Pada masa renaissance atau aufklarung abad pencerahan, para pendeta yang mengatasnamakan agama Kristen dan kaum
Monarch di Eropa berebut kekuasaan untuk menguasai kehidupan rakyat. Keduanya berusaha meyakinkan rakyat
sebagai wakil Tuhan di muka bumi cari : teori Dua Pedang. Pemikiran bahwa rakyatlah yang berdaulat menimbulkan ide
kedaulatan rakyat dan pemerintahan dari rakyat dan oleh rakyat melalui parlemen demokrasi perwakilan. Pelaksanaan teori kedaulatan rakyat
berikutnya melahirkan teori kedaulatan hukum. Sedangkan pelaksana teori kedaulatan raja dalam suasana kedaulatan rakyat memunculkan
teori kedaulatan negara. Pada awalnya, dalam Ilmu Negara umum terdapat lima teori
kedaulatan namun pada perkembangan terakhir kaum pluralis memunculkan teori kedaulatan plural yang meletakkan kedaulatan secara
fungsional kepada beberapa halinstansi. Teori kedaulatan yang dikenal saat ini adalah :
1. Teori Kedaulatan Tuhan melahirkan sifat
Teosentris = Teokrasi. 2.
Teori Kedaultan Raja melahirkan sifat Monarkis. 3.
Teori Kedaulatan Rakyat melahirkan sifat Demokratis
4. Teori Kedaulatan Negara melahirkan sifat
FascistisOtoritarian. 5.
Teori Kedaulatan Hukum melahirkan sifat Nomokratis rechstaat dan rule of law.
6. Teori Kedaulatan Pluralis melahirkan sifat
Pragmatis-Pluralis.
A. TEORI KEDAULATAN TUHAN
Teori Kedaulatan Tuhan mengatakan bahwa kekuasaan tertinggi dalam satu negara adalah milik Tuhan. Teori ini berkembang pada abad
Arinita Sandria, SH., M.Hum FH - UNIKOM
110
pertengahan abad V – XV. Perkembangan teori ini berkaitan erat dengan perkembangan agama Katolik yang baru muncul yang diorganisir
oleh gereja. Sehingga pada saat itu ada dua organisasi kekuasaan, yaitu organisasi kekuasaan negara yang diperintah oleh raja dan organisasi
kekuasaan gereja yang dikepalai oleh Paus. Awalnya perkembangan agama KatolikKristen ditentang dengan
sangat kuat karena bertentangan dengan kepercayaan yang dianut yaitu pantheisme penyembahan kepada dewa-dewa. Namun pada akhirnya
agama KristenKatolik dapat berkembang dengan baik dan bahkan diakui sebagai satu-satunya agama resmi, agama negara.
Sejak saat itu, gereja mempunyai kekuasaan yang nyata dan dapat mengatur kehidupan negara, tidak saja yang bersifat keagamaan tetapi
juga yang bersifat keduniawian. Hal ini seringkali menimbulkan permasalahan karena baik gereja maupun negara kadang-kadang
mengeluarkan peraturan tersendiri untuk mengatasi masalah yang sama. Selama peraturan tersebut tidak bertentangan tentu saja tidak
menimbulkan masalah, namun jika peraturan tersebut saling bertentangan maka timbul persoalan, peraturn mana yang akn ditaati.
Penganut teori teokrasi antara lain adalah Augustinus, Thomas Aquinas dan Marsilius.
B. TEORI KEDAULATAN RAJA
Menurut Marsilius, kekuasaan tertinggi dalam negara ada pada raja karena raja adalah wakil Tuhan untuk melaksanakan kedaulatan di dunia.
Oleh karena itu raja berkuasa mutlak dan merasa bahwa seluruh tindakannya adalah kehendak Tuhan. teori ini terutama dipakai pada
zaman renaissance.
C. TEORI KEDAULATAN NEGARA
Menurut George Jellineck, hukum diciptakan oleh negara. Adanya hukum karena adanya negara. Jellineck mengatakan bahwa hukum
Arinita Sandria, SH., M.Hum FH - UNIKOM
111
merupakan penjelmaan kemauan negara. Negara adalah satu-satunya sumber hukum, oleh karena itu kekuasaan tertinggi harus dimiliki oleh
negara.
D. TEORI KEDAULATAN HUKUM