menyelidiki dan menetapkan asal mula, inti sari dan wujud negara pada umumnya.
Obyek penyelidikan ilmu negara adalah negara secara umum, sehingga ia sering disebut sebagai ilmu negara umum.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup serta obyek penyelidikan Ilmu Negara adalah negara dalam pengertian abstrak,
terlepas dari waktu dan tempat, bukan suatu negara tertentu yang secara positif ada pada suatu waktu dan tempat tertentu. Ilmu Negara menyelidiki
pengertian-pengertian pokok grondbegrippen dan sendi-sendi pokok grondbeginselen dari negara yang berlaku untuk dan terdapat pada
setiap negara.
1. Negara
Negara berasal dari bahasa latin, status atau statum yang berarti keadaan yang tegak dan tetap atau sesuatu yang memiliki sifat-
sifat yang tegak dan tetap. Hasil Konvensi Montevideo Tahun 1993 menyatakan,bahwa :
Negara sebagai pribadi hukum internasional seharusnya memiliki kualifikasi sebagai berikut :
a. Penduduk yang menetap. b. Wilayah tertentu
c. Suatu pemerintahan d. Kemampuan untuk berhubungan dengan negara-negara
lain. Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang
kekuasaannya, baik militer, politik, ekonomi maupun sosial budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut.
Negara adalah pengorganisasian masyarakat yang berbeda dengan bentuk organisasi lain terutama karena hak negara untuk
mencabut nyawa seseorang.
Arinita Sandria, SH., M.Hum FH - UNIKOM
3
Fenwick mengatakan bahwa negara adalah suatu masyarakat politik yang diorganisir secara tetap, yang menduduki suatu daerah
tertentu dan menikmati dalam batas-batas daerah tertentu suatu kemerdekaan dari pengawasan negara lain, sehingga ia dapat
bertindak sebagai badan yang merdeka di muka dunia. Jika ditinjau dari sudut pandang sosiologi, negara adalah
kelompok politis persekutuan hidup orang yang banyak jumlahnya dan terikat oleh perasaaan senasib dan seperjuangan. Membicarakan
negara berarti membicarakan masyarakat dan manusia. Untuk dapat menjadi suatu negara maka ada beberapa syarat
atau unsur yang harus dipenuhi, yaitu : a. Rakyat
Rakyat yaitu sejumlah orang yang menerima keberadaan organisasi ini.
Oppenheim – Lauterpacht berpendapat bahwa rakyat adalah kumpulan manusia dari kedua jenis kelamin yang hidup bersama
merupakan suatu masyarakat, meskipun mereka berasal dari keturunan yang berlainan, menganut kepercayaan yang berlainan,
memiliki warna kulit yang berlainan. Selain itu, para ahli yang lain berpendapat bahwa ide atau cita-cita
untuk bersatu merupakan sesuatu hal yang sangat penting untuk dapat membentuk suatu bangsa yang akan hidup dalam suatu
negara. Oleh karena itu, rakyat yang mempunyai cita-cita untuk bersatu merupakan unsur yang sangat penting bagi negara.
Dahulu orang berpendapat bahwa suatu bangsa hanya dapat dibentuk oleh suatu masyarakat yang berasal dari satu keturunan,
satu bahasa dan satu adat istiadat, namun pendapat ini tidak dapat dipertahankan karena tidak terbukti kebenarannya. Misalnya :
bangsa Indonesia, Swiss, USA dll terdiri dari masyarakat yang memiliki adat istiadat dan bahasa yang berbeda.
Arinita Sandria, SH., M.Hum FH - UNIKOM
4
b. Wilayah tertentu tempat negara itu berada Antara wilayah satu negara dengan wilayah negara yang lain
dibatasi oleh batas tertentu. Batas daerah suatu negara dapat terjadi dengan dua cara, yaitu :
1 Terjadi secara alamiah dibatasi oleh gunung, sungai dll. 2 Ditentukan dengan mengadakan perjanjian dengan negara lain
yang berbatasan langsung dengan negara tersebut. Dalam traktatperjanjian internasional yang diadakan di Paris
pada tahun 1919 ditetapkan bahwa udara di atas tanah suatu negara, termasuk wilayah negara tersebut.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa yang termasuk daerah suatu negara adalan :
1 Daratan 2 Lautan. Pada umumnya, lebar laut teritorial adalah 3 mil 5,5
km yang dihitung dari garis pasang surut atau garis lurus yang menghubungkan titik-titik terluar suatu kepulauan.
3 Udara di atas teritorium daratan dan lautan tersebut. Menempuh atau melintasi wilayah negara asing tanpa ijin dari
negara yang bersangkutan dianggap sebagai pelanggaran atas kedaulatan negara tersebut dan tindakan tersebut dapat ditindak
secara hukum oleh negara yang bersangkutan. c. Pemerintahan yang berdaulat
Pemerintah adalah orang atau beberapa orang yang memerintah menurut hukum negaranya.
Utrecht berpendapat bahwa istilah pemerintah meliputi 3 pengertian yang berbeda, yaitu :
1 Pemerintah sebagai gabungan dari semua badan kenegaraan yang berkuasa memerintah, dalam arti kata yang luas. Jadi,
termasuk semua badan-bnadan kenegaraan yang bertugas menyelenggarakan kesehajahteraan umum yang meliputi
eksekutif, yudikatif, legislatif.
Arinita Sandria, SH., M.Hum FH - UNIKOM
5
2 Pemerintah sebagai gabungan dari badan-badan kenegaraan yang tertinggi yang berkuasa memerintah di suatu wilayah
negara, misalnya : Raja, Presiden, Yang Dipertuan Agung Malaysia.
3 Pemerintah dalam arti kepala negara presiden bersama-sama dengan menteri-menterinya, yang berarti organ eksekutif yang
umumnya disebut dengan Dewan Menteri atau Kabinet. Kedaulatan adalah kekuasaan yang tertinggi, yaitu kekuasaan
yang tidak berada di bawah kekuasaan yang lain. Pemerintah yang berdaulat berarti :
1 Ke dalam, pemerintah tersebut ditaati oleh rakyatnya, dapat melaksanakan recthsorde ketertiban hukum dalam negara
sehingga kesejahteraan rakyat terjamin. 2 Ke luar, pemerintah negara tersebut mampu mempertahankan
kemerdekaannya terhadap serangan dari pihak lain. Hal lain adalah apa yang disebut sebagai kedaulatan, yakni bahwa
negara diakui oleh warganya sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas diri mereka pada wilayah tempat negara itu berada.
d. Pengakuan dari negara lain Unsur ini bukan merupakan unsur atau syarat mutlak terjadinya
negara karena unsur ini bukan merupakan unsur pembentuk bagi negara tetapi hanya bersifat menerangkan saja tentang adanya
negara. Tanpa pengakuan dari negara lain, suatu negara dapat berdiri.
Misalnya : 1 Amerika Serikat memproklamirkan kemerdekaannya pada tahun
1776, walaupun Inggris baru mengakuinya pada tahun 1873. 2 Indonesia memproklamirkan kemerdekaan pada tahun 1945,
Belanda baru mengumumkan pengakuannya pada tahun 1949. Berkaitan dengan pengakuan dari negara lain, di kalangan ahli
hukum internasional terdapat dua teori yang bertentangan, yaitu :
Arinita Sandria, SH., M.Hum FH - UNIKOM
6
1 Declaratory TheoryEvidentiary Theory Teori Deklaratif golongan yang menganut teori ini menyatakan bahwa apabila
semua unsur-unsur negara dimiliki oleh suatu masyarakat politik, maka otomatis ia merupakan suatu negara dan harus
diperlakukan sebagai negara oleh negara lain. Dengan kata lain, hukum internasional secara ipso facto harus
menganggap masyarakat politik yang bersangkutan sebagai suatu negara dengan hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang
dengan sendirinya melekat padanya. Pengakuan hanya bersifat ‘pencatatan’ dari negara-negara lain bahwa negara baru
tersebut telah ada. 2 Constitutive Theory Teori Konstitutif
Golongan yang menganut teori ini menyatakan bahwa walaupun unsur-unsur kenegaraan telah dimiliki oleh suatu
masyarakat politik, namun ia tidak secara otomatis diterima sebagai suatu negara di antara masyarakat internasional. Jika
ada pernyataan dari negara-negara lain yang mengakui masyarakat politik tersebut sebagai suatu negara barulah
masyrakat politik tersebut benar-benar telah memenuhi semua syarat sebagai suatu negara dan dapat menikmati hak-haknya
sebagai suatu negara baru. Unsur rakyat, wilayah dan pemerintahan yang berdaulat
merupakan unsur konstitutif, sedangkan pengakuan dari negara lain merupakan unsur deklaratif.
Selain itu, Wright juga mengemukakan syarat-syarat yang harus dimiliki oleh suatu negara, yaitu :
a. Daerah dengan batas-batas yang ditentukan secara
tegas dengan prospek yang wajar untuk mempertahankannya.
b. Kekuasaan dengan kemampuan de facto untuk
memerintah daerah tersebut.
Arinita Sandria, SH., M.Hum FH - UNIKOM
7
c. Undang-undang atau lembaga-lembaga yang dapat
memberikan perlindungan yang layak kepada orang asing, golongan minoritas dan dapat menjamin ukuran keadilan
yang patut diantara seluruh penduduk. d.
Pendapat umum dengan lembaga-lembaga yang menyalurkannya yang memberikan petunjuk yang layak
mengenai keinginan untuk merdeka dan jaminan yang wajar bahwa syarat-syarat yang terpenting yang dikemukakan di
atas mempunyai sifat yang tetap. Keberadaan negara,seperti organisasi secara umum, adalah
untuk memudahkan anggotanya rakyat mencapai tujuan bersama atau cita-citanya. Keinginan bersama ini dirumuskan dalam suatu
dokumen yang disebut sebagai Konstitusi, termasuk didalamnya nilai- nilai yang dijunjung tinggi oleh rakyat sebagai anggota negara.
Sebagai dokumen yang mencantumkan cita-cita bersama, maksud didirikannya negara Konstitusi merupakan dokumen hukum tertinggi
pada suatu negara. Karenanya dia juga mengatur bagaimana negara dikelola. Konstitusi di Indonesia disebut sebagai Undang-Undang
Dasar. Dalam bentuk modern negara terkait erat dengan keinginan
rakyat untuk mencapai kesejahteraan bersama dengan cara-cara yang demokratis. Bentuk paling kongkrit pertemuan negara dengan rakyat
adalah pelayanan publik, yakni pelayanan yang diberikan negara pada rakyat. Terutama sesungguhnya adalah bagaimana negara memberi
pelayanan kepada rakyat secara keseluruhan, fungsi pelayanan paling dasar adalah pemberian rasa aman. Negara menjalankan fungsi
pelayanan keamanan bagi seluruh rakyat bila semua rakyat merasa bahwa tidak ada ancaman dalam kehidupannya. Dalam
perkembangannya banyak negara memiliki kerajang layanan yang berbeda bagi warganya.
Arinita Sandria, SH., M.Hum FH - UNIKOM
8
Berbagai keputusan harus dilakukan untuk mengikat seluruh warga negara, atau hukum, baik yang merupakan penjabaran atas hal-
hal yang tidak jelas dalam Konstitusi maupun untuk menyesuaikan terhadap perkembangan jaman atau keinginan masyatakat, semua
kebijakan ini tercantum dalam suatu Undang-Undang. Pengambilan keputusan dalam proses pembentukan Undang Undang haruslah
dilakuakan secara demokratis, yakni menghormati hak tiap orang untuk terlibat dalam pembuatan keputusan yang akan mengikat mereka itu.
Seperti juga dalam organisasi biasa, akan ada orang yang mengurusi kepentingan rakyat banyak. Dalam suatu negara modern, orang-orang
yang mengurusi kehidupan rakyat banyak ini dipilih secara demokratis pula.
Negara terkecil di dunia adalah Vatikan dengan luas 0,04 km2 kemudian diikuti oleh Monako seluas 1,95 km2, Nauru seluas 21 km2,
Tuvalu seluas 26 km2 dan San Marino seluas 61 km2.
2. Pengertian Negara Menurut Pendapat Para Ahli