11
lahan  yang  miring  karena  mencegah  erosi.
15
Akar  pohon  sirsak  berwarna  coklat muda, bulat dengan perakaran tunggang.
16
2.1.3. Annonaceous acetogenin
Annonaceous  acetogenin  hanya  ditemukan  pada  famili  Annonaceae. Khasiat  Annonaceous  acetogenins  antara  lain  sebagai  antitumor,  antiparasit,
antihelmintik, antiprotozoa, antimikroba, dan pestisidal.
19
Annonaceous  acetogenin  merupakan  suatu  kelompok  fitokimia  yang mengandung  poliketida.  Kebanyakan  acetogenin  adalah  derivat  rantai  panjang
asam  lemak  C32  atau  C34  dan  asam  carboxylic  terminal  yang  dikombinasi dengan 2 unit propanolol pada posisi C2 untuk membentuk
methylsubstituted α, - unsaturated- -lactone.
20
Struktur annonaceous acetogenin adalah sebagai berikut.
Gambar 2.4. Klasifikasi annonaceous acetogenin
Sumber: Alali et al, 1999
Annonaceous acetogenin
terdiri dari
annocatalin, annohexocin,
annomonicin,  annomontacin,  annomuricatin  A    B,  annomuricin  A  thru  E, annomutacin,  annonacin,  multiple  iso,  cis,  one,  etc.,  annonacinone,
annopentocin  A  thru  C,  cis-annonacin,  cis-corossolone,  cohibin  A  thru  D,
12
corepoxylone, coronin,corossolin, corossolone, donhexocin, epomuricenin A  B, gigantetrocin,  gigantetrocin  A    B,  gigantetrocinone,  gigantetronenin,
goniothalamicin,  isoannonacin,  javoricin,  montanacin,  montecristin,  muracin  A thru G, muricapentocin, muricatalicin, muricatalin, muri-catenol, muricatetrocin
A    B  muricatin  D,  muricatocin  A  thru  C  muricin  H,  muricin  I,  muricoreacin, murihexocin  3,  murihexocin  A  thru  C,  murihexol,  murisolin,  robustocin,
rolliniastatin 1  2, saba-delin, solamin, uvariamicin I  IV, xylomaticin.
19,21
Mayoritas  annonaceous  acetogenin  yang  ditemukan  memiliki  sifat sitotoksik  terhadap  sel  kanker  dan  menunjukkan  aktivitas  imunosupresif.
Mekanisme  sitotoksik  acetogenin  melalui:  1  Menghambat  oksidase  dari  NADH di membran plasma pada sel kanker sehingga ATP yang dihasilkan akan menurun;
2  Menghambat  komplek  I  NADH  :  ubiquimone  oxidoreduktase  dalam  system transport  electron  di  mitokondria  dan  menghambat  fosforilasi  oksidasi  sehingga
pertumbuhan  sel  kanker  terhambat;  3  Menghambat  sel  kanker  yang  multidrug resistant.  Meningkatkan  ekspresi  dari  plasma  membrane  pump,  P-glycoprotein
yang  berkontribusi  terhadap  multidrug  resistant.  Pompa  meningkatkan  eliminasi dari  kandungan  antikanker  sebelum  kandungan  tersebut  dapat  berpengaruh
terhadap sel kanker. Dua tempat ATP berikatan pada intraselular ditemukan pada P-glycoprotein,  dan  aktivitas  pompa  membutuhkan  ATP.  Acetogenin,  melalui
penurunan  ATP,  dapat  menurunkan  aktivitas  atau  mematikan  pompa  P- glycoprotein; 4 Sel kanker pada siklus sel fase S lebih rentan terhadap acetogenin
annonacin.  Annonacin  mampu  mengistirahatkan  siklus  sel  pada  fase  G1  dan menghambat  progresi  fase  S.  Annonacin  juga  meningkatkan  ekspresi  p53  dan
p21;  5  Acetogenin  annonacin  memicu  apoptosis  sel  dengan  cara  meningkatkan ekspresi Bax dan Bad, tetapi tidak Bcl-2 atau Bcl-xL.
22
Pada  studi  in  vitro  telah  diketahui  bahwa  acetogenin  yang  diisolasi  dari daun sirsak berguna melawan berbagai sel, yaitu human hepatoma hep G, prostate
adenocarcinoma  PC-3,  pancreatic  carcinoma  PACA-2,  murine  leukemia  L1210 dan P388 leukemia, human breast adenocarcinoma MDA-MB231 dan carcinoma
MCF-7,  human  lung  carcinoma  A-549,  dan  human  colon  cancer  HT-29. Berdasarkan  Nasional  Cancer  Institute  dan  Nasional  Institute  of  Health  NIH,
annonaceous  acetogenins  dapat  secara  selektif  menghambat  pertumbuhan  sel
13
kanker  dan  juga  menghambat  pertumbuhan  sel  tumor  yang  resisten  terhadap kemoterapi contohnya adriamycin.
23
2.1.4. Ekstraksi
Ekstraksi  adalah  kegiatan  penarikan  kandungan  kimia  yang  dapat  larut  sehingga terpisah  dari  bahan  yang  tidak  dapat  larut  dengan  pelarut  cair.
24
Sediaan  yang diperoleh melalui cara ekstraksi disebut ekstrak.
5
Ada beberapa metode ekstraksi, yaitu:
a. Ekstraksi dengan menggunakan pelarut, dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu
cara dingin dan cara panas.   Cara dingin
  Maserasi Maserasi dilakukan dengan menggunakan pelarut dengan beberapa kali
pengocokan  atau  pengadukan  pada  temperatur  ruangan  kamar. Remaserasi berarti dilakukan pengulangan penambahan pelarut setelah
dilakukan penambahan
penyaringan maserat
pertama, dan
seterusnya.
24
  Perkolasi Perkolasi  adalah  ekstraksi  dengan  pelarut  yang  selalu  baru    sampai
terjadi  penyaringan  sempurna  yang  umumnya  dilakukan  pada temperatur
kamar. Tahapan
perkolasi terdiri
dari tahapan
pengembangan  bahan,  maserasi  antara,  perkolasi  sebenarnya penampungan  ekstrak,  terus-menerus  sampai  diperoleh  ekstrak
perkolat.
24
  Cara panas   Refluks
Teknik  ekstraksi  ini  menggunakan  pelarut  pada  temperatur  titik didihnya selama waktu tertentu dan dalam jumlah pelarut terbatas yang
relatif konstan dengan adanya pendingin balik.
24
  Digesti Digesti  merupakan  maserasi  dengan  pengadukan  kontinu  pada
temperatur  yang lebih  tinggi  dari temperatur kamar  yaitu pada 40-50º C.
24
14   Infus
Infus  menggunakan  pelarut  air  pada  temperatur  penangas  air  bejana infus tercelup dalam penangas air mendidih, temperatur terukur 90ºC
selama 15-20 menit.
5,24
  Dekok Dekok  hampir  sama  dengan  infus,  menggunakan  temperatur  sampai
titik  didih  air  90ºC  -  98ºC,  namun  waktu  ekstraksi  selama  30 menit.
5,24
  Soxhlet Sohxlet  adalah  ekstraksi  menggunakan  pelarut  yang  selalu  baru  dan
jumlah pelarut relatif konstan sehingga terjadi proses ekstraksi kontinu dengan  adanya  pendingin  balik.  Metode  ini  dilakukan  dengan  alat
khusus.
24
b. Destilasi uap
Destilasi  uap  adalah  ekstraksi  senyawa  kandungan  menguap  minyak atsiri  dari  bahan  segar  atau  simplisia  dengan  uap  air  berdasarkan  peristiwa
tekanan parsial senyawa kandungan menguap dengan fase uap air dari ketel secara kontinu  sampai  sempurna  dan  diakhiri  dengan  kondensasi  fase  uap  campuran
senyawa  kandungan  menguap  ikut  terdestilasi  menjadi  destilat  air  bersama senyawa kandungan yang memisah sempurna atau memisah sebagian.
24
c. Cara ekstrak lainnya
  Ekstraksi berkesinambungan Proses ekstraksi yang dilakukan berulangkali dengan pelarut yang berbeda
atau  resirkulasi  cairan  pelarut.  Tujuan  proses  ini  dilakukan  yaitu  untuk meningkatkan  efisiensi  jumlah  pelarut  dan  dirancang  untuk  sejumlah
besar bahan yang terbagi dalam beberapa bejana ekstraksi.
24
  Superkritikal karbondioksida Cara ekstraksi ini pada prinsipnya menggunakan karbondioksida. Dengan
variabel  tekanan  dan  temperatur  akan  diperoleh  spesifikasi  kondisi polaritas  tertentu  yang  sesuai  untuk  melarutkan  golongan  senyawa
kandungan  tertentu.  Mudahnya  penguapan  karbondioksida  menyebabkan