TEORI TERJADINYA NEGARA Ilmu negara

BAB V TEORI TERJADINYA NEGARA

Suatu negara tidak terjadi begitu saja tetapi melalui suatu proses dengan dipenuhinya satu unsur kepada unsur lainnya sehingga pada akhirnya seluruh unsur terpenuhi. Dengan dipenuhinya seluruh unsur tersebut maka kapasitas negara sebagai entitas politik tidak diragukan lagi sebagai subjek hukum legal entity. Dalam hukum internasional disebut sebagai subjek hukum internasional yang berkapasitas penuh dalam kedaulatannya. Proses terjadinya negara dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu : 1. Terjadinya Negara Secara Primer Primair Staatswording Teori terjadinya negara secara primer adalah teori yang membahas tentang terjadinya negara yang tidak dihubungkan dengan negara yang telah ada sebelumnya. Menurut teori ini, perkembangan negara secara primer melalui 4 phase, yaitu : a. Phase Genootshap Genossenschaft Fase ini merupakan pengelompokkan dari orang-orang yang menggabungkan dirinya untuk kepentingan bersama dan disadarkan pada persamaan. Mereka menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan yang sama. Kepemimpinan dipilih secara Primus Inter Pares yang terkemuka diantara yang sama. Pada fase ini yang terpenting adalah unsur bangsa. b. Phase Reich Rijk Pada fase ini, kelompok orang yang telah menggabungkan diri tersebut telah sadar akan hak milik atas tanah sehingga kemudian muncul tuan-tuan tanah yang berkuasa atas tanah Arinita Sandria, SH., M.Hum FH - UNIKOM 63 dan orang-orang yang menyewa tanah. Hal ini menimbulkan sistem feodalisme . Pada fase ini yang terpenting adalah unsur wilayah. c. Phase Staat Pada fase ini masyarakat telah sadar dari tidak memiliki negara menjadi memiliki negara. Pada fase ini yang terpenting adalah bahwa ketiga unsur dari negara bangsa, wilayah dan pemerintahan yang berdaulat telah terpenuhi. d. Phase nation state Pada fase ini rakyat memegang kekuasaan yang tertinggi. Fase ini dapat dibagi dua lagi,yaitu : 1 Phase democratsiche Natie Democratische Natie terbentuk atas dasar kesadaran demokrasi nasional, kesadaran akan adanya kedaulatan di tangan rakyat. 2 Phase Dictatuur dictum Ada 2 pendapat mengenai fase dictatuur, yaitu : a Menurut pendapat para sarjana Jerman, bentuk diktator merupakan perkembangan lebih lanjut dari democtatische natie. b Menurut pendapat sarjana lainnya, dictatuur merupakan penyelewengan dari democratische natie. 2. Terjadinya Negara Secara Sekunder Scundaire Staats Wording Teori terjadinya negara secara sekunder membahas terjadinya negara dihubungkan dengan negara-negara yang telah ada sebelumnya. Berdasarkan teori ini,yang terpenting adalah adanya pengakuan erkening. Arinita Sandria, SH., M.Hum FH - UNIKOM 64 Pengakuan erkening dapat dibedakan dalam tiga macam, yaitu : a. Pengakuan De Facto Pengakuan de facto adalah pengakuan yang bersifat sementara terhadap terbentuknya suatu negara baru. Hal ini disebabkan karena pada kenyataannya memang telah terbentuk suatu negara baru namun apakah terbentuknya negara baru tersebut telah melalui prosedur hukum atau tidak masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Oleh karena itu pengakuan yang diberikan masih bersifat sementara. Pengakuan de facto dapat meningkat kepada pengakuan de jure jika ternyata terbentuknya negara baru tersebut memang telah melalui prosedur hukum yang sebenarnya. b. Pengakuan De Jure Pengakuan Yuridis Pengakuan de jure adalah pengakuan yang seluas-luasnya dan bersifat tetap terhadap timbulnya suatu negara baru karena terbentuknya negara baru tersebut berdasarkan hukum. c. Pengakuan atas Pemerintahan De Facto Pengakuan terhadap pemerintahan de facto adalah pengakuan hanya terhadap pemerintahan suatu negara sedangkan wilayahnya tidak diakui. Unsur-unsur yang harus ada dalam suatu negara adalah pemerintahan, wilayah dan rakyat. Dengan demikian jika yang ada hanya pemerintahannya maka itu bukanlah negara karena tidak seluruh unsurnya terpenuhi. Suatu negara, selain dapat terbentuk atau timbul juga dapat runtuh atau lenyap. Runtuh atau lenyapnya suatu negara dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu : 1. Hilangnya negara karena faktor alam. Suatu negara yang sudah ada menjadi lenyap karena faktor alam. Alam menyebabkan wilayah suatu negara menjadi hilang lenyap. Misalnya : negara Atlantis. Arinita Sandria, SH., M.Hum FH - UNIKOM 65 Hilangnya negara karena faktor alam antara lain disebabkan karena : a. Gunung meletus b. Pulau yang terendam air laut. 2. Hilangnya negara karena faktor sosial. Maksudnya adalah bahwa hilangnya atau lenyapnya suatu negara yang semula ada dan diakui oleh negara lain tetapi hilang karena factor social. Factor social tersebut diantaranya adalah : a. Penaklukan b. Revolusi kudeta yang berhasil c. Perjanjian d. Penggabungan. Teori terjadinya negara, baik terjadinya Negara secara primer maupun sekunder berhubungan erat dengan syarat keberadaan sebuah negara. Syarat adanya entitas hegara harus memenuhi unsur-unsur primer dan sekunder. 1. Unsur primer, meliputi : a. Penduduk rakyat b. Wilayah c. Pemerintahan Unsur-unsur primer ini harus dipenuhi untuk eksistensi negara. Tanpa adanya unsur primer maka tidak mungkin ada negara. 2. Unsur sekunder Unsur sekunder adalah pengakuan. Unsur ini merupakan unsur tambahan yang akan menguatkan keberadaan suatu negara dalam masyarakat hukum internasional. Negara yang baru muncul dalam komunitas hukum internasional memerlukan pengakuan dari negara lain atas eksistensinya sebagai suatu negara. Arinita Sandria, SH., M.Hum FH - UNIKOM 66 Walaupun merupakan unsur tambahan namun pengakuan juga akan menentukan secara signifikan kelanjutan hidup suatu negara. Seperti halnya manusia, negara juga tidak akan bisa hidup tanpa adanya hubungan dengan manusia atau negara lain. Hal ini diperlukan untuk memenuhi keperluan hidupnya, bertukar kebudayaan dan teknologi etc. Arinita Sandria, SH., M.Hum FH - UNIKOM 67 TERJADINYA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Jika dikaitkan dengan teori terjadinya Negara, maka terjadinya Negara Republik Indonesia secara teoritis-historis telah memenuhi unsur primer dan sekunder. Pada awalnya komunitas suku bangsa di Indonesia hidup dalam suatu bentuk kelompok-kelompok kekeluargaan genossenschaft- gemeinschaft. Kemudian muncul wilayah-wilayah yang diperintah oleh kerajaan-kerajaan kecil dan kerajaan-kerajaan besar yang memiliki kekayaan yang luar biasa reick, rijk. Kemudian kelompok-kelompok kehidupan bersama di nusantara ini memunculkan kesadaran bersama sebagai bangsa melalui Kongres Pemuda 1928. hal ini merupakan embrio dalam memasuki tahap bangsa-bangsa staat--state. Tahap selanjutnya adalah terbentuknya suatu nation-state dimana rakyat Indonesia memegang kekuasaan tertinggi dan memiliki kedaulatan rakyat berdaulat-democratische natie Melalui Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 dan perjuangan panjang Perjanjian Linggarjati, Roem-Royen, KMB dan diplomasi internasional. Kemudian pada akhirnya Negara Republik Indonesia diakui keberadaannya sebagai subjek hukum internasional yang baru, sebagai negara baru yang sederajat dengan negara lainnya dalam komunitas internasional. Demokrasi terpimpin pada masa pemerintahan Soekarno dan Soeharto merupakan pemerintahan yang dictatuur-dictatorship. Bentuk ini tidak dianggap sebagai perkembangan selanjutnya dari democratische natie tetapi merupakan anomalia sejarah dan merupakan bentuk penyimpangan atau penyelewengan kedaulatan rakyat. The rule of law and the people menyimpang menjadi the rule of man. Bentuk akhir yang hingga saat ini terus diperjuangkan adalah bentuk Negara hukum yang demokratis. Arinita Sandria, SH., M.Hum FH - UNIKOM 68

BAB VI TEORI TUJUAN NEGARA