Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

5. Laporan Bendahara Desa Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri No 113 Tahun 2014 pasal 35, bendahara desa wajib mempertanggungjawabkan uang melalui laporan pertanggungjawaban. Laporan pertanggunjawaban ini disampaikan setiap bulan kepada kepala desa paling lambat tanggal 10 bulan berikutya. Sebelumnya, bendahara desa melakukan tutup buku setiap akhir bulan secara tertib, meliputi buku kas umum, buku bank, buku pajak dan buku rincian pendapatan. Penutupan buku ini dilakukan bersama dengan kepala desa.

2.2. Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai akuntabilitas pengelolaan keuangan desa dilakukan oleh Subroto 2009 yang berjudul “Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa Studi Kasus Pengelolaan Alokasi Dana Desa Di Desa-Desa Dalam Wilayah Kecamatan Tlogomulyo Kabupaten Temanggung Tahun 2008 ”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Alokasi Dana Desa, sudah menampakkan adanya pengelolaan yang akuntabel dan transparan, sedangkan dalam pertanggungjawaban dilihat secara hasil fisik sudah menunjukkan pelaksanaan yang akuntabel dan transparan, namun dari sisi administrasi masih diperlukan adanya pembinaan lebih lanjut, karena belum sepenuhnya sesuai dengan ketentuan. Kendala utamanya adalah belum efektifnya pembinaan aparat pemerintahan desa dan kompetensi sumber daya manusia, sehingga masih memerlukan pendampingan dari aparat pemerintah daerah secara berkelanjutan. Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan desa dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1. Ringkasan Penelitian Terdahulu No Penulis Judul Hasil 1 Ayu Komang Dewi Lestari, Anantawikr ama Tungga Atmadja, I Made Pradana Adiputra, 2014 Membedah Akuntabilitas Praktik Pengelolaan Keuangan Desa Pakraman Kubutambahan, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali Sebuah Studi Interpretif Pada Organisasi Publik Non Pemerintahan 1 Proses pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan di Desa Pakraman Kubutambahan tidak melibatkan seluruh Krama Desa Pakramannya melainkan hanya melalui perwakilan. 2 Akuntabilitas pengelolaan keuangan berlangsung secara konsisten setiap bulan dengan menggunakan sistem akuntansi sederhana sistem tiga kolom, yaitu debet, kredit dan saldo. 3 Dengan adanya modal sosial khususnya kepercayaan, Pengurus Desa Pakraman Kubutambahan menyadari bahwa akuntansi merupakan instrumen akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan keuangan di Desa Pakraman. 2 Ade Irma 2014 Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa ADD Di Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi Akuntabilitas pengelolaan Alokasi Dana Desa di wilayah Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi dilihat dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban baik secara teknis maupun administrasi sudah berjalan dengan baik, namun dalam hal pertanggung jawaban administrasi keuangan kompetensi sumber daya manusia pengelola masih merupakan kendala No Penulis Judul Hasil utama, sehingga masih memerlukan pendampingan dari aparat Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi. 3 Agus Subroto, 2009 Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa Studi Kasus Pengelolaan Alokasi Dana Desa Di Desa- Desa Dalam Wilayah Kecamatan Tlogomulyo Kabupaten Temanggung Tahun 2008 Perencanaan dan pelaksanaan program ADD Alokasi Dana Desa di Kecamatan Tlogomulyo telah menerapkan prinsip-prinsip partisipatif, responsif, transparan.Walaupun penerapan prinsip akuntabilitas pada tahap ini masih sebatas pertanggungjawaban fisik, sedangkan sisi administrasi masih belum sepenuhnya dilakukan dengan sempurna. Pertanggungjawaban ADD baik secara teknis maupun administrasi sudah baik, namun dalam hal pertanggungjawaban administrasi keuangan kompetensi sumber daya manusia pengelola merupakan kendala utama, sehingga masih memerlukan pendampingan dari aparat Pemerintah Daerah guna penyesuaian perubahan aturan setiap tahun. 4 Ketrin Surya, Yoseph Thomas, Bambang Genjik, 2013 Evaluasi Penerapan Kebijakan Kepala Desa Dalam Pengelolaan Administrasi Keuangan Desa Empunak Tapang Keladan Evaluasi Penerapan Kebijakan Kepala Desa dalam Pengelolaan Administrasi Keuangan Desa Empunak Tapang Keladan Kecamatan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang berikut: 1Perencanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa APBDesa belum sepenuhnya melaksanakan penerapan dari Azas Umum Pengelolaan Keuangan Desa. 2 Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa APBDes dalam pengawasan belum terlaksana No Penulis Judul Hasil secara baik masih terlihat beberapa kejanggalan dalam bidang pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah desa 3 Laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa APBDes dalam penyampaian laporan Penggunaan APBDes kepada pemerintah tingkat atasnya dilakukan melalui sistem pelaporan yang dilakukan secara periodik. 4 Pertanggungjawaban APBDesa baik secara teknis maupun administrasi keuangan belum sesuai dengan ketentuan azas umum pengelolaan keuangan Desa 5 Hendro Pujo Sasongko Adi, 2013 Implementasi Pengelolaan Dan Penatausahaan Keuangan Desa Berdasarkan Perda No 16 Tahun 2007 Tentang Keuangan Desa Di Desa Mulawarman Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara Implementasi Pengelolaan dan Penatausahaan Keuangan Desa berdasarkan Perda Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Keuangan Desa di Desa Mulawarman Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara terlaksana dengan baik dan beberapa hal inti dari isi Perda tersebut dipaparkan di bawah ini yang terdiri dari: Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa PTPK Desa, Penetapan Bendahara Desa dan Petugas Penatausahaan Keuangan Desa PPK Desa serta tugas pokok dan fungsinya juga tertuang dalam surat keputusan Kepala Desa, Penerimaan dan Pengeluaran Keuangan Desa Mulawarman meliputi penerimaan dari dana CD Community Defelopment, PAD Pendapatan Asli Desa, dan ADD Alokasi Dana Desa. No Penulis Judul Hasil 6 Paulus Israwan Setyoko 2010 Akuntabilitas Administrasi Keuangan Alokasi Dana Desa ADD Kegagalan mewujudkan akuntabilitas vertikal dan horizontal administrasi keuangan ADD menunjukkan pengelolaan keuangan negara pada tingkat desa belum berhasil. Sistem dan mekanisme pelaporan keuangan yang telah disusun dengan baik dan rinci oleh pemerintah kabupaten, ternyata tidak dapat dilaksanakan dengan baik oleh aparat pemerintah desa. Oleh karenanya, untuk meningkatkan keberhasilan program ADD, maupun program pembangunan perdesaan lainnya, peningkatan kemampuan administratif aparat pemerintah desa, tersedianya sistem sanksi yang tegas atas setiap pelanggaran, dan peningkatan kepedulian masyarakat dalam pengawasan keuangan sangat dibutuhkan. Peningkatan kemampuan administratif ini dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan teknis terkait dengan sistem dan mekanisme pelaksanaan program, serta pendampingan oleh pemerintah kabupaten. 7 Misbahul Anwar, Bambang Jatmiko, 2015 Kontribusi Dan Peran Pengelolaan Keuangan Desa Untuk Mewujudkan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa Yang Transparan Dan Kesimpulan atas dasar hasil perhitungan korelasi disimpulkan bahwa: Hubungan Equity X9 dengan Efficiency dan Efectiveness X10 nilai r sebesar 0.786 artinya hubungan dikatakan cukup kuat, peneliti dapat menjelaskan bahwa pemerintahan desa telah memperhatikan kesejahteraan desa serta dalam memperlakukan keseluruh masyarakat No Penulis Judul Hasil Akuntabel Survey Pada Perangkat Desa Di Kecamatan Ngaglik, Sleman, Yogyakarta dilakukan secara adil dan bijak, sedangkan hubungan antara Efficiency dan Effectiveness X10 dengan Equity X9 nilai r sebesar 0.786 cukup kuat artinya pemerintahan desa telah melakukan kegiatan pembangunan desa secara efisien dan efektif serta tetap memanfaatkan keuangan secara tepat

2.3. Kerangka Berpikir