Pengaruh Bimbingan Teknis Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan

4.3. Pembahasan

4.3.1. Pengaruh Bimbingan Teknis Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan

Keuangan Desa Bimbingan teknis bimtek adalah suatu kegiatan yang diperuntukkan untuk memberikan bantuan yang pada umumnya berupa nasehat dan tuntutan untuk menyelesaikan persoalanmasalah yang bersifat teknis. Tujuan bimbingan teknis adalah untuk menyelesaikan masalahkasus yang terjadi dan dihadapi oleh para pegawaipejabat sehingga penyelesainnya dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bimbingan teknis dalam penelitian ini menguji mengenai seberapa memadainya bimbingan teknis yang diselenggarakan oleh pemerintah provinsi maupun oleh pemerintah kabupaten dan juga untuk menguji seberapa memadainya ketersediaan tenaga pendamping dalam melakukan pembinaan pengelolaan keuangan desa. Hasil pengujian hipotesis pertama H1 menunjukkan bahwa bimbingan teknis X1 tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan desa Y yang dibuktikan nilai t hitung adalah sebesar 1,793 yang artinya lebih kecil dari t tabel yaitu 1,983 serta nilai signifikansi 0,076 yang artinya lebih besar dari α = 0,05. Hal yang dimungkinkan menjadi indikasi penyebab tidak berpengaruhnya bimbingan teknis terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan adalah kurang maksimalnya bimbingan teknis yang telah diselenggarakan oleh pemerintah provinsi maupun oleh pemerintah kabupaten. Hal ini diketahui dari kuesioner untuk bimbingan teknis yang bersifat semi terbuka dimana responden tidak hanya menjawab berdasarkan kategori yang disediakan Sangat Setuju, Setuju, Ragu- ragu, Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju tetapi juga responden diberi pertanyaan yang jawabannya berupa isian. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Kabupaten Purbalingga yang dilakukan oleh Setyoko 2010 yang berjudul Akuntabilitas Administrasi Keuangan Program Alokasi Dana Desa ADD yang menunjukkan bahwa meskipun pemerintah Kabupaten Purbalingga telah memberikan pelatihan pengelolaan dan penyusunan laporan keuangan program Alokasi Dana Desa ADD kepada Tim Pelaksana Desa TPD, berdasarkan catatan Bapernas Kabupaten Purbalingga, banyak desa yang tidak mampu menyerahkan laporan keuangan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan jawaban yang terdapat dalam kuesioner yang telah diisi diketahui bahwa responden masih memerlukan banyak bimbingan teknis terkait pengelolaan keuangan yaitu pada proses perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban. Bimbingan teknis yang dibutuhkan oleh pengelola keuangan desa di Kabupaten Kebumen antara lain mengenai peningkatan kapabilitas dari pamong desa dalam melakukan pengelolaan keuangan desa, penyusunan APBDesa, RPJMDesa, RKPDesa, SPP dan RAB. Saat melaksanakan pembukuan, administrasi dan pengarsipan dalam pengelolaan keuangan desa, serta penyusunan Surat Pertanggungjawaban SPJ dan pelaporan untuk realisasi APBDesa masih memerlukan adanya pendampingan, bimbingan teknis lain yang masih dibutuhkan adalah adanya pelatihan komputer dan internet serta pendampingan keuangan desa untuk tahun 2016. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Subroto 2009 yang berjudul “Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa Studi Kasus Pengelolaan Alokasi Dana Desa Di Desa-Desa Dalam Wilayah Kecamatan Tlogomulyo Kabupaten Temanggung Tahun 2008 ”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban kegiatan Alokasi Dana Desa, sudah menampakkan adanya pengelolaan yang akuntabel dan transparan, namun dari sisi administrasi masih diperlukan adanya pembinaan lebih lanjut, karena belum sepenuhnya sesuai dengan ketentuan. Kendala utamanya adalah belum efektifnya pembinaan aparat pemerintahan desa dan kompetensi sumber daya manusia, sehingga masih memerlukan pendampingan dari aparat Pemerintah Daerah secara berkelanjutan. Penelitian lain yang juga menemukan hal yang sama adalah penelitian yang dilakukan oleh Irma 2014 yang berjudul Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi menemukan bahwa akuntabilitas pengelolaan Alokasi Dana Desa di Wilayah Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi dilihat dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban baik secara teknis maupun administrasi sudah berjalan dengan baik, namun dalam hal pertanggungjawaban administrasi keuangan, kompetensi sumber daya manusia pengelola masih merupakan kendala utama, sehingga masih memerlukan pendampingan dari aparat Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi.

4.3.2. Pengaruh Pemahaman Tugas Pokok dan Fungsi Tupoksi dalam