3. Belum pernah dilakukan penelitian tentang perbedaan metode ceramah dan leaflet terhadap skor pengetahuan santriwati tentang pedikulosis kapitis di
Pondok Pesantren Al-Mimbar Sambongdukuh Jombang.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah seluruh subjek yang akan diteliti dan memenuhi karakteristik yang ditentukan Riyanto, 2011. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh santriwati Pondok Pesantren Al-Mimbar Sambongdukuh Jombang yang berjumlah 64 orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari suatu populasi yang diteliti Umar, 2011. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik total sampling,
yakni seluruh santriwati yang memenuhi kriteria inklusi. Selanjutnya, sampel dibagi menjadi dua kelompok yakni kelompok intervensi ceramah dan
kelompok kontrol leaflet. Teknik total sampling diambil dengan alasan besar sampel yang digunakan dalam penelitian dengan metode eksperimental
menurut pendapat Gay adalah minimal 15 subjek per kelompoknya Umar, 2011.
Agar sampel yang digunakan sesuai dengan target penelitian maka peneliti menentukan kriteria inklusi yakni santriwati kelas X, XI dan XII
Madrasah Aliyah yang tinggalmenetap di Pondok Pesantren Al-Mimbar Sambongdukuh Jombang dan bersedia berpartisipasi dalam penelitian.
Sedangkan kriteria eksklusi dari penelitian ini adalah santriwati yang selama penelitian berlangsung berhalangan hadir. Pada pelaksananaanya, sampel yang
diperoleh dalam penelitian ini totalnya berjumlah 60 orang yang kemudian dibagi ke dalam dua kelompok yakni kelompok ceramah dan leaflet, dalam
pembagiannya dilakukan dengan cara acak.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian untuk mengukur karakteristik responden berdasarkan usia dan pengetahuan responden adalah dengan kuesioner yang terdiri dari nama,
dan usia serta 30 pertanyaan dengan skala Guttman 16 pertanyaan positif dan 14 pertanyaan negatif, dengan skor 1 bila jawaban benar dan 0 bila jawaban salah.
Sedangkan untuk mengukur karakteristik kesehatan kepala jenis rambut, panjang rambut, lama waktu mengalami pedikulosis kapitis, frekuensi keramas, kondisi
kulit kepala dan warna konjungtiva serta kondisi responden apakah terjangkit pedikulosis atau tidak adalah menggunakan lembar observasi.
E. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Uji validitas merupakan cara untuk menentukan ketepatan atau kecermatan pengukuran suatu instrumen. Suatu alat ukur dikatakan valid jika
alat tersebut dapat mengukur variabelsesuatu yang ingin diukur peneliti Riyanto, 2011. Pada penelitian ini, uji validitas dilakukan berdasarkan theory-
related validity validitas berhubungan dengan teori dengan tipe content validity validitas isi. Validitas isi menunjukkan kemampuan item pertanyaan
dalam instrumen mewakili semua unsur dimensi konsep yang sedang diteliti. Untuk menentukan validitas isi suatu instrumen dilakukan dengan meminta
pendapat pakar pada bidang yang sedang diteliti. Seorang pakar akan diminta untuk menelaah instrumen dan menentukan apakah seluruh item pertanyaan