e. Bahan pelajaran agama ditetapkan oleh Kemenag setelah disetujui oleh
Kementrian PP dan K. Sejak saat itu pendidikan agama secara resmi diajarkan di sekolah-
sekolah umum, baik negeri maupun swasta, mulai dari SD sampai SLTA, termasuk sekolah kejuruan. Dengan Peraturan Bersama itu, Kabinet Natsir
telah menyelamatkan kehidupan negara dan bangsa dari paham sekuler.
29
Dalam perjalanan waktu, ternyata keputusan Kabinet Natsir dalam bidang  pendidikan  ini  diperkuat  oleh  pemerintah  RI  dengan  Undang-
Undang  Nomor  2  Tahun  1989  tentang  Sistem  Pendidikan  Nasional. Dengan  demikian  usaha  mengintegrasikan  sistem  pendidikan  nasional  ini
juga  merupakan  warisan  monumental  Natsir
30
Karena  ide  Natsir  tentang integrasi  nasional  tidak  lah  terbatas  pada  segi  struktur  kenegaraan  yang
berupa terwujudnya Negara Kesatuan RI saja, tetapi juga meliputi bidang pendidikan.
C. Peran Natsir di Konstituante
Dalam  rangkaian  sidang-sidang  Majelis  Konstituante,  terutama  ketika membahas  tentang  dasar  Negara,  Natsir  termasuk  tokoh  utama  dalam
perdebatan  yang membagi para anggota majelis kepada dua kelompok:  Islam dan Pancasila. Sebagai seorang Muslim dan pemimpin Masyumi, partai Islam
terbesar  saat  itu,  baginya  tak  ada  pilihan  lain  sebagai  dasar  Negara,  kecuali Islam  yang  melandasi  kehidupan  Individual,  bermasyarakat,  dan  bernegara.
29
Syafiq  A  Mughni,  Hasan  Bandung:Pemikir  Islam  Radikal  Surabaya:  Bina  Ilmu, 1994, h.69.
30
Anwar Harjono, Indonesia Kita: Pemikiran berwawasan Iman-Islam, h.210.
Pada 12 November 1957, Natsir menyampaikan pidatonya dalam sidang pleno konstituante dengan judul Islam Sebagai Dasar Negara.
31
Dalam  pidatonya  itu,  Natsir  menyatakan  bahwa  “Indonesia  hanya mempunyai  dua  alternatif  pilihan  sebagai  dasar  Negara:  paham  sekularisme
La  diniyah  atau  p aham  agama  diniy”.
32
Natsir  menjelaskan  paham sekularisme  itu  dan  akibatnya  apabila  masuk  dalam  ketatanegaraan.
33
Kemudian  uraian  tentang  sekularisme  itu  ditutup  oleh  Natsir  bahwa, “Pancasila bukan bersumber kepada salah satu wahyu ilahi”,
34
oleh karena itu
Pancasila adalah sekuler sebab dia merupakan produk manusia.
Setelah  itu,  Natsir  menjelaskan  bahwa  Islam  akan  memelihara  yang telah  ada  dan  menumbuhkan  yang  belum  ada  dalam  Pancasila.  Dari  kaidah-
kaidah  Islam  yang  banyak  terkandung  dalam  Al-Quran  dan  Sunnah Rasulullah,  dia  menerangkan  tujuh  butir  diantaranya,  yaitu  mengenai:  Nilai
tolong-menolong,  Nilai  demokrasi  atau  musyawarah,  Nilai  cinta  tanah  air, Nilai  cinta  kemerdekaan,  Nilai  kesukaan  membela  yang  lemah,  Nilai  tidak
mementingkan  diri  sendiri  serta  kesediaan  hidup  dan  memberi  hidup,  Nilai toleransi antara para pemeluk agama-agama.
35
31
Ahmad  Syafii  Maarif,  Islam  dan  Masalah  Kenegaraan:  Studi  Tentang  Percaturan dalam Konstituante, h.179.
32
Lukman Hakiem, Pemimpin Pulang: Rekaman Peristiwa Wafatnya M.Natsir, h.254.
33
M.Dzulfikriddin, Mohammad Natsir Dalam Sejarah Politik Indonesia, h.12-21.
34
Fachri  Ali  dan  Bachtiar  Efendy,  Menambah  Jalan  Baru  Islam,  Bandung,:  Mizan, 1986, h.90.
35
Yusuf  Abdullah  Puar,  Mohammad  Natsir  70  Tahun  :  Kenang-Kenangan  Kehidupan dan Perjuangan, h.194-200.