Taksonomi Artemia salina Leach
20
Pada reproduksi ovovivipar, telur yang difertilisasi berkembang menjadi gastrula, lalu gastrula berdiferensiasi menjadi tubuh betina yang disebut nauplia.
Telur menetaskan nauplia akan berwarna putih dan bersirip.
32
Kista 0,2-0,3 mm menjadi nauplia 0,45 mm dalam waktu 24-36 jam. Hidrasi lengkap kista membutuhkan waktu 1 jam. Nauplia kemudian menjadi
kista dewasa maksimal 13 mm dalam waktu 3 minggu tergantung ketersediaan pangan. Kista dapat bertahan hidup pada kondisi ekstrim hingga mencapai suhu
80°C. Kista terhidrasi mati pada suhu dibawah 0°C dan di atas 40°C. Kista terhidrasi berukuran 200-270
μm dan berat 3,5 μg. Kista juga memiliki kemampuan bertahan ketika berkontak dengan cairan agresif, kondisi kering yang
ekstrim, kekurangan oksigen dan pengaruh pestisida. Kista tidak akan menetas jika salinitas yang lebih tinggi dari 70 ppt. Pada salinitas kurang dari 5 ppt kista
akan menetas, tapi nauplia akan mati dengan cepat. Analisis karbon menunjukkan bahwa umur kista radiaktif dapat mencapai 10.000 tahun.
32
Nauplia tumbuh optimal pada 28°C dan 35 ppt. Sedangkan suhu letal yang menyebabkan kematian nauplia yaitu 0°C dan 37-38°C. Nauplia mempunyai 1
mata fotoreseptor yang akan berkembang menjadi 3 mata. Nauplia berenang melalui kolom air fototaksis menggunakan antena. Namun Artemia salina
dewasa tidak bersifat fototaksis. Rahang nauplia digunakan untuk menyaring air dan fitoplankton.
32
Gambar 2.6. Karakteristik anatomi nauplia Artemia salina
Sumber: Dumitrascu M, 2011
Larva nauplia akan mengalami 15 kali metamorfosis. Larva tingkat 1 dinamakan instar I, larva tingkat 2 dinamakan instar II, demikian seterusnya
21
sampai instar XV. Larva yang baru saja menetas atau instrar I berbentuk bulat lonjong dengan panjang sekitar 400
μm dan berat 15 μg. Instar II panjangnya sekitar 600
μm, sedangkan instar III sudah sepanjang 700 μm. Pada awalnya nauplia berwarna kemerah-merahan karena masih banyak mengandung cadangan
makanan. Selain itu, pada fase tersebut, mulut dan anusnya belum terbentuk sempurna sehingga larva pada fase instar I tidak makan. Setelah 24 jam menetas
larva akan berubah menjadi instar II dimana pada fase ini larva akan memulai mencari makanan untuk memenuhi cadangan makanan yang mulai berkurang.
Pada tingkat instar II, larva sudah memiliki mulut dan saluran pencernaan.
33,34
Artemia salina dewasa berenang menggunakan anggota badan. Artemia salina dewasa mempunyai 1 mata di bagian tengah, 2 mata lateral, otak sederhana
berbentuk seperti cincin yang mengelilingi mulutnya. Selain itu, Artemia salina dewasa memiliki satu mata di bagian tengah disertai dua mata di bagian lateral,
panjang jantan 8-10 mm dan panjang betina 10-12 mm serta memiliki warna yang bervariasi tergantung pada konsentrasi garam dalam air dari green tored merah
pada konsentrasi tinggi.
32
Gambar 2.7. Karakteristik anatomi Artemia salina dewasa
Sumber: Dumitrascu M, 2011