40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil Tahun Ajaran 20142015, pengambilan data dilaksanakan mulai 05 September 2014 sampai 25 Oktober
2014. Adapun tempat penelitiannya dilaksanakan di SMA Negeri 2 Kabupaten Tangerang.
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. “Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk
menggambarkan atau menjelaskan secara sistematis, faktual dan akurat menegenai fakta dan sifat populasi tertentu”.
47
Dalam penelitian ini, peneliti menggambarkan kondisi apa adanya dalam menjelaskan temuan yang diperoleh selama penelitian
berlangsung. Subjek dalam penelitian ini adalah miskonsepsi siswa pada konsep gerak dua dimensi yang mencakup gerak parabola dan gerak melingkar.
Miskonsepsi diungkap melalui tes diagnostik pilihan ganda dua tingkat.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan langkah-langkah yang ditempuh peneliti mulai dari perencanaan sampai dengan proses penelitian yang dilakukan pada
waktu tertentu. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif. Hasil penelitian yang didapatkan akan disajikan dalam kata-kata atau frase.
D. Variabel Penelitian
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tes diagnostik pilihan ganda dua tingkat, dan variabel terikatnya adalah miskonsepsi siswa pada konsep gerak
dua dimensi.
47
Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode dan Prosedur, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013, h. 59.
41
E. Prosedur Penelitian
Prosedur dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.
Tahap pendahuluan Pada tahap pendahuluan ada studi kepustakaan mengenai tes diagnostik,
miskonsepsi, tes diagnostik pilihan ganda dua tingkat, serta kinematika gerak dua dimensi yang mencakup gerak parabola dan gerak melingkar. Studi kepustakaan
tentang tes pilihan ganda dua tingkat dilakukan dari penelitian-penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya baik penelitian dalam negeri maupun luar
negeri sebagai dasar pembuatan instrumen tes diagnostik.
2. Tahap persiapan dan pelaksanaan
Tahap persiapan dalam penelitian ini adalah berupa pengembangan tes pilihan ganda dua tingkat yang dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu:
a. Tahapan tes pilihan ganda beralasan terbuka. Jumlah soal yang dikembangkan
sebanyak 20 butir soal. Tes ini memiliki format pilihan ganda yang harus dilengkapi dengan alasan dari opsi yang dipilih. Instrumen tes ini divalidasi
terlebih dahulu sebelum digunakan. Hasil dari tes pilihan ganda beralasan terbuka ini akan dikembangkan untuk pembuatan tes pilihan ganda dua
tingkat. b.
Tahapan tes pilihan ganda dua tingkat. Tahapan ini dikembangkan dari tahapan sebelumnya, yaitu tes pilihan ganda beralasan terbuka. Jumlah soal
yang dikembangkan sebanyak 20 butir soal. Tes pilihan ganda dua tingkat memiliki format pilihan ganda dengan jumlah opsi lima sebagai tahap pertama
dan pada tahap kedua terdapat lima opsi pernyataan sebagai alasan dari tahap pertama.
c. Tahapan wawancara yang dilakukan terhadap enam orang siswa yang dipilih
secara acak, yaitu dua orang dari kelompok tinggi, dua orang dari kelompok sedang, dan dua orang dari kelompok rendah. Wawancara dilakukan untuk
menentukan sumber dan penyebab siswa menjawab salah.
42
3. Tahap analisis
Tahap analisis yang dilakukan yaitu: analisis terhadap jawaban-jawaban yang tidak tepat dari tes pilihan ganda dua tingkat yang sudah dikerjakan oleh
siswa.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes diagnostik
pilihan ganda dua tingkat yang dikembangkan melalui tiga tahapan, yaitu:
1. Tahapan tes pilihan ganda beralasan terbuka. Jumlah butir soal yang
dikembangkan adalah 20 butir soal. Tes ini memiliki format pilihan ganda yang harus dilengkapi dengan alasan dari opsi yang dipilih. Instrumen tes ini
divalidasi sebelum digunakan. Hasil dari tes pilihan ganda beralasan terbuka ini akan dikembangkan untuk pembuatan tes pilihan ganda dua tingkat.
2. Tahapan tes pilihan ganda dua tingkat. Tahapan ini dikembangkan dari tes
pilihan ganda beralasan terbuka. Jumlah soal yang dikembangkan sebanyak 20 butir soal. Tes pilihan ganda dua tingkat memiliki format pilihan ganda
dengan jumlah opsi lima sebagai tahap pertama dan pada tahap kedua terdapat lima opsi pernyataan sebagai alasan dari tahap pertama.
3. Tahapan wawancara yang dilakukan untuk menentukan sumber dan penyebab
siswa menjawab salah. Wawancara dilakukan terhadap 6 orang siswa, yaitu dua orang dari peringkat tinggi, dua orang dari peringkat sedang dan dua
orang dari peringkat rendah.
Sebelum instrument digunakan terlebih dahulu dilakukan uji kelayakan yang mencakup validitas, realibitas, tingkat kesukaran, daya pembeda dan
distraktor. Nilai validitas butir soal diketahui dengan menghitung koefisien korelasi melalui rumus:
48
48
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, h. 75.
43
Keterangan: γ
pbi
= koefisien korelasi biserial M
p
= rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya
M
t
= rerata skor total S
t
= standar deviasi dari skor total P
= proporsi siswa yang menjawab benar
q = proporsi siswa yang menjawab salah
Sedangkan realibitas diperoleh melalui metode belah dua atau split-half method, yaitu dengan membagi tes menjadi dua kelompok yaitu kelompok butir
bernomor ganjil dan kelompok butir bernomor genap. Nilai realibilitasnya di ukur dengan menggunakan rumus K-R. 20 sebagai berikut:
49
Keterangan: r
11
= reliabilitas tes secara keseluruhan p
= proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q
= proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item
S = standar deviasi dari tes standar deviasi adalah akar
varians
49
Ibid., h. 100.