Dengan demikian kekuasaan yang diberikan bersifat terbatas karena kekuasaan yang asli tetap ada pada negara bagian.
Anggota-anggota federasi tidak berdaulat dalam arti yang sesungguhnya karena federasilah yang berdaulat. Anggota
suatu federasi disebut negara bagian deelstaat, state, anton, lander.
Bentuk negara federasi tidak dikenal pada zaman kuno maupun abad pertengahan, namun baru dikenal sekitar tahun 1787
ketika pembentuk konstitusi Amerika Serikat memilih federasi sebagai bentuk pemerintahan mereka.
Menurut C.F. Strong, dalam bukunya Modern Political Institution diperlukan dua syarat untuk mewujudkan suatu
negara federasi, yaitu : a.
Harus ada perasaan nasional a sense of nationality diantara anggota-anggota kesatuan-kesatuan
politik yang hendak berfederasi. b.
Harus ada keinginan dari anggota-anggota kesatuan politik akan persatuan union.
Selain itu, negara federasi memiliki tiga ciri khas, yaitu : a. Adanya supremasi konstitusi federasi.
b. Adanya pembagian kekuasaan distribution of power antara negara bagian dengan negara federal.
c. Adanya suatu kekuasaan tertinggi yang bertugas menyelesaikan sengketa yang mungkin timbul antara negara
bagian dengan negara federal.
E. APLIKASI DI INDONESIA
Pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa : ”....maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-undang
Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada.....”
Arinita Sandria, SH., M.Hum FH - UNIKOM
107
Pasal 1 ayat 1 UUD 1945 : ”Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik”.
Kemudian, sesuai dengan musyarawarah Badan PPKI menyimpulkan bahwa bentuk negara adalah republik. Hal ini dapat dilihat
dari beberapa definisi, yaitu : 1.
Bentuk negara bukan monarki kerajaan → Pasal 1 ayat 1 : ”Negara Indonesia adalah negara kesatuan
yang berbentuk republik dan bukan kerajaan. 2.
Kepala negara dipilih dan tidak turun temurun → Pasal 6 ayat 2 UUD 1945 : ”Presiden dan wapres dipilih
oleh rakyat dan tidak turun termururun. 3.
Masa jabatan kepala negara ditentukan dalam jangka waktu tertentu → Pasal 7 UUD 1945 : Presiden dan
wakil presiden memegang jabatan selama lima tahun.
Arinita Sandria, SH., M.Hum FH - UNIKOM
108
BAB IX TEORI KEDAULATAN
Teori kedaulatan Souvereiniteit pertama kali dikemukakan oleh Jean Bodin. Kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi untuk menentukan
hukum dalam negara. Sifat-sifat kedaulatan adalah tunggal, asli dan tidak terbagi.
Setiap masyarakat dalam suatu negara mengakui adanya kekuasaan yang paling tinggi dalam hidup mereka kekuasaan tertinggi
inilah yang mendominasi hidup mereka, menjadi alasan yang menguasai hidup mereka. Demikian pula dengan suatu negara yang merupakan
pencerminan rakyat mengakui adanya kekuasaan yang tertinggi. Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau golongan untuk dapat
merubah sikap dari kebiasaan orang lain. Pada intinya, hanya ada tiga hal yang dianggap berdaulat dalam
suatu masyarakat atau negara, yaitu : 1.
Tuhan Tuhan dikatakan memiliki kekuasaan tertinggi atau berdaulat
karena Tuhanlah yang menciptakan segala sesuatu dan berkuasa atas segala sesuatu.
2. Raja
Raja dikatakan berdaulat karena secara konkret dapat memerintah dan mengatur rayat yang hidup dalam naungan
kekuasaannya secara bijaksana. Namun seringkali kekuasaan raja yang absolut menyebabkan tirani dan menindas rakyat
sehingga timbul pemikiran bahwa raja tidak pantas berdaulat, rakyatlah yang harus berdaulat atas dirinya sendiri.
3. Rakyat
Rakyat diletakkan sebagai pemegang kekuasaan tertinggi berdaulat untuk menghindari penindasan dari raja yang
absolut dan orang yang mengatasnamakan agama.
Arinita Sandria, SH., M.Hum FH - UNIKOM
109