Hasil Uji Toksisitas Akut dengan Metode BSLT
39
Penentuan nilai LC
50
dengan metode manual menggunakan rumus sebagai berikut:
Nilai slope m=
–
= 3,0893
Nilai intersept b= = 3,080
Dari hasil di atas didapatkan persamaan garis lurus hubungan antara Y nilai probit dari persentase kematian dan X log konsentrasi yaitu Y = 3,0893X
+ 3,080, sehingga nilai LC
50
= 4,183 ppm. Berdasarkan perhitungan manual diperoleh nilai LC
50
sebesar 4,183 ppm. Perhitungan LC
50
juga bisa didapatkan menggunakan aplikasi Microsoft Office Excel dengan membuat persamaan garis lurus Y=mX+b.
Gambar 4.2. Grafik regresi linier ekstrak metanol daun sirsak Annona muricata L terhadap nilai probit
Dari grafik di atas, didapatkan persamaan Y= 3,097X + 3,073, sehingga nilai LC
50
sebesar 4,187 ppm. Nilai LC
50
ekstrak daun sirsak Annona muricata L yang didapatkan dari persamaan garis lurus menggunakan aplikasi Microsoft Office Excel yaitu 4,187.
Sedangkan dari perhitungan manual didapatkan nilai LC
50
sebesar 4,183. Nilai
y = 3.0979x + 3.0731 R² = 0.9891
1 2
3 4
5 6
7 8
0.5 1
1.5
Log konsentrasi Nila
i pro bit
−−−− Linier Nilai probit ♦ Nilai probit
40
LC
50
dari kedua metode tersebut tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun Annona muricata L
bersifat toksik dan berpotensi sebagai antikanker, karena LC
50
kurang dari 1000 ppm.
29
Nilai LC
50
yang dipakai dalam penelitian ini adalah yang didapatkan dari perhitungan menggunakan aplikasi Microsoft Office Excel untuk menghindari
human error. Uji toksisitas akut daun Annona muricata L pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh R. Juliani dan Monica Wijaya didapatkan nilai
LC
50
masing-masing sebesar 0,85 dan 3,062 ppm.
6,7
Hasil dari kedua penelitian ini memiliki perbedaan dengan hasil yang didapatkan pada penelitian ini. Hal ini bisa
disebabkan oleh perbedaan metode ekstraksi yang dilakukan. Pada penelitian R. Juliani, selain menggunakan maserasi sebagai metode ekstraksi, juga dilakukan
ultrasonikasi. Gelombang ultrasonik yang digunakan pada metode tersebut dapat menggetarkan sampel sehingga senyawa kimia yang ada pada daun sirsak akan
keluar dan larut dalam pelarut yang digunakan, ini bertujuan untuk memperbesar kelarutan senyawa kimia ke dalam pelarut.
7
Sehingga ekstrak yang didapatkan mengandung lebih banyak senyawa aktif.
Sedangkan di penelitian Monica Wijaya, digunakan maserasi dan fraksinasi untuk mendapatkan ekstrak kental metanol daun Annona muricata L.
Hal ini bertujuan untuk mendapatkan zat aktif berupa annonaceous acetogenin yang sedikit polar.
4
Kedua penelitian sebelumnya tersebut menghasilkan nilai LC
50
yang lebih toksik karena menggunakan metode ekstraksi yang lebih banyak menarik zat aktif pada daun Annona muricata L.
Faktor yang mempengaruhi perbedaan LC
50
antara penelitian sebelumnya dan penelitian ini dapat dilihat dari faktor biologi dan faktor kimia. Kuantitas dan
kualitas senyawa aktif yang berbeda dikategorikan dalam faktor kimia. Sedangkan faktor biologi yang berperan antara lain perbedaan lokasi asal daun sirsak yang
mempengaruhi lingkungan tumbuh kualitas tanah, atmosfer, interaksi dengan energi cuaca, temperatur, dan cahaya dan materi kadar air, senyawa organik,
dan anorganik, serta perbedaan usia daun sirsak yang digunakan dalam penelitian.
24
Penelitian sebelumnya menggunakan daun Annona muricata L yang
41
masing-masing berasal dari Pekanbaru dan Depok, sedangkan penelitian ini menggunakan daun yang berasal dari desa Tinggarjaya, kecamatan Jatilawang,
Banyumas, Jawa Tengah. Karena lokasi asal berbeda, maka kualitas tanah, cuaca, temperatur, kadar air, dan usia tanaman juga bisa berbeda.
24
Dari perhitungan nialai LC
50
diketahui bahwa ekstrak metanol daun Annona muricata L berpotensi sebagai antikanker. Potensi antikanker ini karena
daun sirsak memiliki berbagai kandungan senyawa-senyawa metabolit sekunder yang bersifat toksik, misalnya annoneous acetogenins. Mekanisme sitotoksik
acetogenins melalui: 1 Menghambat oksidase dari NADH di membran plasma pada sel kanker sehingga ATP yang dihasilkan akan menurun; 2 Menghambat
komplek I NADH : ubiquimone oxidoreduktase dalam system transport electron di mitokondria dan menghambat fosforilasi oksidasi sehingga pertumbuhan sel
kanker terhambat; 3 Menghambat sel kanker yang multidrug resistant dengan meningkatkan ekspresi dari plasma membrane pump, P-glycoprotein yang
berkontribusi terhadap multidrug resistant; 4 Sel kanker pada siklus sel fase S lebih rentan terhadap acetogenin annonacin.; 5 Acetogenin annonacin memicu
apoptosis sel dengan cara meningkatkan ekspresi Bax dan Bad, tetapi tidak Bcl-2 atau Bcl-xL.
22
Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu tidak dilakukan perbandingan toksisitas antara ekstrak metanol daun Annona muricata L dan obat antikanker,
contohnya methotrexate atau doxorubicin sebagai kontrol positif.