Secara operasional, pendidikan kesehatan adalah semua kegiatan yang bertujuan meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat dalam
memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri Adnani, 2011. Menurut Potter dan Perry 2005 pendidikan kesehatan yang efektif dapat
menurunkan jumlah klien datang ke rumah sakit dan meminimalkan penyebaran penyakit yang dapat dicegah.
2. Metode dan Media Pendidikan Kesehatan
Menurut Machali 2009 metode adalah suatu cara melakukan sesuatu, terutama yang berkenaan dengan rencana tertentu. Menurut Nursalam 2008
metode pendidikan kesehatan adalah prosedur penerapan seperangkat petunjuk untuk menghadapi situasi problematis dalam bidang kesehatan. Dalam
pengertian ini tercakup prosedur teknik dan perangkat media. Pemilihan metode pendidikan kesehatan bergantung pada beberapa faktor, yakni
karakteristik sasaranpartisipan jumlah, status sosial ekonomi, jenis kelamin, waktu dan tempat yang tersedia, serta tujuan spesifik yang ingin dicapai
dengan pendidikan kesehatan tersebut perubahan pengetahuan, sikap, atau praktik partisipan Nursalam, 2008. Nursalam 2008 menjelaskan bahwa
untuk memperoleh hasil belajar yang efektif, faktor instrumental alat peraga, kurikulum, fasilitator belajar dan metode belajar dirancang sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan materi dan subjek belajar.
a. Ceramah
Dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan terdapat berbagai macam metode yang dibagi berdasarkan jumlah individu yang akan diberikan
pendidikan kesehatan Notoatmodjo, 2010. Metode ceramah merupakan
cara penyampaian yang digunakan untuk menyampaikan sesuatu dengan subjek kelompok dalam kategori besar 15 orang Notoatmodjo, 2010.
Menurut Notoatmodjo 2010 metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah.
Kelebihan metode ceramah menurut Herijulianti 2001 adalah sebagai berikut:
1 Murah dan mudah menggunakannya. 2 Waktu yang diperlukan dapat dikendalikan oleh penyuluh.
3 Mempunyai sifat yang fleksibel. 4 Tidak perlu banyak menggunakan alat bantu atau alat peraga.
5 Penyuluh dapat menjelaskan dengan menekankan bagian yang penting. Sedangkan untuk kekurangan metode ceramah, Herijulianti 2001
menjelaskannya sebagai berikut: 1 Dapat menimbulkan kebiasaan yang kurang baik, yaitu sifat pasif, kurang
aktif untuk mencari dan mengelola informasi jika sering digunakan. 2 Hanya sedikit penyuluh yang dapat menjadi presentator yang baik.
3 Tidak semua sasaran mempunyai daya tangkap yang sama. 4 Ceramah dalam waktu yag lama dapat membosankan sehingga sering
mengganggu konsentrasi berpikir sasaran. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan metode
ceramah menurut Notoatmodjo 2010: 1 Penceramah menguasai materi apa yang akan diceramahkan.
2 Penceramah dapat menguasai sasaran ceramah.