Uji F Uji Parsial Uji t

2. Koefisen regresi variabel bimbingan teknis sebesar 0,157 menyatakan bahwa setiap peningkatan bimbingan teknis sebesar satu satuan maka akan menyebabkan peningkatan atau kenaikan akuntabilitas pengelolaan keuangan desa sebesar 0,157 satuan dengan asumsi variabel yang lainnya konstan. 3. Koefisen regresi variabel pemahaman tugas pokok dan fungsi tupoksi dalam organisasi sebesar 0,178 menyatakan bahwa setiap peningkatan pemahaman tugas pokok dan fungsi tupoksi dalam organisasi sebesar satu satuan maka akan menyebabkan peningkatan atau kenaikan akuntabilitas pengelolaan keuangan desa sebesar 0,178 satuan dengan asumsi variabel yang lainnya konstan. 4. Koefisen regresi variabel pemahaman mekanisme penatusahaan keuangan desa sebesar 0,520 menyatakan bahwa setiap peningkatan mekanisme penatausahaan pengelolaan keuangan desa sebesar satu satuan maka akan menyebabkan peningkatan atau kenaikan akuntabilitas pengelolaan keuangan desa sebesar 0,520 satuan dengan asumsi variabel yang lainnya konstan.

4.2.6. Pengujian Hipotesis Penelitian

4.2.6.1. Uji F

Pengujian hipotesis secara simultan dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh antara variabel independen bimbingan teknis, pemahaman tugas pokok dan fungsi tupoksi dalam organisasi dan pemahaman mekanisme penatausahaan keuangan desa terhadap variabel dependen akuntabilitas pengelolaan keuangan desa. Berikut hasil uji F disajikan dalam Tabel 4.17. Tabel 4.17 Hasil Uji F ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 311,524 3 103,841 75,947 ,000 b Residual 140,831 103 1,367 Total 452,355 106 a. Dependent Variable: TOTALAKT b. Predictors: Constant, TOTALPN, TOTALBT, TOTALPF Sumber : Data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa dari uji ANOVA atau F-test didapat nilai F hitung adalah sebesar 75,947 yang artinya lebih besar dari F tabel yaitu 2,69 serta nilai signifikansi 0,000 yang artinya lebih kecil dari α = 0,05. Karena F hitung F tabel dan sig 0,05 maka dapat diartikan bahwa variabel independen bimbingan teknis, pemahaman tugas pokok dan fungsi tupoksi dalam organisasi dan pemahaman mekanisme penatausahaan keuangan desa secara bersama sama berpengaruh terhadap variabel dependen akuntabilitas pengelolaan keuangan desa.

4.2.6.2. Uji Parsial Uji t

Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah secara individu parsial variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen secara signifikan atau tidak. Penelitian ini ditentukan oleh tingkat kepercayaan = 95 atau α = 0,05. Derajat kebebasan df = n-k-1 = 107-3-1 = 103, serta pengujian dua sisi maka diperoleh nilai t tabel = 1,983. Kriteria pengambilan keputusan adalah apabila nilai t hitung lebih tinggi dibandingkan dengan t tabel atau nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis diterima. Hasil uji t yang dilakukan dengan bantuan program SPSS ver.21 disajikan dalam Tabel 4.18. Tabel 4.18 Hasil Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2,579 1,511 1,707 ,091 TOTALBT ,157 ,088 ,117 1,793 ,076 TOTALPF ,178 ,056 ,253 3,171 ,002 TOTALPN ,520 ,071 ,566 7,367 ,000 a. Dependent Variable: TOTALAKT Sumber : Data primer yang diolah, 2016 Hasil pengujian signifikansi variabel bebas secara parsial dapat dilihat pada pembahasan sebagai berikut : 1. Hasil uji t untuk bimbingan teknis X1 diperoleh t hitung sebesar 1,793 yang artinya lebih kecil dari t tabel yaitu 1,983 serta nilai signifikansi 0,076 yang artinya lebih besar dari α = 0,05. Karena t hitung t tabel dan sig 0,05 maka H1 ditolak. Hal ini berarti bahwa bimbingan teknis X1 tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan desa Y. 2. Hasil uji t untuk pemahaman tugas pokok dan fungsi dalam organisasi X2 diperoleh t hitung sebesar 3,171 yang artinya lebih besar dari t tabel yaitu 1,983 serta nilai signifikansi 0,002 yang artinya lebih kecil dari α = 0,05. Karena t hitung t tabel dan sig 0,05 maka H2 diterima. Hal ini berarti bahwa pemahaman tugas pokok dan fungsi dalam organisasi X2 berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan desa Y. 3. Hasil uji t untuk pemahaman mekanisme penatausahaan keuangan desa X3 diperolah t hitung sebesar 7,367 yang artinya lebih besar dari t tabel yaitu 1,983 serta nilai signifikansi 0,000 yang artinya lebih kecil dari α = 0,05. Karena t hitung t tabel dan sig 0,05 maka H3 diterima. Hal ini berarti bahwa pemahaman mekanisme penatusahaan keuangan desa X3 berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan desa Y. Secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 4.19. Tabel 4.19 Rekapitulasi Hasil Uji Hipotesis Sumber: Data primer yang diolah, 2016

4.2.6.3. Uji Koefisien Determinasi