Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah

2. Lembaga Terkait Hasil penelitian ini bisa menjadi bahan masukan dan pertimbangan bagi pengelola Kampung Wisata Bisnis Tegalwaru KWBT dalam usaha mengembangkan UMKM di wilayahnya. 3. Pelaku UMKM Sebagai bahan evaluasi pengetahuan dan tindakan yang telah dilaksanakan oleh UMKM sehingga kedepannya bisa lebih memperhatikan aspek-aspek yang semestinya dilaksanakan untuk perkembangan usahanya. 4. Pemerintah Bagi pemerintah setempat, sebagai bahan evaluasi kinerja pemerintah dan tambahan referensi membuat kebijakan selanjutnya untuk pengembangan UMKM di Tegalwaru. 5. Bagi Penulis Dengan melakukan penelitian ini, penulis mendapatkan wawasan dan pengalaman baru mengenai konsep dan praktik tata kelola yang baik lewat pendekatan GCG, khususnya penerapan pada Yayasan Kuntum Indonesia dan dampaknya keberadaannya bagi UMKM yang berada di KWBT.

D. Kerangka Teori dan Konsep

Evaluasi merupakan alat dari berbagai macam pengetahuan untuk menganalisis dan menilai fenomena ilmu pengetahuan dan aplikasi ilmu pengetahuan dalam penerapan ilmu pengetahuan dalam praktik profesi. Teori evaluasi mengemukakan bagaimana memahami objek evaluasi, bagaimana memberikan nilai terhadap program yang dievaluasi dan kinerjanya, bagaimana mengembangkan ilmu pengetahuan dari hasil evaluasi. Teori program menjelaskan bagaimana dan mengapa suatu program seharusnya bekerja. Teori program menjelaskan suatu logika dan deskripsi yang rasionabel apa yang dilakukan dan aktivitas program yang dilakukan harus menuju hasil yang dituju dan benefit dari program. 10 Menurut Syafi’i Antonio menjelaskan bahwa pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit unit. 11 Sedangkan menurut UU No.10 Tahun 1998 tentang perbankan menyatakan bahwa pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. 12 Berdasarkan UU No.20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Masing-masing golongan usaha tersebut memiliki definisi dan kriteria tersendiri yaitu : 10 Wirawan, Evaluasi Teori, Model, Standard, Aplikasi, dan Profesi, Jakarta : Rajawali Press, 2012, h. 30-31 11 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta : Gema Insani Press, h.160 12 UU No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan, ayat 1 pasal 12 Tabel 1.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dan Kriterianya S s Sumber : Kementrian Koperasi dan UKM Uraian Definisi Kriteria Aset Omset Usaha Mikro Usaha produktif milik orang perorangan danatau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-undang ini. Maksimal 50 juta rupiah Maksimal 300 juta rupiah Usaha Kecil Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang ini. Diatas 50 juta rupiah hingga 500 juta rupiah Diatas 300 juta rupiah hingga 2,5 milyar rupiah Usaha Menengah Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini Diatas 500 juta rupiah hingga 10 milyar rupiah Diatas 2,5 milyar rupiah hingga 50 milyar rupiah