Uji Toksisitas Landasan Teori 1. Obat Tradisional

18 Sub kelas : Branchiopoda Ordo : Anostraca Famili : Artemiidae Genus : Artemia Species : Artemia salina Linnaeus, 1758 32 Gambar 2.5. Artemia salina Sumber: Dumitrascu M, 2011

2.1.7.2. Ekologi Spesies

Artemia salina hanya hidup di danau dan kolam dengan salinitas tinggi antara 60-300 ppt. Spesies ini endemik di Mediterranean, tapi dapat ditemukan di seluruh benua. Dapat mentolerir garam dalam jumlah besar 300 gL air dan dapat hidup dalam larutan yang berbeda dari air laut, seperti kalium permanganat dan perak nitrat, sedangkan yodium berbahaya bagi spesies ini. Hewan ini mampu mengurangi tekanan osmotik hemolimf dengan ekskresi NaCl melawan gradien konsentrasi. Keadaan ini bertujuan untuk menjaga hemolimf hipotonik ekstrim dalam konsentrasi garam yang ekstrim. Pertahanan lain dilakukan Artemia salina dalam air dengan defisiensi oksigen yang tinggi. Konsentrasi minimum oksigen untuk Artemia salina dewasa sangat rendah 0,5 mgL dan untuk nauplia kurang dari 0,3 mgL. 32

2.1.7.3. Deskripsi

19 Tubuhnya dibagi menjadi 3 segmen: kepala, thorax, dan abdomen. Hewan jantan dewasa mempunyai panjang 8-10 mm, sedangkan pada betina 10-12 mm. Artemia salina dewasa mempunyai 3 mata dan 11 pasang kaki. Dalam kondisi alami, pangan Artemia salina berupa algae, protozoa, dan detritus. Partikel yang kurang dari 40-60 mm akan dilepaskan oleh filter aktif non-selektif yang dimiliki oleh Artemia salina. 32 Artemia salina jantan memiliki 2 organ reproduksi. Uterus dari Artemia salina betina berisi hingga 200 telur, baik pada spesies ovipar maupun ovovivipar. Mereka memproduksi telur, yang mengapung dalam air dan dapat berkembang menjadi nauplia larva atau kista jika lingkungan tidak menguntungkan kekeringan air. Kista adalah bentuk dorman dari hewan ini, yang akan bertahan lama dalam keadaan kering. Kista akan menetas menjadi nauplia jika kondisi lingkungan memungkinkan. 32

2.1.7.4. Siklus Hidup

Cara reproduksi Artemia salina dikontrol oleh faktor lingkungan yaitu konsentrasi oksigen di air dan fluktuasinya, tipe pangan, kadar garam, dan lainnya tabel 2.2.. Kadar garamsalinitas pada ovovivipar kurang dari 150 ppt, sedangkan pada ovipar antara 150-200 ppt. 32 Tabel 2.2. Modalitas reproduksi Artemia salina Reproduksi Ovipar Ovovivipar Kandungan O 2 rendah seperti dalam kadar garamsalinitas tinggi Kandungan O 2 tinggi seperti dalam kadar garamsalinitas rendah Fluktuasi O 2 kuat Fluktuasi O 2 rendah Pangan kaya Fe seperti alga hijau Pangan rendah Fe seperti debris organik Sumber: Dumitrascu M, 2011 Pada reproduksi ovipar, setelah kopulasi, telur yang sudah difertilisasi berkembang menjadi tahap gastrula dan dikelilingi oleh kulit cokelat yang kuat, berisi kitin, lipoprotein, dan lain-lain. Kista yang terbentuk kemudian dilepaskan ke dalam air. Kista menjadi larva bebas ketika proses pengeringan awal terjadi. 32

Dokumen yang terkait

Uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang (aglaia elliptica blume) terhadap larva udang (artemia salina leach) dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

4 23 58

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Buah Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

1 11 70

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Garcinia benthami Pierre Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

2 29 75

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl.) Terhadap Larva Artemia salina Leach Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

3 23 78

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Laban Abang (Aglaia elliptica Blume) Terhadap Larva (Artemia salina Leach) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

0 26 58

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum canum Sims) Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

1 14 64

Uji Toksisitas Akut Ekstrak nheksan Daun Garcinia benthami Pierre Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 5 63

Uji toksisitas akut ekstrak metanol buah phaleria macrocarpa (scheff) boerl terhadap larva artemia salina leach dengan metode brine shrimp lethality test (BSLT)

1 12 70

UJI TOKSISITAS EKSTRAK DAUN Plantago lanceolata L. TERHADAP LARVA Artemia salina Leach. DENGAN METODE Brine Shrimp Lethality Test (BSLT).

0 0 14

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Buah Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 1 70