Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

4.2.4. Uji Asumsi Klasik

4.2.4.1. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Multikolinearitas dapat dilihat dari perhitungan nilai tolerance serta Varian Inflation Factor VIF. Menurut Ghozali 2013, suatu model regresi dikatakan tidak memiliki kecenderungan adanya gejala multikolinearitas adalah apabila memiliki nilai VIF yang lebih kecil dari 10 dan Tolerance lebih besar dari 0,10. Hasil pengujian model regresi diperoleh nilai-nilai VIF untuk masing-masing variabel ini dapat dilihat dari Tabel 4.15. Tabel 4.15 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardiz ed Coefficien ts T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleran ce VIF 1 Constant 2,579 1,511 1,707 ,091 TOTALBT ,157 ,088 ,117 1,793 ,076 ,708 1,413 TOTALPF ,178 ,056 ,253 3,171 ,002 ,474 2,111 TOTALPN ,520 ,071 ,566 7,367 ,000 ,511 1,956 a. Dependent Variable: TOTALAKT Sumber : Data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan Tabel 4.15 menunjukkan bahwa tidak ada variabel bebas yang mempunyai nilai tolerance kurang dari 0,10. Hal ini berarti tidak ada korelasi antar variabel bebas. Hasil perhitungan nilai VIF juga menunjukkan hal yang sama, di mana tidak ada variabel yang memiliki nilai VIF lebih besar dari 10. Menurut hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas antar variabel bebas, sehingga model regresi layak untuk digunakan.

4.2.4.2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Menurut Ghozali 2013, model regresi yang baik adalah yang Homoskesdatisitas atau tidak terjadi Heteroskesdatisitas. Metode deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat ditentukan dengan melihat grafik Plot Scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residual SRESID, jika grafik plot menunjukkan suatu pola titik yang bergelombang atau melebar kemudian menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas, apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Adapun gambar Scatterplot uji heterokedastisitas dapat dilihat pada Gambar 4.2. Gambar 4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas Scatterplot Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Grafik Scatterplot di atas terlihat bahwa titik-titik secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi akuntabilitas pengelolaan keuangan desa berdasarkan masukan variabel bimbingan teknis, pemahaman tugas pokok dan fungsi tupoksi dalam organisasi dan pemahaman mekanisme penatausahaan keuangan desa.

4.2.5. Analisis Regresi Berganda