Kerangka Teori dan Konsep

Menurut BPS, UKM berdasarkan kuantitas tenaga kerja, yaitu usaha mikro merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 1 s.d 4 orang, usaha kecil merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 s.d 19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan entitias usaha yang memiliki tenaga kerja 20 s.d. 99 orang. Ciri perusahaan kecil dan menengah di Indonesia : 13 1. Manajemen berdiri sendiri, dengan kata lain tidak ada pemisahan yang tegas antara pemilik dengan pengelola perusahaan. Pemilik adalah sekaligus pengelola. 2. Modal disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik modal. 3. Daerah operasinya umumnya lokal, walaupun terdapat juga usaha kecil dan menengah yang memiliki orientasi luar negeri, berupa ekspor ke negara- negara mitra perdagangan. 4. Ukuran perusahaan, baik dari segi total aset, jumlah karyawan, maupun sarana prasananya kecil. Komite Cadbury mendefinisikan corporate governance sebagai berikut : Corporate governance adalah sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan dengan tujuan, agar mencapai keseimbangan antara kekuatan kewenangan yang diperlukan oleh perusahaan, untuk menjamin kelangsungan 13 Joko Priyono dan Husin Syarbini, UKM Naik Kelas, Solo : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2014, h.24 eksistensinya dan pertanggungjawaban kepada stakeholders. Hal ini berkaitan dengan peraturan kewenangan pemilik, direktur, manajer, pemegang saham dan sebagainya. 14 Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahuun 2000. Merumuskan arti Good Governance adalah kepemerintahan yang mengembangkan dan menerapkan prinsip-prinsip profesionalitas, akuntabilitas, transparansi, pelayanan prima, demokrasi, efisiensi, efektivitas, supremasi hukum, dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat. 15 Pengertian Corporate Governance menurut Price Waterhouse Coopers sebagai berikut : Corporate governance terkait dengan pengambilan keputusan yang efektif. Dibangun melalui kultur organisasi, nilai-nilai, sistem, berbagai proses, kebijakan-kebijakan, dan struktur organisasi, yang bertujuan untuk mencapai bisnis yang menguntungkan, efisien, dan efektif dalam mengelola risiko dan bertanggung jawab dengan memerhatikan kepentingan stakeholders. 16 Setiap perusahaan harus memastikan bahwa asas GCG diterapkan pada setiap aspek bisnis dan di semua jajaran perusahaan. Asas GCG yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kewajaran dan 14 Indra Surya, dkk. Penerapan Good Corporate Governance Mengesampingkan Hak-hak Istimewa demi Kelangsungan Usaha. Jakarta : Prenada Media Grup, 2006, h.24-25 15 Sedarmayanti, Good Governance dan Good Corporate Governance, Bandung : Mandar Maju, 2007, h,37 16 Indra Surya, dkk. Penerapan Good Corporate Governance Mengesampingkan Hak-hak Istimewa demi Kelangsungan Usaha. Jakarta : Prenada Media Grup, 2006, h.27 kesetaraan diperlukan untuk mencapai kesinambungan usaha sustainability perusahaan dengan memperhatikan pemangku kepentingan stakeholders. 17 Berikut adalah kerangka konsep dalam penelitian ini : Gambar 1.1 Kerangka Konsep Penelitian

E. Sistematika Penulisan

Penyusunan skripsi ini dibagi menjadi lima bab besar dimana setiap babnya mengandung subab-subab yang menjelaskan lebih rinci mengenai pembahasan dari tiap bab tersebut. Adapun rincian bab tersebut adalah sebagai berikut : 17 Pedoman Umum GCG Indonesia Tahun 2006 oleh KNKG GCG Yayasan Kuntum Indonesia :  Transparansi  Akuntabilitas  Responsibilitas  Independensi  Fairnes Pengetahuan Pelaku UMKM Perkembangan UMKM di KWBT DAMPAK BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang pendahuluan yang mencerminkan isi skripsi secara global yang berisi landasan awal yang melatarbelakangi permasalahan dalam skripsi ini, identifikasi, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian, kerangka teori dan konsep, serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN TEORITIS Bab ini memaparkan konsep atau teori yang terkait dengan Evaluasi, Pembiayaan Syariah, Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM, dan Good Coorporate Governance serta review study terdahulu.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi pendekatan penelitian, jenis dan sumber penelitian, wilayah penelitian, metode pengumpulan data, teknis pengolahan analisis data, dan uji keabsahan data. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai hasil dan pembahasan objek yang diteliti. Penulis akan menyajikan profil UMKM di Wilayah Tegalwaru, profil Yayasan Kuntum Indonesia, analisa penerapan GCG di Yayasan Kuntum Indonesia, dan dampak eksistensi Yayasan pada peningkatan pembiayaan di UMKM. BAB V PENUTUP Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan. Bab ini juga diisi dengan saran bagi objek penelitian maupun bagi peneliti selanjutnya. 20

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Evaluasi Program

1. Pengertian Evaluasi Program Propham, Provus, dan Rivlin menjelaskan bahwa evaluasi adalah kegiatan membandingkan data tentang penampilan orang-orang dengan standar yang telah diterima umum. Malcolm dan Provus, sebagai pencetus gagasan discerepancy Evaluation, menjelaskan bahwa evaluasi adalah kegiatan untuk mengetahui perbedaan antara apa yang ada dengan suatu standar yang telah ditetapkan serta bagaimana menyatakan perbedaan antara keduanya. 1 Kemudian Viji Srinipasan, mengevaluasi berarti menguji dan menentukan suatu nilai, kualitas, kadar kepentingan, jumlah, derajat, atau keadaan. Dengan demikian, evaluasi ini dimaksudkan untuk menyusun nilai-nilai indikator dalam mencapai suatu sasaran. 2 Program dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti rancangan mengenai asas-asas serta dengan usaha-usaha dalam ketatanegaraan, perekonomian dan sebagainya yang akan dijalankan. 3 Teori program 1 Djuju Sudjana, Evaluasi Pendidikan Luar Sekola, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2006, h.19 2 Anita Zahara, Evaluasi Program Yayasan Lima Belas Juli Yaliju Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kelurahan Sawangan Lama- Depok, Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Jakarta, 2007, h.14 3 Hoetomo, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, h.151