B. BENTUK PEMERINTAHAN
Teori mengenai bentuk pemerintahan meninjau bentuk negara secara yuridis. Bermaksud untuk mengungkapkan sistem yang
menentukan hubungan antara alat-alat perlengkapan negara dalam menentukan kebijakan negara. Hal ini dapat ditemui dalam konstitusi
negara. Sistem pemerintahan merupakan gabungan dari dua istilah, yaitu :
1. Sistem
Menurut Carl J. Friedrich, sistem adalah suatu keseluruhan terdiri dari beberapa bagian yang mempunyai hubungan
fungsional baik diantara bagian-bagian maupun hubungan fungsional terhadap keseluruhannya. Sehingga hubungan
tersebut menimbulkan suatu ketergantungan antara bagian- bagian. Akibatnya, jika salah satu bagian tidak bekerja dengan
baik akan mempengaruhi keseluruhannya. 2.
Pemerintahan Pemerintahan adalah segala urusan yang dilakukan oleh
negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan rakyatnya dan kepentingan negara sendiri.
Oleh karena itu jika kita membicarakan tentang sistem pemerintahan pada dasarnya adalah membicarakan bagaimana
pembagian kekuasaan serta hubungan antara lembaga- lembaga negara menjalankan kekuasaan-kekuasaan negara itu,
dalam rangka menyelenggarakan kepentingan rakyat. Pada dasarnya sistem pemerintahan dapat dibedakan dalam :
1. Sistem Parlementer
Sistem parlementer merupakan sistem pemerintahan dimana hubungan antara eksekutif dan legislative badan perwakilan
mempunyai hubungan yang erat. Hal ini disebabkan karena adanya pertanggungjawaban para menteri kepada parlemen.
Arinita Sandria, SH., M.Hum FH - UNIKOM
91
Setiap kabinet yang dibentuk harus mendapat dukungan kepercayaan dengan suara terbanyak dari parlemen. Dengan
demikian kebijakan parlemen atau kabinet tidak boleh menyimpang dari apa yang dikehendaki oleh parlemen.
Ciri-ciri umum dari sistem pemerintahan parlementer adalah : a.
Kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri dibentuk oleh atau atas dasar kekuatan dan atau
kekuasaan-kekuasaan yang menguasai parlemen. b.
Para kabinet mungkin seluruhnya atau para anggota kabinet mungkin seluruh anggota parlemen, atau
tidak seluruhnya dan mungkin pula seluruhnya bukan anggota parlemen.
c. Kabinet dengan ketuanya eksekutif bertanggung
jawab kepada parlemen. d.
Kepala negara dengan saran PM dapat membubarkan kabinet.
e. Kekuasaan kehakiman secara prinsipil tidak
digantungkan kepada lembaga eksekutif dan legislatif.
2. Sistem Presidensiil
Adalah suatu pemerintahan dimana kedudukan eksekutif tidak bertanggung jawab kepada badan perwakilan rakyat. Dengan
kata lain kekuasaan eksekutif berada di luar pengawasan parlemen.
Ciri-ciri pemerintahan presidensiil : a. Presiden adalah kepala eksekutif yang memimpin
kabinetnya yang semuanya diangkat olehnya dan bertanggung jawab kepadanya. Ia sekaligus merupakan
kepala negra lambang negara dengan masa jabatan yang telah ditentukan dengan pasti oleh UUD.
Arinita Sandria, SH., M.Hum FH - UNIKOM
92
b. Presiden tidak dipilih oleh badan legislatif tetapi dipilih oleh sejumlah pemilih. Oleh karena itu ia bukan bagian dari
badan legislatif seperti dalam sistem pemerintahan parlementer.
c. Presiden tidak bertanggung jawab kepada badan legislatif dan tidak dapat dijatuhkan oleh badan legislatif. Sebaliknya,
Presiden tidak dapat membubarkan legislatif. d. Komparasi Sistem Pemerintahan Parlementer dengan
Sistem Pemerintahan Presidensiil Perbedaan diantara dua sistem pemerintahan tersebut disebabkan
karena perbedaan latar belakang sejarah politik masing-masing negara. Secara umum perbedaan diantara dua sistem pemerintahan tersebut
adalah : Sistem Pemerintahan
Parlementer Sistem Pemerintahan
Presidensiil 1. Latar Belakang Timbulnya
Timbul dari bentuk negara monarki yang kemudian
mendapat pengaruh dari pertanggungjawaban
menteri. Raja berfungsi sebagai faktor stabilisasi jika
terjadi perselisihan antara eksekutif dan legislatif.
Misalnya : kerajaan Inggris, Belanda, Perancis.
2 Keuntungan Penyesuaian antara pihak
eksekutif dan legislatif dapat lebih mudah dicapai.
3. Kelemahan 1. Latar Belakang Timbulnya
Timbul dari keinginan untuk melepaskan diri dominasi
kekuasaan raja dengan mengikuti
ajaran Montesquieu
dengan ajaran Trias Politika.
Misalnya : negara USA timbul sebagai reaksi
kebencian terhadap raja George III Inggris.
2. Keuntungan Pemerintahan untuk jangka
waktu yang ditentukan itu stabil.
Arinita Sandria, SH., M.Hum FH - UNIKOM
93
a. Pertentangan antara eksekutif dan legislatif
dapat terjadi sewaktu- waktu, menyebabkan
kabinet harus
mengundurkan diri dan akibatnya pemerintahan
tidak stabil. b. Sebaliknya, Presiden
dapat membubarkan
legislatif. c. Pada sistem parlementer
dengan multi partai kabinet koalisi apabila
terjadi mosi tidak percaya dari beberapa partai
politik sehingga sering terjadi pergantian kabinet.
3. Kelemahan Dapat terjadi kemungkinan
tujuan negara yang telah ditetapkan oleh eksekutif
berbeda dengan legislatif.
3. Sistem Quasi