Profil Yayasan Kuntum Indonesia

3. Visi dan Misi Yayasan Kuntum Indonesia a. Visi 1. Mengembankan Potensi Sumber Daya Masyarakat dan Alam 2. Meningkatkan Kemandirian Masyarakat Berbasis Modal Sosial yang Ada b. Misi 1. Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Melalui Pendampingan kewirausahaan dan Leadership 2. Memberikan Pembiayaan Usaha dan Menghilangkan Ketergantungan Terhadap Ekonomi Ribawi 3. Memberikan Pelayanan Sosial Masyarakat 4. Tujuan Yayasan Kuntum Indonesia a. Mengembangkan Potensi Sumber Daya Masyarakat dan Alam b. Meningkatkan Kemandirian Masyarakat Berbasis Modal Sosial yang Ada c. Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Melalui Pendampingan Kewirausahaan dan Leadership d. Memberikan Pembiayaan Usaha dan Menghilangkan Ketergantungan Terhadap Ekonomi Ribawi e. Memberikan Pelayanan Sosial Masyarakat 5. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat a. Meningkatkan pengetahuan seputar teknologi tepat guna dan applicable dalam keseharian masyarakat. b. Memberdayakan masyarakat Desa Tegalwaru dengan pengenalan teknologi pembuatan briket biomassa dan teknologi pemanfaatan limbah industri seperti pemanfaatan air kelapa menjadi Coctail nata de Coco, pemanfaatan batok dan serabut menjadi aksesoris serta pemanfaatan bambu menjadi aneka anyaman dengan berbagai jenis dan manfaatnya. c. Turut serta dalam mensukseskan program pemerintah yaitu “Program Desa Mandiri Energi”. d. Menciptakan lapangan pekerjaan, khususnya ibu-ibu pedesaan dalam menambah income keluarga serta memberdayakan home industri guna menciptakan kemadirian. 6. Struktur Organisasi Gambar 4.1 Struktur Kepengurusan Yayasan Kuntum Indonesia Sumber : Yayasan Kuntum Indonesia Tahun 2008

C. Analisa Penerapan GCG di Yayasan Kuntum Indonesia

Pada poin ini penulis menganalisis tentang tata kelola penerapan good corporate governance untuk kemudian dievaluasi mana yang sudah terlaksanakan dengan baik, masih kurang terlaksana, dan yang belum terlaksanakan. Penulis mengambil data melalui wawancara dengan Ibu Tatiek Kancaniati, selaku Ketua Yayasan Kuntum Indonesia sekaligus pelopor Kampung Wisata Bisnis Tegalwaru ini. Adapun mengenai praktik GCG pada yayasan tersebut akan dijelaskan pada poin berikut : 1 1 Wawancara Pribadi dengan Tatiek Kancaniati. Bogor, 25 Agustus 2015 Dewan Pengawas Ketua Bendahara Sekretaris Divisi Sosial Divisi Ekonomi Divisi Leadership 1. Aspek Transparansi Transparansi meliputi informasi yang mudah diakses dan dipahami oleh pihak-pihak yang berhubungan dengan Yayasan. Dalam melihat prinsip transparansi yang dilaksanakan oleh Yayasan Kuntum Indonesia, penulis menggunakan indikator informasi dan kebijakan yang ada pada yayasan tersebut. Berikut adalah data penilaian aspek transparansi tersebut : Tabel 4.4 Penilaian Aspek Transparansi Yayasan Kuntum Indonesia No Aspek GCG Terpenuhi Kurang Terpenuhi Tidak Terpenuhi

1. TRANSPARANSI

a. Yayasan memiliki visi-misi yang dapat dibaca oleh publik dengan mudah b. Masyarakat dapat memeroleh informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang dijalankan oleh yayasan c. Yayasan memiliki website yang dapat diakses oleh kalangan publik d. Yayasan mengizinkan media memperoleh informasi e. Yayasan selalu memberikan laporan keuangan dan kegiatan kepada donatur f. Yayasan menerangkanmenginformasikan peraturan-peraturan yang wajib dipatuhi oleh anggota UMKM g. Yayasan menerangkanmenginformasikan sasaran-sasaran kegiatan kepada anggota UMKM h. Yayasan memberikan informasi mengenai perkembangan KWBT secara teratur kepada anggota UMKM i. Yayasan menyeleksi informasi mana saja yang mesti dipublikasikan dan mana-mana saja yang menjadi rahasia yayasan          j. Ketika mempunyai kebijakan-kebijakan tertentu, yayasan selalu mengkomunikasikannya kepada anggota UMKM k. Yayasan mengadakan pertemuan- pertemuan rutin dengan para anggota UMKM l. Yayasan memberikan open house fasilitas kepada pengunjung KWBT m. Adanya penasihat yayasan untuk memberi masukan tentang isu-isu yang berkaitan dengan kebijakan dan strategi     Sumber : Wawancara mendalam dengan Ibu Tatiek, Bogor, 25 Agustus 2015 Dari tabel tersebut tergambarkan bahwa praktik transparansi yang dijalankan oleh Yayasan Kuntum Indonesia sudah baik dilaksanakan dalam hal informasi yang diberikan kepada masyarakat dan UMKM, izin media, kerahasiaan organisasi, sikap terbuka kepada pengunjung, dan terbuka dalam menerima saran dari penasihat. Kemudian masih kurang dalam hal laporan keuangan dan kegiatan, informasi sasaran kegiatan dan perkembangan KWBT, serta pertemuan yang diadakan secara rutin dengan UMKM. Adapun, yang masih belum terlaksanakan adalah publikasi visi-misi yayasan dan pembuatan website. Informasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Yayasan Kuntum Indonesia biasanya masyarakat pasti sudah mengetahuinya, karena yayasan mempunyai agenda rutinan bulanan dan tahunan. Informasi yang selalu rutin diberikan oleh yayasan yaitu ketika musyrembang desa, disitu yayasan memaparkan pertanggungjawaban program yang sudah berjalan dan akan berjalan di Tegalwaru ini. Magnet Kampung Wisata Bisnis Tegalwaru ini begitu besar, maka wartawan pun juga banyak yang memburu berita disana, adapun sikap yayasan juga menerimanya. Yayasan dan UMKM mempunyai keterikatan peraturan yang dibuat oleh mereka berdasarkan persetujuan kedua belah pihak, terutama peraturan ketika pengunjung wisata datang. Mengenai informasi yang diberikan, yayasan pun juga menyeleksi yang mana informasi yang bersifat internal dan juga eksternal. Kemudian, ketika ada kebijakan program yang baru, misalnya ketika ada kontrak kegiatan dengan YARSI, maka Ibu Tatiek mengomunikasikannya kepada pelaku UMKM, terutama UMKM yang berkaitan. Kemudian juga ketika ada pengunjung, Yayasan memberikan kesempatan openhouse kegiatan UMKM disini. Yayasan pun juga terbuka mengenai masukan- masukan, terutama mengenai kebijakan dan strategi, yayasan memiliki tiga orang penasihat yang berperan memberikan masukan-masukan dalam hal tersebut. Dari segi laporan keuangan yang dijalankan, yayasan nampaknya masih harus berbenah karena belum memiliki catatan-catatan laporan keuangan setiap bulannya, hal ini dikarenakan donatur yang ada hanya sedikit sehingga tak tercatat kemudian juga ada donatur hamba Allah yang juga tidak bisa diberi laporan. Namun, ketika melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam acara yang skalanya besar dan dengan biaya yang tinggi juga, maka yayasan memberikan laporannya. Ketika memberikan informasi kegiatan, terutama kegiatan sosialnya, yayasan menargetkannya, sasarannya untuk siapa. Namun pada program pelatihan UMKM sendiri, yayasan belum begitu jelas membuat sasaran-sasaran kegiatan.