET DENGAN Perbedaan Pengetahuan Pada Pendidikan Kesehatan Metode Ceramah Dan Media Leaflet Dengan Metode Ceramah Dan Media Video Tentang Bahaya Merokok Di SMK Kasatrian Solo.

0 2 16

PENDAHULUAN Perbedaan Pengetahuan Pada Pendidikan Kesehatan Metode Ceramah Dan Media Leaflet Dengan Metode Ceramah Dan Media Video Tentang Bahaya Merokok Di SMK Kasatrian Solo.

0 3 6

PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN METODE CERAMAH DENGAN CERAMAH DISERTAI LEAFLET TERHADAP Perbedaan Pendidikan Kesehatan Metode Ceramah Dengan Ceramah Disertai Leaflet Terhadap Pengetahuan Keluarga Pasien Post Stroke Di Kecamatan Pasar Kliwon Sura

0 2 16

PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN METODE CERAMAH DENGAN CERAMAH DISERTAI LEAFLET Perbedaan Pendidikan Kesehatan Metode Ceramah Dengan Ceramah Disertai Leaflet Terhadap Pengetahuan Keluarga Pasien Post Stroke Di Kecamatan Pasar Kliwon Surakarta.

0 2 17

POLITIK PESANTREN DAN KESETARAAN GENDER: PENDIDIKAN KEPEMIMPINAN SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN PUTRI AL LATHIFIYYAH 1 BAHRUL 'ULUM TAMBAKBERAS JOMBANG.

0 3 112

STUDI KOMPARASI METODE CERAMAH DAN LEAFLET TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG VULVA HYGIENE DI SMA N 10 PURWOREJO NASKAH PUBLIKASI - Studi Komparasi Metode Ceramah dan Leaflet terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang Vulva

0 11 20

PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SANTRIWATI SEBELUM DAN SETELAH DIBERIKAN PENDIDIKAN KESEHATAN SCABIES DI PONDOK PESANTREN SALAFI AL-FALAH JATILAWANG

0 0 16