Sistem Quasi Sistem Referendum

a. Pertentangan antara eksekutif dan legislatif dapat terjadi sewaktu- waktu, menyebabkan kabinet harus mengundurkan diri dan akibatnya pemerintahan tidak stabil. b. Sebaliknya, Presiden dapat membubarkan legislatif. c. Pada sistem parlementer dengan multi partai kabinet koalisi apabila terjadi mosi tidak percaya dari beberapa partai politik sehingga sering terjadi pergantian kabinet. 3. Kelemahan Dapat terjadi kemungkinan tujuan negara yang telah ditetapkan oleh eksekutif berbeda dengan legislatif.

3. Sistem Quasi

Sistem pemerintahan quasi merupakan bentuk variasi dari sistem pemerintahan presidensiil dan parlementer. Dalam sistem ini dikenal dua macam quasi, yaitu : a. Quasi Presidensiil Presiden merupakan kepala pemerintahan dengan dibantu oleh kabinet ciri presidensiil tetapi dia bertanggung jawab kepada lembaga dimana dia bertanggung jawab sehingga lembaga ini legislatif dapat menjatuhkan presideneksekutif ciri sistem parlementer. Misalnya : sistem pemerintahan Republik Indonesia. b. Quasi Parlementer Arinita Sandria, SH., M.Hum FH - UNIKOM 94

4. Sistem Referendum

Referendum adalah suatu kegiatan politik yang dilakukan oleh rakyat untuk memberikan keputusan setuju atau tidak setuju terhadap kebijaksanaan yang ditempuh oleh parlemen atau setuju atau tidak setuju terhadap kebijaksanaan yang dimintakan persetujuan kepada rakyat. Sistem referendum merupakan bentuk variasi dari sistem quasi quasi presidensiil dan sistem presidensiil murni. Tugas pembuat undang-undang berada di bawah pengawasan rakyat yang mempunyai hak pilih. Pengawasan itu dilakukan dalam bentuk referendum.Dalam sistem ini pertentangan antara eksekutif dan legislatif jarang terjadi. Berkaitan dengan pengawasan rakyat dalam bentuk referendum maka dikenal tiga macam sistem referendum, yaitu : a. Referendum Obligator Jika persetujuan dari rakyat mutlak harus diberikan dalam suatu pembuatan peraturan perundang-undangan yang akan mengikat rakyat seluruhnya. Misalnya : persetujuan yang dibuat oleh rakyat dalam pembuatan UUD. b. Referendum Fakultatif Sekelompok masyarakat berhak untuk meminta disahkannya suatu undang-undang melalui referendum yang telah dibuat oleh parlemen setelah diumumkan. Hal ini biasanya dilakukan terhadap undang-undang biasa. c. Referendum consultatif Yaitu referendum untuk soal-soal tertentu yang teknisnya rakyat tidak tahu. Keuntungan dari sistem referendum adalah bahwa dalam setiap masalah negara, rakyat ikut serta menanggulanginya dan kedudukan pemerintah stabil sehingga pemerintah akan Arinita Sandria, SH., M.Hum FH - UNIKOM 95 memperoleh pengalaman yang baik dalam menyelenggarakan kepentingan rakyat. Kelamahan dari sistem referendum adalah bahwa rakyat tidak mampu menyelesaikan setiap masalah yang timbul karena untuk mengatasi suatu persoalan diperlukan pengetahuan yang luas dari rakyat. Selain itu, sistem ini tidak dapat dilaksanakan jika banyak terdapat perbedaan faham antara rakyat dan eksekutif yang menyangkut kebijaksanaan politik. Contoh sistem pemerintahan referendum adalah Swiss.

C. SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA