61 pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Imam Ghozali, 2013: 52. Dalam penelitian ini digunakan uji validitas kuesioner dengan
menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson, yaitu mengkorelasikan skor item dengan skor total. Perhitungan koefisien
korelasi antara item dengan skor total diolah dengan program SPSS Versi 22., yang hasilnya dapat dilihat dari nilai Pearson Correlation
pada skor total setiap item dalam variabel. Selanjutnya untuk mengetahui apakah suatu item valid atau
gugur maka dilakukan perbandingkan antara koefisien r
hitung
dengan koefisien r
tabel
untuk degree of freedom df = n – 2, dimana n adalah
jumlah sampel. Sehingga seperti yang disebutkan oleh siregar 2013:77, suatu item dinyatakan valid jika kriteria pengujiannya
adalah: 1 Koefisien korelasi product moment r
hitung
r
tabel
r
tabel
dilihat dari α ; n – 2, dimana α = 5 adalah jumlah sampel.
2 Nilai sig α dimana nilai α = 5
62
b. Uji Reliabilitas
Siregar 2013:87 menyatakan reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila
dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula.
Dalam penelitian ini pengujian reliabilits dilakukan dengan cara mencoba alat ukur cukup hanya sekali saja, kemudian data yang
diperoleh di analisis dengan teknis tertentu, yaitu Alpha Cronbach. Siregar 2013:90 mengatakan teknik Alpha Cronbach dapat
digunakan untuk menentukan apakah suatu instrumen penelitian reliabel atau tidak bila jawaban yang diberikan responden berbentuk
skala atau jawaban responden yang menginterprestasikan penelitian sikap. Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel bila
koefisien reliabiltas 0,6. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai Alpha Cronbach yang dilakukan secara
sekaligus untuk semua item pertanyaan.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal
atau tidak. Uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah
63 residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dnegan analisis grafik
dan uji statistik Ghozali, 2013:160. Dalam penelitian ini digunakan analisis grafik dan untuk lebih meyakinkan bahwa data terdistribusi
normal digunakan juga uji statistik dengan non parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S.
Apabila menggunakan grafik, normalitas umumnya dideteksi dengan melihat tabel histogram. Namun demikian, dengan hanya
melihat tabel histogram bisa menyesatkan, khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat
Normal Probabiliti Plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Dasar pengambilan dengan menggunakan
Normal Probability Plot adalah sebagai berikut: 1 Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau garfik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas. 2 Jika data menyebar jauh dari garis diagonal danatau tidak
mengikuti arah garis diagonal atau garis histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan uji statistik yaitu
dengan non parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S dalam melakukan
64 uji normalitas karena penyusun ingin mengetahui besarnya angka
dalam uji tersebut, dengan ketentuan jika nilai A sim sig 2-tailed 0,05 maka data terdisitribusi normal, sedangkan jika nilai A simp sig
2-tailed 0,05 maka data tidak terdistribusi normal.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas Ghazali, 2013: 139. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas didalam model regresi dilakukan dengan melihat
grafik Scatterplot. Metode tersebut dilakukan dengan cara melihat grafik Scatterplot antara ZPRED atau variabel dependen dengan
SRESID atau residualnya. Dasar analisis untuk melihat hasil uji heteroskedastisitas yaitu sebagai berikut:
1 Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur
bergelombang, melebar
kemudian menyempit,
maka mengindikasikan
telah terjadi
heteroskedastisitas.