penjelasan masalah, fase penggalian masalah. fase penyelesaian masalah, dan fase penutup.
3.4 Minat Siswa dalam Memanfaatkan Layanan Konseling Perorangan
Konseling perorangan merupakan layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik yang mendapatkan layanan langsung secara bertatap
muka dengan guru pembimbing konselor dalam rangka pembahasan dan pengentasan masalah Sukardi, 2008: 46. Layanan konseling perorangan ini di
laksanakan di sekolah dan salah satu layanan bimbingan dan konseling. Layanan konseling peorangan ini sudah tersedia guna memebantu siswa yang mengalami
permasalahan, bagaimana siswa itu sendiri berminat untuk berkonseling. Minat merupakan kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk
merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu Winkel, 2007: 30. Sejalan dengan pendapat tersebut Hilgard
dalam Slameto 2010: 57 memberi rumusan tentang minat adalah sebagai berikut: “Interest is persisting tendency to pay attention to and enjoy some activity
or content”. Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Dari pendapat para ahli tentang minat dirumuskan
secara berbeda tetapi mengandung unsur kesamaan bahwa minat merupakan aspek psikis yang dimiliki individu yang menghasilkan ketertarikan atau rasa suka
terhadap suatu hal dan menimbulkan rasa senang. Minat seseorang dapat terbentuk karena adanya proses belajar yang dilakukan oleh individu dengan
lingkungannya. Minat dapat diungkapkan dan dibuktikan dengan tindakan atau
perbuatan. Jika individu memiliki minat terhadap sesuatu, maka ia akan akan aktif berhubung dengan objek yang menarik perhatiannya tanpa ada yang menyuruh.
Minat seseorang juga terbentuk dalam diri individu karena individu tersebut menaruh rasa ketertarikan terhadap suatu objek. Dengan munculnya rasa
tertarik terhadap suatu objek, maka individu akan berusaha untuk memberikan perhatian atau pengamatan terhadap objek yang diamatinya tersebut. Individu
akan berusaha mencari tahu tentang segala yang diminatinya hingga ia memiliki keyakinan tentang objek tersebut dan ia membutuhkannya. Pada akhirnya apa
yang ia peroleh akan diwujudkan dalam suatu perbuatan atau tingkah laku. Selain itu juga, minat tumbuh karena aspek kebutuhan. Dengan adanya rasa
membutuhkan maka dengan sendirinya minat itu akan muncul. Dengan munculnya aspek-aspek minat seperti, maka individu dapat
dikatakan telah menunjukkan adanya minat untuk melakukan suatu aktivitas yang dalam penelitian ini adalah layanan konseling perorangan. Konseling perorangan
merupakan salah satu layanan bimbingan dan konseling yang diberikan oleh guru pembimbing di SMP Negeri 41 Semarang. Dalam pemberian layanan konseling
perorangan ini terdapat hal-hal yang melatarbelakanginya termasuk minat dari siswa. Melalui penelitian ini, penulis ingin mengetahui seberapa besar pengaruh
faktor internal dan ekternal terhadap rendahnya minat siswa dalam memanfaatkan layanan konseling perorangan di SMP 41 Semarang.
3.5 Faktor yang