Bimbingan Teknis Landasan Teori

pembuatan dan pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang dicapai, sedangkan partisipatif adalah prinsip di mana bahwa setiap warga desa pada desa yang bersangkutan mempunyai hak untuk terlibat dalam setiap pengambilan keputusan pada setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintahan desa di mana mereka tinggal. Darise 2006 menyatakan bahwa akuntabel berarti suatu perwujudan kewajiban seseorang atau satuan kerja dalam pemerintah untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pengendalian sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Tertib dan disiplin anggaran adalah pengelolan keuangan desa harus mengacu pada aturan dan pedoman yang melandasinya, dalam hal ini yaitu mengacu pada APBDesa.

2.1.5. Bimbingan Teknis

Program bimbingan teknis atau pelatihan-pelatihan dilakukan guna mengembangkan serta meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan dari anggota organisasi agar kemamampuan yang telah dimiliki semakin membaik. Pendidikan formal ditekankan pada peningkatan pengetahuan untuk melakukan pekerjaan pada masa yang akan datang, yang dilakukan melalui pendekatan yang terintegrasi dengan kegiatan lain untuk mengubah perilaku kerja, sedangakan bimbingan teknis atau pelatihan ditekankan pada peningkatan kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang spesifik pada saat ini Windiastuti, 2013. Bimbingan teknis adalah suatu kegiatan yang diperuntukkan untuk memberikan bantuan yang pada umumnya berupa nasehat dan tuntutan untuk menyelesaikan persoalan atau masalah yang bersifat teknis. Tujuan bimbingan teknis adalah untuk menyelesaikan masalah atau kasus yang terjadi dan dihadapi oleh para pegawaipejabat sehingga penyelesainnya dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Asistensi ataupun bimbingan teknik pengelolaan keuangan desa secara berkesinambungan atas bendahara desa dapat menjadi salah satu alternatif dalam meningkatkan kemampuan para bendahara desa, tidak saja bimbingan teknik bagi bendahara desa, tetapi juga bagi para Kepala Desa, Sekretaris Desa sehingga diharapkan akan ada pemahaman yang sama atas pengelolaan keuangan desa yang tentunya dapat membantu kelancaran pelaksanaan pengelolaan keuangan desa. Pengelola keuangan desa yang terdiri dari Kepala Desa dan PTPKD Pelaksana Teknis Pengelolaan Keangan Desa juga memerlukan bimbingan teknis untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam melakukan pengelolaan keuangan desa. Bimbingan teknis yang diperlukan adalah bimbingan teknis yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan pertanggung jawaban. Berikut ini adalah kerangka bimbingan teknis untuk pengelolaan keuangan desa: Gambar 2.2. Kerangka Bimbingan Teknis Sumber: Eks. Faskeu PNPM-MPD Jawa Timur, 2015 Program pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia seperti adanya pelaksanaan bimbingan teknis memberikan dampak yang baik terhadap kinerja pegawai tersebut sebagai individu. Hal ini nantinya akan membawa peningkatan terhadap kinerja organisasi apabila pelatihan dan pengembangan pegawai dilakukan secara terencana dan berkesinambungan. Pengelolaan keuangan yang baik dengan melaksanakan program bimbingan teknis Bimtek bagi pemerintah desa akan membantu pemerintah desa untuk lebih memahami cara serta penyususunan laporan-laporan yang harus dibuat sebagai pertanggungjawaban dari penyelenggaraan pemerintahan. Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa BAB XIV pasal 112 ayat 1 menjelaskan tentang pembinaan dan pegawasan menyebutkan bahwa pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupatenkota membina dan mengawasi penyelenggaraan pemerintahan desa. Ruang lingkup bimbingan teknis pengelolaan keuangan desa terdiri dari bimbingan teknis umum, bimbingan teknis inti, dan bimbingan teknis penunjang. Bimbingan teknis umum terdiri dari 4 empat pokok materi bimbingan yaitu: 1. Bina Suasana a. Perkenalan, membangun motivasi, dan kerjasama b. Pengungkapan harapan c. Pembentukan kepengurusan kelas dan tata tertib latihan d. Tes penjajakan pre test e. Tujuan dan alur proses latihan 2. Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Desa a. Dasar hukumregulasi pengelolaan keuangan desa b. Pengertian keuangan dan pengelolaan keuangan desa c. Azas pengelolaan keuangan desa d. Cakupan kegiatan pengelolaan keuangan desa 3. Pengelola Keuangan Desa a. Unsur pengelola keuangan desa b. Kewenangan dan tanggung jawab pengelola 4. Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa APBDesa a. Komponen APBDesa b. Mengisi form APBDesa Bimbingan teknis inti terdiri dari 4 empat pokok materi bimbingan yaitu sebagai berikut: 1. Perencanaan a. Penyusunan APBDesa b. Evaluasi rancangan APBDesa c. Penetapan rancangan APBDesa 2. Pelaksanaan dan Simulasi a. Pokok-pokok pelaksanaan pengelolaan keuangan desa b. Rancangan Anggaran Biaya RAB, pengajuan surat Permintaan Pembayaran SPP, Buku Kas Pembantu Kegiatan, pengadaan Barang dan Jasa, perubahan APBDesa. c. Simulasi soal transaksi keuangan dan analisa transaksi Pajak Pertambahan Nilai PPn dan Pajak Penghasilan PPh. d. Kelengkapan bukti-bukti transaksi nota, kwitansi, bukti pembayaran, pengarsipan penggolongan bukti transasksi. 3. Penatausahaan a. Pengertian dan cakupan kegiatan penatausahaan b. Buku Kas Umum, Buku Kas Pembantu Pajak, dan Buku Bank 4. Pelaporan dan Pertanggungjawaban a. Pengertian, prinsip, tujuan, dan jenis pelaporan b. Ketentuan dan tata cara pelaporan c. Tugas dan kewajiban pengelola d. Laporan realisasi dan laporan pertanggungjawaban Bimbingan teknis penunjang terdiri dari 2 dua pokok materi bimbingan yaitu: 1. Pemeriksaan Keuangan a. Pengertian dan jenis audit b. Audit oleh auditor negara c. Audit partisipatif 2. Rencana Aksi a. Penilaian kesenjangan b. Aspek-aspek pokok penyusunan rencana aksi c. Menyusun rencana aksi

2.1.6. Pemahaman Tugas Pokok dan Fungsi tupoksi dalam Organisasi