Validitas InternalLogis Validitas EksternalEmpiris

75 Sebelum instrumen digunakan untuk pengujian dalam mencari nilai variabel yang akan diteliti, terlebih dahulu perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Dilakukannya uji validitas dan reliabilitas pada instrumen bertujuan untuk mengetahui pernyataan dalam kuesioner atau angket yang memenuhi syarat atau tidak.

3.7.2 Validitas Instrumen

Instrumen penelitian dapat dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur atau ketepatan Riduwan, 2013: 97. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono 2004 dalam Riduwan 2013: 97 yang menyatakan bahwa instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan Arikunto 2013: 211 menyatakan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah sehingga kurang tepat apabila digunakan dalam penelitian. Jadi, dapat disimpulkan bahwa validitas instrumen berkaitan dengan tepat tidaknya alat ukur yang hendak digunakan dalam sebuah penelitian. Selanjutn ya menurut Sugiyono 2014: 122, “instrumen yang valid harus mempunyai validitas internal dan eksternal”. Uraian selengkapnya mengenai validitas internal dan validitas eksternal yaitu sebagai berikut:

3.7.2.1 Validitas InternalLogis

Instrumen yang mempunyai validitas internal atau rasional, bila kriteria yang ada dalam instrumen secara rasional teoritis telah mencerminkan apa yang 76 diukur Sugiyono, 2014: 123. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto 2013: 80 yang menyatakan “validitas logis untuk sebuah instrumen evaluasi menunjuk pada kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran”. Untuk mencari validitas internal atau rasional atau yang biasa disebut dengan validitas logis dari suatu instrumen, dapat dilakukan dengan konsultasi ahli. Pengujian validitas internallogis dalam penelitian ini dilakukan oleh ahli yaitu dosen pembimbing Drs. Utoyo, M. Pd dan Eka Titi Andaryani, S.Pd., M.Pd. Validitas internallogis dapat dilihat pada lampiran 12.

3.7.2.2 Validitas EksternalEmpiris

Setelah melakukan uji validitas logis, perlu dilakukan uji validitas eksternalempiris melalui uji coba instrumen terlebih dahulu. Uji coba instrumen untuk mengetahui validitas eksternalempiris dari instrumen dilakukan pada 22 guru Sekolah Dasar Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Bobotsari Kabupaten Purbalingga yang termasuk di dalam populasi, akan tetapi tidak digunakan sebagai sampel penelitian. Instrumen yang mempunyai validitas eksternal adalah instrumen yang dicapai apabila data yang dihasilkan dari instrumen tersebut sesuai dengan data atau informasi lain yang mengenai variabel penelitian yang dimaksud Arikunto, 2013: 212. Validitas eksternal juga dapat disebut dengan validitas empiris. Validitas eksternalempiris dapat diperoleh dengan melalui pengalaman atau uji coba Arikunto, 2013: 212. Validitas instrumen penelitian kompetensi pedagogik, motivasi berprestasi, dan kinerja mengajar guru didapatkan dengan menggunakan perhitungan Cronbach’s Alpha. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Corrected Item Total Correlation, yaitu mengkorelasikan antara 77 skor item dengan skor total kemudian melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi Priyatno, 2012: 177. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 21, langkah pengerjaannya yaitu dengan klik menu Analyze – Scale – Reliability Analysis. Kemudian, masukkan item variabel uji coba ke kotak Items, klik statistic – scale if item deleted – continue – ok Priyatno, 2010: 178-184. Kriteria pengambilan keputusan untuk validitas ditentukan dari nilai r hitung yang dapat dilihat pada bagian Corrected Item Total Correation. Adapun ketentuan tersebut adalah jika r hitung ≥ r tabel pada df = N-2 dengan signifikansi 0,05, maka pernyataan dikatakan valid. Pengujian angket uji coba diketahui N=22 dengan df = 22 – 2 = 20, maka r tabel pada taraf kesalahan 0,05 sebesar 0,444. Pernyataan dikatakan valid apabila r hitung ≥ 0,444. Berdasarkan perhitungan dengan bantuan program SPSS versi 21 diperoleh hasiluntuk uji coba angket kinerja mengajar guru dari 56 pernyataan diperoleh 34 pernyataan yang memiliki nilai Corrected Item Total Correlation ≥ r tabel , sedangkan 22 item pernyataan memiliki nilai Corrected Item Total Correlation r tabel sehingga dari 56 pernyataan, terdapat 34 pernyataan valid dan 22 pernyataan tidak valid. Sedangkan untuk uji coba angket kompetensi pedagogik dari 46 pernyataan, diperoleh 30 pernyataan yang memiliki nilai Corrected Item Total Correlation ≥ r tabel sedangkan 16 pernyataan memiliki nilai Corrected Item Total Correlation r tabel, sehingga dari 46 pernyataan, terdapat 30 pernyatan valid dan 16 pernyataan tidak valid. Selanjutnya, untuk uji coba angket motivasi berprestasi dari 45 pernyataan, diperoleh 25 pernyataan yang memiliki nilai Corrected Item Total Correlation ≥ r tabel , sedangkan 20 pernyataan memiliki 78 nilai Corrected Item Total Correlation r tabel sehingga dari 45 pernyataan, terdapat 25 pernyataan valid dan 20 pernyataan tidak valid. Hasil perhitungan validitas instrumen dapat dilihat pada lampiran 16, 17, dan 18. Berdasarkan pengujian data menggunakan SPSS versi 21 terdapat beberapa item pernyataan yang dinyatakan valid dan yang tidak valid. Pada angket kompetensi pedagogik, dari 46 item pernyataan yang digunakan untuk uji coba, terdapat 30 item pernyataan yang valid yaitu item no. 1, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 14, 15, 19, 21, 22, 23, 25, 27, 28, 29, 30, 31, 33, 36, 38, 39, 40, 42, 43, 44, dan 45. Item pernyataan yang tidak valid ada 16 pernyatan yang terdiri dari nomor 2, 3, 9, 12, 16, 17, 18, 20, 24, 26, 32, 34, 35, 37, 41, dan 46. Rekapitulasi uji validitas uji coba angket kompetensi pedagogik dapat dilihat pada lampiran 17. Pada angket motivasi berprestasi, dari 45 item pernyataan yang digunakan untuk uji coba, terdapat 25 item pernyataan yang valid, yaitu nomor 1, 4, 5, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 25, 26, 27, 29, 30, 31, 34, 35, 38, 39, 40, 41, dan 43. Item pernyataan yang tidak valid ada 20, yaitu item nomor2, 3, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 15, 19, 23, 24, 28, 32, 33, 36, 37, 42, 44, dan 45. Rekapitulasi uji validitas uji coba angket motivasi berprestasi dapat dilihat pada lampiran 18. Pada angket kinerja mengajar guru, dari 56 item pernyataan yang telah diuji cobakan, terdapat 34 item pernyataan dinyatakan valid yaitu item nomor 3, 5, 6, 7, 10, 12, 13, 16, 20, 22, 25, 26, 28, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 48, 51, 52, 55, dan 56. Item pernyataan yang tidak valid ada 22 yaitu item nomor 1, 2, 4, 8, 9, 11, 14, 15, 17, 18, 19, 21, 23, 24, 27, 31, 46, 47, 49, 50, 53, dan 54. Rekapitulasi uji validitas uji coba angket kinerja mengajar guru dapat dilihat pada lampiran 16. 79

3.7.3 Reliabilitas

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA KELAS V SDN GUGUS KI HAJAR DEWANTARA KECAMATAN TUGU KOTA SEMARANG

0 6 25

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR GUGUS SADEWA DAN BIMA KECAMATAN KUTOWINANGUN KABUPATEN KEBUMEN

1 24 181

PENGARUH INTENSITAS PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR GUGUS KI HAJAR DEWANTARA KECAMATAN BUTUH PURWOREJO

2 22 162

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PROFESIONAL DI SEKOLAH DASAR GUGUS YUDHISTIRA KECAMATAN SELOGIRI Kompetensi Pedagogik Guru Profesional Di Sekolah Dasar Gugus Yudhistira Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri.

0 3 19

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PROFESIONAL DI SEKOLAH DASAR GUGUS YUDHISTIRA KECAMATAN SELOGIRI Kompetensi Pedagogik Guru Profesional Di Sekolah Dasar Gugus Yudhistira Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri.

0 2 17

PENDAHULUAN Kompetensi Pedagogik Guru Profesional Di Sekolah Dasar Gugus Yudhistira Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri.

0 2 12

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Dan Motivasi Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes : Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Taktakan Kota Serang.

1 2 47

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS MAS MANSYUR KECAMATAN ROWOSARI KABUPATEN KENDAL

0 0 97

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS SIKAPAT DAN SIPAYUNG KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG

0 1 76

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR PADA SISWA KELAS IV DI GUGUS KI HAJAR DEWANTARA KECAMATAN CILONGOK

0 2 16