yang didapatkan lebih besar dari r tabel maka dapat dikatakan kuesioner penelitian ini reliabel.
Uji reliabilitas lembar observasi dilakukan dengan menggunakan metode interrater reliability, yakni dua atau lebih pengamat yang berbeda secara
independen menelaah instrumen tersebut Patricia dan Arthur, 2002.
F. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan bulan April tahun 2015. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari kuesioner yang diisi
responden dan lembar observasi sebelum dan sesudah perlakuan. Ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam pengambilan data dalam penelitian ini:
1. Tahap pertama, peneliti menentukan permasalahan, subjek penelitian, tempat penelitian, tujuan dan manfaat penelitian serta menentukan judul penelitian.
Peneliti mengajukan surat izin penelitian dari Fakultas untuk diberikan kepada Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mimbar Sambongdukuh Jombang.
2. Setelah diberi perizinan penelitian oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al- Mimbar Sambongdukuh Jombang, peneliti terlebih dahulu melakukan studi
pendahuluan terkait penelitian yang akan dilakukan. 3. Selanjutnya peneliti menyusun proposal skripsi dan melakukan ujian seminar
proposal skripsi. 4. Selanjutnya, peneliti melakukan uji validitas dengan content validity dengan
bantuan dari pakar parasitologi. Kemudian dilakukan uji reliabilitas kuesioner pengetahuan pada 30 santriwati di pondok pesantren lain dengan tingkat
pedikulosis kapitis hampir sama dengan Pondok Pesantren Al-Mimbar
Sambongdukuh Jombang Pondok Pesantren Al-Muslihuun Tlogo Kanigoro Blitar.
5. Setelah instrumen penelitian dinyatakan valid dan reliabel, peneliti melakukan koordinasi dengan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mimbar Sambongdukuh
Jombang untuk mendapatkan calon responden santriwati kelas X, XI dan XII yang tinggalmenetap di Pondok Pesantren Al-Mimbar Sambongdukuh
Jombang. 6. Setelah mendapatkan calon responden, peneliti melakukan informed consent
terhadap calon responden. 7. Setelah menandatangani lembar persetujuan, responden dibagi menjadi dua
kelompok kelompok ceramah dan kelompok leaflet. 8. Setelah itu, peneliti berkoordinasi dengan dengan Pengasuh Pondok Pesantren
Al-Mimbar Sambongdukuh Jombang serta para responden terkait dengan waktu dan tempat pelaksanaan observasi dan pendidikan kesehatan tentang
pedikulosis kapitis dengan metode ceramah dan metode leaflet. 9. Seluruh responden pada masing-masing kelompok akan diobservasi terkait
karakteristik kesehatan kepala dengan panduan lembar observasi. 10. Pengisian kuesioner pengetahuan pertama dilakukan 30 menit sebelum
pendidikan kesehatan dilakukan pada masing-masing kelompok. 11. Setelah itu, dilakukan pendidikan kesehatan tentang pedikulosis kapitis dengan
metode ceramah pada kelompok ceramah dan dengan metode pemberian leaflet pada kelompok leaflet sesuai dengan kontrak waktu dan tempat yang telah
disetujui sebelumnya. Pendidikan kesehatan dilakukan bersamaan untuk menghindari informasi dan pengaruh antar kelompok yang dapat