Alur Penelitian METODE PENELITIAN

36 menguap pada titik didihnya yaitu 64,7°C 48 sehingga saat filtrat dievaporasi, metanol akan menguap dan terpisah dengan zat aktif daun sirsak yang ditarik saat perendaman. Ekstrak kental metanol daun Annona muricata L diperoleh dari filtrat maserasi yang dipekatkan menggunakan rotary evaporator, lalu diuapkan di dalam oven dengan suhu 40°C selama 7 hari. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan pelarut yang masih tersisa. Ekstrak kental metanol daun Annona muricata L didapatkan sebanyak 57 gram setelah melalui 10 kali proses maserasi. Dari ekstrak kental tersebut dibuat larutan konsentrasi ekstrak untuk uji BSLT. Lautan pertama yang dibuat adalah larutan induk dengan konsentrasi 2000 ppm sebanyak 100 mL. Ekstrak kental yang dibutuhkan dalam sekali pembuatan larutan induk adalah 0,2 gram atau 200 mg. Untuk mempermudah melarutkan ekstrak dalam akuades, ditambahkan DMSO dimetilsulfoksida sebanyak 2 mL. Pemilihan DMSO untuk membantu kelarutan ekstrak dalam akuades karena DMSO sifatnya tidak terlalu toksik. 49 Kematian larva Artemia salina Leach mulai terlihat pada konsentrasi 2,5 untuk DMSO, 44 sedangkan pada penelitian ini digunakan DMSO dengan kadar 2 . Sehingga pada penelitian ini, kematian larva tidak dipengaruhi oleh konsentrasi DMSO.

4.2. Hasil Uji Toksisitas Akut dengan Metode BSLT

Uji toksisitas dengan menggunakan metode BSLT merupakan uji toksisitas akut dimana efek toksik dari suatu senyawa dapat ditentukan dalam waktu singkat, yaitu rentang waktu 24 jam setelah pemberian dosis. 9 Metode BSLT dipilih karena efek toksik dari suatu senyawa dapat ditentukan dalam waktu singkat, mudah dikerjakan, murah, cukup akurat, hanya membutuhkan sejumlah kecil material uji, 9,10 hasilnya memiliki korelasi dengan aktivitas antikanker, dan memiliki tingkat kepercayaan hingga 95 . 8 Hewan uji yang digunakan pada penelitian ini yaitu larva Artemia salina Leach yang berusia 48 jam karena memiliki saluran pencernaan yang terbentuk lengkap sehingga peka terhadap suatu zat yang dimasukkan. 33 Artemia salina Leach digunakan sebagai hewan uji dalam BSLT karena memiliki respon terhadap 37 senyawa kimia yang mirip dengan mamalia, misalnya DNA dependent RNA polymerase dan organisme ini memiliki sebuah ouabaine-sensitive Na + dan K + dependent ATPase. 36 Proses penetasan telur menjadi larva membutuhkan lampu agar larva bergerak ke tempat yang terang sebab larva bersifat fototaksis. Selain itu, proses penetasan juga membutuhkan aerator sebagai sumber oksigen. 50 Untuk mencari nilai LC 50 yang akurat, perlu dipilih beberapa dosis yang mematikan sekitar 50 , lebih dari 50 , dan kurang dari 50 . Oleh karena itu, uji orientasi trial dilakukan terlebih dahulu untuk menentukan konsentrasi larutan uji sebenarnya yang akan digunakan. Setelah uji orientasi dilakukan, diperoleh konsentrasi larutan uji yang digunakan yaitu 30 ppm, 20 ppm, 10 ppm, dan 5 ppm. Selain itu dibuat kontrol negatif berupa air laut dan larva udang tanpa adanya penambahan ekstrak untuk menguji pengaruh air laut maupun faktor lain yang berpengaruh terhadap kematian larva. Sehingga dapat dipastikan bahwa kematian larva hanya karena pengaruh ekstrak yang ditambahkan. Penelitian ini dilakukan dengan 3 kali pengulangan triplo untuk mendapatkan data yang lebih baik dan lebih akurat. Masing-masing konsentrasi dan kontrol negatif diisi 10 ekor larva, sehingga larva yang digunakan seluruhnya berjumlah 150 ekor untuk setiap kali perlakuan. Karena penambahan 1 mL air laut pada well plate, maka konsentrasi ekstrak yang diuji BSLT menjadi setengah kali dari konsentrasi awal, yaitu 15 ppm, 10 ppm, 5 ppm, dan 2,5 ppm. Berikut ini adalah hasil penelitian dari berbagai konsentrasi ekstrak metanol daun Annona muricata L terhadap larva Artemia salina Leach. Tabel 4.1. Pengaruh berbagai konsentrasi ekstrak metanol daun Annona muricata L terhadap larva Artemia salina Leach Konsentrasi ppm Perlakuan Total kematian Rata-rata kematian ± standar deviasi Persen kematian Well plate 1 Well plate 2 Well plate 3 2,5 4 2 2 8 2,667 ± 1,155 26,67 5 6 5 5 16 5,333 ± 0,577 53,33 10 9 9 7 26 8,667 ± 1,155 86,67 15 10 9 10 29 9,667 ± 0,577 96,67

Dokumen yang terkait

Uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang (aglaia elliptica blume) terhadap larva udang (artemia salina leach) dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

4 23 58

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Buah Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

1 11 70

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Garcinia benthami Pierre Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

2 29 75

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl.) Terhadap Larva Artemia salina Leach Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

3 23 78

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Laban Abang (Aglaia elliptica Blume) Terhadap Larva (Artemia salina Leach) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

0 26 58

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum canum Sims) Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

1 14 64

Uji Toksisitas Akut Ekstrak nheksan Daun Garcinia benthami Pierre Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 5 63

Uji toksisitas akut ekstrak metanol buah phaleria macrocarpa (scheff) boerl terhadap larva artemia salina leach dengan metode brine shrimp lethality test (BSLT)

1 12 70

UJI TOKSISITAS EKSTRAK DAUN Plantago lanceolata L. TERHADAP LARVA Artemia salina Leach. DENGAN METODE Brine Shrimp Lethality Test (BSLT).

0 0 14

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Buah Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 1 70