Metode dan Alat Pengumpulan Data

“Terdapat cara menentukan ukuran sampel sangat praktis yaitu dengan tabel dan nomogram Sugiyono, 2005:62. Arikunto 2006:132 mengemukakan bahwa jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil diantara 10-15 atau 20-25 atau lebih. Maka dari pendapat tersebut di tentukan jumlah sampel yamg akan diambil sekitar 25. Sampel yang diperoleh sekitar 163 dengan masing-masing kelas diambil 8 atau 7 siswa. Daftar perolehan jumlah sampel dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.2 Daftar Sampel Siswa SMP Negeri 41 Semarang No Kelas Jumlah populasi Jumlah sampel 1 Kelas VII 224 2 Kelas VIII 224 3 Kelas IX 205 JUMLAH 163 siswa

3.4 Metode dan Alat Pengumpulan Data

“Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya” Arikunto, 2006:149. Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam penelitian. Mengumpulkan data berarti mengamati variabel yang diteliti dengan metode pengumpulan data. Faktor-faktor yang melatarbelakangi rendahnya minat siswa dalam memanfaatkan layanan konseling perorangan, yang secara garis besar dibagi menjadi dua faktor yaitu faktor internal menggunakan skala psikologis dan faktor ekternal menggunakan angket. 1. Angket atau kuesioner Menurut Sugiyono 2008:142 “kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi perangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Menurut Sutoyo 2009:167 mengemukakan bahwa ”angket atau kuesioner didefinisikan sebagai sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis tentang data faktual atau opini yang berkaitan dengan diri responden, yang dianggap fakta atau kebenaran yang diketahui d an perlu dijawab oleh responden”. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, kuesioner merupakan alat pengumpul data yang berisi sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi yang berupa fakta yang dibutuhkan dari responden. Jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup yaitu sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. 2. Skala psikologis “skala psikologis merupaka alat ukur aspek atau atribut afektif Azwar, 2005: 3”. Sutoyo 2009: 170 menjelaskan tentang kegunaan skala psikologis bahwa “skala psikologis digunakan untuk mengungkap kontrak atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu, seperti: tendensi agresifitas, sikap terhadap sesuatu, self esteem, kecemasan, persepsi, dan motivasi”. Skala psikologis memiliki karakteristik khusus sebagai alat ukur atau istrumen penelitian, yaitu: a Cenderung digunakan untuk mengukur aspek afektif bukan kognitif, b stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur, melainkan langsung mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan, c jawabannya lebih bersifat proyektif, d selalu berisi banyak item berkenaan dengan atribut yang diukur, e respon subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban “benar” atau “salah”, semua jawaban dianggap benar sepanjang sesuai keadaan yang sebenarnya, jawaban yang berbeda dengan diinterpretasikan berbeda pula. Azwar, 2005: 3-4 Skala dalam penelitian ini yaitu skala faktor yang melatarbelakangi rendahnya minat siswa dalam memanfaatkan layanan konseling perorangan. Resapondennya adalah siswa di SMP Negeri 41 Semarang. Alternatif jawaban dan bobot penilaian ynag digunakan sebagai berikut: Tabel 3.3 Penskoran Item No. Kriteria Pernyataan negatif Pernyataan positif 1 Selalu 5 1 2 Sering 4 2 3 Kadang-kadang 3 3 4 Jarang 2 4 5 Tidak pernah 1 5

3.5 Prosedur Penyusunan Instrumen