E. Teknik Pengolahan Data
Pada dasarnya dan pada prinsipnya, semua teknik analisis data kualitatif adalah sama, yaitu melewati prosedur pengumpulan data, input data, analisis
data, penarikan kesimpulan dan verifikasi, dan diakhiri dengan penulisan hasil temuan dalam bentuk narasi.
12
Teknik analisis data yang lebih dipahami dan lebih sesuai adalah teknik analisis data model interaktif menurut Miles Huberman yang terdiri atas empat
tahapan yang harus dilakukan. Pertama adalah tahap pengumpulan data, tahapan kedua adalah tahap reduksi data, tahapan ketiga adalah tahap display data, dan
tahapan keempat adalah tahap penarikan kesimpulan danatau tahap verifikasi. Proses pengumpulan data dilakukan sebelum penelitian, pada saat
penelitian, dan bahkan di akhir penelitian. Inti dari reduksi data adalah proses penggabungan dan penyeragaman segala bentuk data yang diperoleh menjadi
satu bentuk tulisan yang akan dianalisis. display data adalah mengolah data setengah jadi yang sudah seragam dalam bentuk tulisan dan sudah memiliki alur
tema yang jelas ke dalam suatu matriks kategorisasi sesuai tema-tema yang sudah dikelompokkan dan dikategorikan, serta akan memecah tema-tema tersebut ke
dalam bentuk yang lebih konkrit dan sederhana yang disebut dengan subtema yang diakhiri dengan memberikan coding dari subtema tersebut sesuai dengan
verbatim wawancara yang sebelumnya telah dilakukan. Kesimpulan merupakan tahap akhir dalam rangkaian analisis data kualitatif menurut model interaktif
12
Ibid. H.163
yang dikemukakan oleh Miles Huberman, secara esensial berisi tentang uraian dari seluruh subkategorisasi tema yang tercantum pada tabel kategorisasi dan
pengodean yang telah terselesaikan disertai dengan quote verbatim wawancara.
13
F. Uji Keabsahan Data
Lexy J.Moleong dalam bukunya Metodelogi Kualitatif, dalam menentukan keabsahan data salah satunya adalah dengan melakukan triangulasi.
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data itu. Triangulasi yang dipilih adalah triangulasi dengan sumber. Triangulasi
dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam
penelitian kualitatif. Hal itu dapat dicapai dengan jalan : 1 membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara; 2 membandingkan apa yang
dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi; 3 membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian
dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu, 4 membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti
rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada,
13
Ibid. H.164-179
orang pemerintahan ; 5 membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
14
G. Teknik Penulisan
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengacu pada “Pedoman Penulisan
Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012”. Buku ini merupakan rujukan ilmiah bagi para
peneliti mahasiswa UIN Jakarta, khususnya mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum yang sedang menyusun tugas akhir untuk memperoleh gelar sarjana.
14
Lexy J.Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001, h.330-331
66
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Profil UMKM Tegalwaru
1. Kondisi Umum Desa Tegalwaru
a. Letak Geografis
Desa Tegalwaru merupakan salah satu Desa di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, dengan luas wilayah 338.843 Ha, di atas permukaan laut 200 m, dan tinggi
curah hujan 21°-23° C s.d. 21-23 M³, yang terbagi dalam 2 dusun, 6 Rukun Warga RW dan 38 Rukun Tetangga RT. Adapun batas-batas wilayah Desa Tegalwaru
yaitu, sebelah Utara dan Timur berbatasan dengan Desa Bojong Jengkol, Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Cinangka, dan sebelah Barat berbatasan dengan Desa
CidadasBojong Rangkas. Sementara jarak Kantor Desa Tegalwaru ke Ibukota Kecamatan yaitu 2,5 km, jarak Kantor Desa ke Kabupaten Bogor 25 Km, jarak
Kantor Desa ke Provinsi Jawa Barat yaitu 132 Km dan jarak Kantor Desa ke Ibukota Negara ialah 73 Km.
Penggunaan lahan di Desa Tegalwaru sebagian besarnya dimanfaatkan untuk perumahan dan pertanian. Adapun luas wilayah Desa Tegalwaru menurut
pemanfaatannya yaitu ; luas perumahanpemukiman dan pekarangan sebanyak 123,743 Ha, penggunaan untuk sawah sebanyak 150 Ha, luas lahanHuma adalah 50
Ha, luas jalan 6 Ha, lahan untuk pemakaman sebanyak 4,5 Ha, lahan perkantoran 0,2 Ha, lapangan olahraga sebanyak 0,8 Ha, lahan untuk pendidikan sebanyak 0,2 Ha,
dan lahan untuk bangunann peribadatan sebanyak 3,4 Ha. Sementara tanah kas Desa