Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tabel 1.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dan Kriterianya
S s
Sumber : Kementrian Koperasi dan UKM Uraian
Definisi Kriteria
Aset Omset
Usaha Mikro Usaha produktif milik orang
perorangan danatau badan usaha perorangan
yang memenuhi
kriteria Usaha
Mikro sebagaimana
diatur dalam
Undang-undang ini. Maksimal
50 juta rupiah
Maksimal 300 juta
rupiah
Usaha Kecil Usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian
baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah
atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana
dimaksud
dalam Undang-
Undang ini. Diatas
50 juta rupiah
hingga 500 juta
rupiah Diatas
300 juta rupiah
hingga 2,5
milyar rupiah
Usaha Menengah
Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perseorangan atau badan
usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian
baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil
atau usaha besar dengan jumlah kekayaan
bersih atau
hasil penjualan tahunan sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang ini Diatas
500 juta rupiah
hingga 10 milyar
rupiah Diatas
2,5 milyar
rupiah hingga 50
milyar rupiah
Menurut BPS, UKM berdasarkan kuantitas tenaga kerja, yaitu usaha mikro merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 1 s.d 4 orang, usaha
kecil merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 s.d 19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan entitias usaha yang memiliki tenaga kerja
20 s.d. 99 orang. Ciri perusahaan kecil dan menengah di Indonesia :
13
1. Manajemen berdiri sendiri, dengan kata lain tidak ada pemisahan yang tegas
antara pemilik dengan pengelola perusahaan. Pemilik adalah sekaligus pengelola.
2. Modal disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik modal.
3. Daerah operasinya umumnya lokal, walaupun terdapat juga usaha kecil dan
menengah yang memiliki orientasi luar negeri, berupa ekspor ke negara- negara mitra perdagangan.
4. Ukuran perusahaan, baik dari segi total aset, jumlah karyawan, maupun sarana
prasananya kecil. Komite Cadbury mendefinisikan corporate governance sebagai berikut :
Corporate governance adalah sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan dengan tujuan, agar mencapai keseimbangan antara kekuatan
kewenangan yang diperlukan oleh perusahaan, untuk menjamin kelangsungan
13
Joko Priyono dan Husin Syarbini, UKM Naik Kelas, Solo : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2014, h.24